• Login
  • Register
Sabtu, 10 April 2021
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Mandiri 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Kiai

    Para Kiai Kumpul Virtual Membahas Makna Jihad yang Sesungguhnya

    Perempuan

    Ikuti Kelas Intensif Ramadhan Bersama 20 Ulama Perempuan Nusantara

    Ekstremisme

    Suara Perempuan Indonesia Melawan Gerakan Ekstremisme

    Teror Bom

    Teror Bom Kembali Terjadi, Kerja Kolaborasi Perlu Diperkuat

    Makassar

    Teror Bom Makassar Nodai Toleransi di Indonesia

    Konservatisme

    Konservatisme dalam Beragama, Cikal Bakal Ekstremisme

    KUPI

    Serba Serbi Konsultasi Digital KUPI, Apa Saja Sih?

    Kekerasan

    Hukum Tindak Kekerasan tidak Membedakan Ruang Privat dan Publik

    Wahid Foundation

    Wahid Foundation Kampanye Kesetaraan Gender dan Toleransi

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Suami

    Benarkah Suara Suami dari Tuhan?

    Perempuan

    Menyoal Tantangan Perempuan Pekerja Masa Kini

    Istri

    Seorang Istri yang Seperti tidak Punya Suami

    Perempuan

    3 Alasan Mengapa Perempuan Harus Mandiri

    Beragama

    Mencegah Intoleransi Beragama dengan Pendidikan Multikulturalisme

    Perempuan

    Pakaian Perempuan Bukan Alasan Bersembunyi dari Kesalahan

    Artis

    Kasus Artis GA: Victim Blaming dan Segala Bentuk Diskriminasinya

    Istri

    Wajibkah Istri Taat Suami Saat Haknya Tak Terpenuhi?

    Terorisme

    Peta Perempuan dalam Terorisme

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Khadijah

    Mengenang Sayyidah Khadijah Al Kubra

    Nayla

    Nayla Bertanya : Benarkah Kita Merindukan Ramadan?

    Gender

    Menilik Akar Ketidakadilan Gender Dalam Wajah Islam

    Gender

    Menalar Akar Bias Gender Dalam Hukum Islam

    Aceh

    Pasukan Perempuan dan Feminisme dalam Sejarah Aceh

    Puasa

    Puasa dan Pengalaman Perempuan

    Islam

    Islam dan Agama-Agama di Dunia

    Nawal El Shaadawi

    Membaca Pemikiran Nawal El Shaadawi Melalui Perempuan di Titik Nol

    Durroh

    Durroh Part 2 “Peri Air Mata”

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perkawinan

    Perkosaan dalam Perkawinan Perspektif Islam

    Ibn Katsir

    Teks Mubadalah dalam Tafsir Ibn Katsir

    Perempuan Memakai Parfum

    Perempuan Memakai Parfum dalam Perspektif Mubadalah

    sujud istri pada suami perspektif mubadalah

    Jika dibolehkan, Suamipun Harusnya Sujud pada Istri

    Bagaimana Hukum Penggunaan Harta Suami oleh Istri?

    Ayat Nusyuz yang Tersembunyi

    kesalingan

    “Mainstreaming Mubadalah” dalam Kaidah Fiqh Isu-isu Keluarga

    Mengelola Dinamika Berkeluarga

    Islam dalam Pandangan Buya Husein

  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Kiai

    Para Kiai Kumpul Virtual Membahas Makna Jihad yang Sesungguhnya

    Perempuan

    Ikuti Kelas Intensif Ramadhan Bersama 20 Ulama Perempuan Nusantara

    Ekstremisme

    Suara Perempuan Indonesia Melawan Gerakan Ekstremisme

    Teror Bom

    Teror Bom Kembali Terjadi, Kerja Kolaborasi Perlu Diperkuat

    Makassar

    Teror Bom Makassar Nodai Toleransi di Indonesia

    Konservatisme

    Konservatisme dalam Beragama, Cikal Bakal Ekstremisme

    KUPI

    Serba Serbi Konsultasi Digital KUPI, Apa Saja Sih?

    Kekerasan

    Hukum Tindak Kekerasan tidak Membedakan Ruang Privat dan Publik

    Wahid Foundation

    Wahid Foundation Kampanye Kesetaraan Gender dan Toleransi

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Suami

    Benarkah Suara Suami dari Tuhan?

    Perempuan

    Menyoal Tantangan Perempuan Pekerja Masa Kini

    Istri

    Seorang Istri yang Seperti tidak Punya Suami

    Perempuan

    3 Alasan Mengapa Perempuan Harus Mandiri

    Beragama

    Mencegah Intoleransi Beragama dengan Pendidikan Multikulturalisme

    Perempuan

    Pakaian Perempuan Bukan Alasan Bersembunyi dari Kesalahan

    Artis

    Kasus Artis GA: Victim Blaming dan Segala Bentuk Diskriminasinya

    Istri

    Wajibkah Istri Taat Suami Saat Haknya Tak Terpenuhi?

    Terorisme

    Peta Perempuan dalam Terorisme

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Khadijah

    Mengenang Sayyidah Khadijah Al Kubra

    Nayla

    Nayla Bertanya : Benarkah Kita Merindukan Ramadan?

    Gender

    Menilik Akar Ketidakadilan Gender Dalam Wajah Islam

    Gender

    Menalar Akar Bias Gender Dalam Hukum Islam

    Aceh

    Pasukan Perempuan dan Feminisme dalam Sejarah Aceh

    Puasa

    Puasa dan Pengalaman Perempuan

    Islam

    Islam dan Agama-Agama di Dunia

    Nawal El Shaadawi

    Membaca Pemikiran Nawal El Shaadawi Melalui Perempuan di Titik Nol

    Durroh

    Durroh Part 2 “Peri Air Mata”

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perkawinan

    Perkosaan dalam Perkawinan Perspektif Islam

    Ibn Katsir

    Teks Mubadalah dalam Tafsir Ibn Katsir

    Perempuan Memakai Parfum

    Perempuan Memakai Parfum dalam Perspektif Mubadalah

    sujud istri pada suami perspektif mubadalah

    Jika dibolehkan, Suamipun Harusnya Sujud pada Istri

    Bagaimana Hukum Penggunaan Harta Suami oleh Istri?

    Ayat Nusyuz yang Tersembunyi

    kesalingan

    “Mainstreaming Mubadalah” dalam Kaidah Fiqh Isu-isu Keluarga

    Mengelola Dinamika Berkeluarga

    Islam dalam Pandangan Buya Husein

  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Hari Ulang Tahun, Pemaknaan Sekali dalam Setahun

Wanda Roxanne Ratu Pricillia Wanda Roxanne Ratu Pricillia
20/10/2020
in Personal, Pernak-pernik
0
0
SHARES
106
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ibu Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm., menuliskan tentang kelahiran dengan judul “Sehari dalam Setahun” dalam bukunya, Nalar Kritis Muslimah. Kebetulan, awal bulan Oktober saya berulang tahun di tengah pandemi.

Dalam tulisan itu beliau mengatakan bahwa konon manusia mengalami kelahiran berkali-kali. Yang pertama adalah kelahiran biologis melalui rahim Ibu. Yang kedua, kelahiran sosial saat kita mulai menyadari keberadaan orang lain. Ketiga, kelahiran intelektual saat kita menyadari keberadaan akal manusia. Keempat, kelahiran spiritual saat kita menyadari keberadaan Tuhan. Dan masih banyak kelahiran lainnya.

Dalam kelahiran biologis, kita membutuhkan orang lain secara langsung dalam proses kelahiran ini. Namun dalam kelahiran sosial, intelektual dan spiritual, kita melalui proses kesadaran dan pemaknaan dalam diri sendiri. Ada peran orang lain tapi tidak secara langsung.

Seperti yang kita tahu bahwa manusia adalah makhluk individual dan sosial, yang berarti memiliki kebutuhan personal dan interpersonal. Kedua kebutuhan ini tetap melibatkan peran orang lain, sehingga manusia saling tolong menolong sebagai hubungan resiprokal.

Allah memberikan manusia karunia berupa fisik yang sempurna, dibekali akal sejak lahir, Berinteraksi dengan manusia lain sepanjang hayat dan dapat mengenal Tuhan sejak kecil. Tapi, tidak semua manusia menggunakan karunia tersebut untuk berbuat baik. Sebagian malah menyalahgunakan karunia tersebut.

Baca Juga:

Benarkah Suara Suami dari Tuhan?

Menilik Akar Ketidakadilan Gender Dalam Wajah Islam

Menyoal Tantangan Perempuan Pekerja Masa Kini

Seorang Istri yang Seperti tidak Punya Suami

Dibalik itu semua, sekali dalam setahun, manusia dapat mengingat hari kelahirannya. Waktu ketika pertama kali terlahir di dunia, pada kelahiran pertama secara biologis dan diikuti dengan kelahiran-kelahiran lainnya. Hari yang istimewa untuk disyukuri sendiri dan bersama orang lain.

Mengingat, memanjatkan doa dan mengucapkan selamat pada hari kelahiran orang lain adalah salah satu kebaikan yang biasa kita lakukan sebagai makhluk sosial. Kita pasti senang saat orang lain berdoa dan mengapresiasi kita setidaknya satu hari dalam satu tahun. Perasaan dicintai, bersyukur dan momen-momen tak terduga yang membuat hidup layak dirayakan.

Sebagai manusia dengan bahasa cinta kalimat afirmasi, saya suka ucapan dan tulisan yang personal saat hari istimewa, terutama saat hari ulang tahun. Melegakan untuk mengetahui bahwa ada orang-orang yang peduli pada kita sehingga kita merasa layak dicintai dan mencintai. Sebuah momen juga untuk menguatkan hubungan dengan orang di sekitar kita.

Semakin bertambah usia, lingkar pertemanan akan semakin  kecil dan yang menyempatkan waktu untuk mengirimkan ucapan dan doa yang di-amin-kan bersama juga semakin sedikit. Semakin bertambah pula syukur kita atas orang-orang yang hadir selama ini.

Yang harus saya sayangkan adalah ada teman yang berhenti mengucapkan selamat saat hari istimewa seperti hari ulang tahun dan hari Ibu, karena menurut mereka itu bukan budaya Islam. Naluri saya yang bekerja dalam menanggapi ini adalah, jika sesuatu itu baik, mengapa tidak dilakukan?

Mengucapkan selamat, memanjatkan doa, dan memberikan apresiasi adalah hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi tangki cinta orang lain. Apalagi cuma satu tahun sekali. Berbagi momen istimewa akan mendekatkan kita dengan orang lain, sebagai ikhtiar menjaga silaturahmi.

Tidak perlu perayaan seperti kue ulang tahun, acara kejutan di tempat yang mewah, atau kado yang mahal untuk membuat orang di sekitar kita merasa dicintai lebih besar dari hari biasanya. Manusia butuh afirmasi dari manusia lain untuk mengetahui apa yang harus mereka modifikasi dan memaknai tiap-tiap peristiwa dalam hidup.

Ada dua pemahaman bagi saya untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Pertama, perlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Kedua, perlakukan orang lain seperti orang lain itu ingin diperlakukan. Yang baik menurut kita, belum tentu baik untuk orang lain. Yang diinginkan orang lain, juga tidak mudah kita lakukan jika tak terbiasa.

Kesalingan adalah standar saya dalam menjalin relasi, baik dengan orangtua, keluarga, sahabat, teman, guru dan teman kerja. Mengucapkan doa dan duka cita saat ada kerabat yang meninggal, menjenguk saat ada tetangga sakit, dan memberikan hadiah pada hari bahagia teman, adalah ikhtiar menjaga hubungan yang resiprokal.

Meski terlambat, segeralah mengucapkan selamat dan mendoakan orang terdekat kita agar mereka tahu ada yang mendoakan mereka. Kalau ingat, jangan ditunda atau gengsi untuk mengucapkan. Semua yang kita lakukan akan terpantul pada diri kita sendiri.

Kata Ibu Dr. Nur, “Sehari dalam setahun, kita diingatkan untuk tidak hanya menjadi makhluk biologis, tapi juga makhluk sosial, intelektual, dan spiritual”. Izinkan saya mengingat momen bahagia saat seharian diguyur doa indah, ucapan manis, dan kado-kado yang penuh kejutan. Juga bersyukur dengan membagikan makanan kepada orang-orang terdekat hingga orang asing sekalipun.

Selamat ulang tahun, Wanda. Selamat ulang tahun, kepada teman-teman yang mungkin bulan ini juga berulang tahun. Selamat memaknai perjalanan kita, mengapresiasi proses belajar kita dan bersyukur atas anugerah tak terhingga yang Tuhan limpahkan tanpa syarat.

“It’s a mistake to take family and close colleagues for granted. When those closest to you feel ignored and betrayed, everything you have can collapse in an instant.”

– Haemin Sunim

 

Tags: kemanusiaanKesalinganperempuanUlang Tahun
Wanda Roxanne Ratu Pricillia

Wanda Roxanne Ratu Pricillia

Wanda Roxanne Ratu Pricillia adalah alumni Psikologi Universitas Airlangga dan Mahasiswa Kajian Gender Universitas Indonesia. Tertarik pada kajian psikologi, gender, bencana alam dan perdamaian. Sekarang bergabung dengan komunitas Puan Menulis.

Terkait Posts

Perempuan

Menyoal Tantangan Perempuan Pekerja Masa Kini

9 April 2021
Perempuan

3 Alasan Mengapa Perempuan Harus Mandiri

9 April 2021
Perempuan

Pakaian Perempuan Bukan Alasan Bersembunyi dari Kesalahan

8 April 2021
Aceh

Pasukan Perempuan dan Feminisme dalam Sejarah Aceh

7 April 2021
Artis

Kasus Artis GA: Victim Blaming dan Segala Bentuk Diskriminasinya

7 April 2021
Cadar

Cadar dan Bentuk Kebebasan Berekspresi Perempuan

6 April 2021
No Result
View All Result

Klik Gambar untuk daftar Kelas Intensif Ramadhan 1442 H.

TERPOPULER

  • Jomblo

    Menjomblo Pun Halal, Bahagia dan Bersahaja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Durroh Part 2 “Peri Air Mata”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikuti Kelas Intensif Ramadhan Bersama 20 Ulama Perempuan Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Betapa Terjalnya Perjalanan Membumikan Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Pemikiran Nawal El Shaadawi Melalui Perempuan di Titik Nol

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengenang Sayyidah Khadijah Al Kubra
  • Nayla Bertanya : Benarkah Kita Merindukan Ramadan?
  • Benarkah Suara Suami dari Tuhan?
  • Para Kiai Kumpul Virtual Membahas Makna Jihad yang Sesungguhnya
  • Menilik Akar Ketidakadilan Gender Dalam Wajah Islam

Komentar Terbaru

    114068
    Views Today : 1151
    Server Time : 2021-04-10
    • Tentang
    • Redaksi
    • Kontributor
    Kontak kami:
    redaksi@mubadalah.id

    © 2020 MUBADALAH.ID

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Aktual
    • Kolom
      • Keluarga
      • Personal
      • Publik
    • Khazanah
      • Hikmah
      • Hukum Syariat
      • Pernak-pernik
      • Sastra
    • Rujukan
      • Ayat Quran
      • Hadits
      • Metodologi
      • Mubapedia
    • Tokoh
    • Login
    • Sign Up

    © 2020 MUBADALAH.ID

    Selamat Datang!

    Login to your account below

    Forgotten Password? Sign Up

    Create New Account!

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist