• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

In Memorium Ny. Hj. Mahsunah Muhtadi binti Kyai Dahlan

Mubadalah Mubadalah
27/03/2018
in Figur
0
Mahsunah Muhtadi

Mahsunah Muhtadi

15
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pesantren Babakan kembali kehilangan salah seorang tokohnya.  Selasa 20/03/18 kemarin, Ny Hj. Mahsunah Muhtadi binti Kyai Dahlan telah kembali keharibaan Yang Maha Kuasa. Beliau adalah ulama-perempuan -Ibu Nyai- yang sampai akhir hayatnya mengasuh pesantren Asrarur Rafiah dan pesantren al-Muntadzar. Kita semua sangat kehilangan. Mudah-mudahan Allah menerima amal-amal ibadahnya, mengampuni dosa-dosanya, dan menempatkannya di surga-Nya.

Almarhumah terkenal setia dalam membimbing dan mengajar agama. Melanjutkan pendahulunya Almarhumah Ny. Hj. Rafiah, beliau memimpin pesantren Asrarur Rafiah dahulu Mess Pesantren Putri (MPP). Pesantren ini tergolong pesantren putri pertama di lingkungan pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon. Dengan istiqamah, beliau tidak hanya membimbing santri dalam hal ibadah dan qiraat qur’an, tetapi juga mengajarkan kitab-kitab kuning yang biasa dibawakan oleh kyai di pesantren.

Di mata santri, Almarhumah dikenal sebagai sosok yang tegas tapi lembut. Para santri dituntut untuk disiplin khususnya dalam hal ibadah dan belajar. Mereka merasa dekat dengan Almarhumah. Para santri yang rata-rata dari kalangan ekonomi lemah tidak merasa terbebani biaya pendidikan. Almarhumah tidak mengenakan tarif biaya yang baku. Bahkan tidak sedikit santri yang menggantungkan sepenuhnya baik untuk pendidikan maupun kehidupan sehari-hari pada kebaikan Almarhumah.

Almarhumah meninggalkan sembilan anak, 5 putri dan 4 putra. Boleh dibilang semuanya sarjana di samping mengenyam pendidikan pesantren. Ketekunannya dalam membimbing masyarakat dan mendidikan para santri patut diteladani. Putra-putrinya semua sudah bertekad untuk melanjutkan warisan perjuangan Almarhumah berupa pesantren Asrarur Rafiah dan pesantren al-Muntadzar. Bahkan salah seorang putranya alumni pesantren di Syria, KH. Sholehuddin Muhtadi, sudah mendirikan pesantren Asrarur Rafiah al-Babkanni di wilayah Banten.

Yogyakarta, 25/03/18
Abu Romul

Baca Juga:

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan

Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Tags: babakannyai pesantrenpesantren nyai mahsunahpondok asror rofiahulama perempuan
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Ekoteologi

Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

13 Juni 2025
Hj. Biyati Ahwarumi

Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

23 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID