• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Islam Hadir untuk Kikis Tradisi Diskriminatif Terhadap Perempuan

Kehadiran Islam menjadi inspirasi bahwa laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang harus sama-sama dihormati, dimuliakan dan dituntut untuk saling memberikan kasih sayang.

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
09/04/2022
in Hikmah
0
Islam

Islam

78
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam merupakan agama yang hadir untuk mengangkat hak dan martabat seluruh umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan.

Kehadiran Islam menjadi inspirasi bahwa laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang harus sama-sama dihormati, dimuliakan dan dituntut untuk saling memberikan kasih sayang.

Inspirasi untuk saling menghormati itu berawal dari sejarah kelam para perempuan pada masa zaman jahiliah.

Pasalnya, para perempuan pada masa jahiliah merupakan makhluk yang sangat hina.

Para orang tua pada masa itu, kerap merasa malu jika bayi yang lahir dari rahimnya adalah bayi perempuan.

Baca Juga:

Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan

Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

Tidak sedikit di antara mereka yang akhirnya menguburkan bayi perempuan secara hidup-hidup.

Hal tersebut dilakukan, karena para orang tua tidak siap menanggung rasa malu melahirkan bayi perempuan.

Bahkan jika dibiarkan hidup, seperti dikutip dari buku 60 Hadis Shahih yang ditulis oleh Faqihuddin Abdul Kodir, para perempuan lebih dipandang sebagai barang yang dimiliki, bukan manusia yang bermartabat.

Dinikahkan secara paksa pada masa kanak-kanak, diceraikan semena-mena, digantung tanpa cerai atau tetap dalam pernikahan.

Lalu dipoligami tanpa batas, dijadikan jaminan utang, dihadiahkan kepada tamu, dan tidak diberikan peran sama sekali dalam urusan sosial.

Oleh sebab itu, akhirnya Islam turun untuk mengangkat hak dan martabat para perempuan.

Menurut dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra menyampaikan bahwa Umar bin Khathab Ra berkata, “Dulu, pada masa Jahiliah, kami tidak memperhitungkan perempuan sama sekali.”

“Kemudian, ketika Islam turun dan Allah mengakui mereka, kami memandang bahwa mereka pun memiliki hak atas kami.” (Shahih al-Bukhari).

Pernyataan dan pengakuan Umar bin Khathab Ra di atas, menurut Kang Faqih merupakan pernyataan dan pengakuan bahwa Islam adalah agama yang memberikan hak-hak bagi perempuan.

“Islam hadir, sebagaimana dalam pernyataan Umar, untuk mengikis tradisi diskriminatif ini dan mengangkat mereka (perempuan) sebagai manusia utuh,” tulis Kang Faqih.

Dengan hadirnya Islam, maka kata Kang Faqih, jika perempuan lahir, maka harus disyukuri sama seperti laki-laki, yang mengasuh dan mendidik mereka akan memperoleh pahala dari Allah Swt.

Lalu jika dinikahkan tidak boleh lagi dipaksa, tapi harus dengan kemauan dan kerelaannya.

Kemudian, sebagai istri harus diperlakukan secara baik dan bermartabat, diajak musyawarah bersama dalam mengelola keluarga dan rumah tangga.

Jika perempuan ditinggal mati suami, ia tidak boleh diwarisi paksa oleh keluarga, diberi kesempatan yang sama untuk memperoleh akses ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik.

“Dengan demikian, perilaku diskriminatif terhadap perempuan adalah sisa tradisi Jahiliah. Sementara, perilaku yang simpatik, empatik, dan kerja sama adalah prinsip dan ajaran yang dibawa Islam,” tukasnya. []

Tags: DiskriminatifislamJahiliahperempuanTradisi
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

kondisi anak

Mengenal 4 Kondisi Paling Penting untuk Anak

27 Juni 2022
wukuf di arafah

Makna Wukuf di Arafah

26 Juni 2022
Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

3 Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

25 Juni 2022
wuquf

Wukuf : Arena Persaudaraan Umat Manusia

25 Juni 2022
emosi anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

25 Juni 2022
Saling berbuat baik

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

25 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Darurat Sampah

    Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siapa Bilang Perempuan Haid Tidak Lebih Mulia dari yang Suci?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan
  • Mengenal 4 Kondisi Paling Penting untuk Anak
  • Siapa Bilang Perempuan Haid Tidak Lebih Mulia dari yang Suci?
  • Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist