• Login
  • Register
Sabtu, 25 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Istri Berhak atas Kepuasan Seksual dari Suami

Kang Faqih menyampaikan, yang menjadi pembicaraan kita pada konteks ini adalah sesuatu yang disampaikan Salman al-Farisi mengenai hak istri atas kepuasan seksual dari suami

Redaksi Redaksi
16/06/2022
in Hikmah, Keluarga
0
Istri Berhak atas Kepuasan Seksual dari Suami

Istri Berhak atas Kepuasan Seksual dari Suami

165
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam menegaskan mengenai istri berhak atas kepuasan seksual dari suami.

Penegasan istri berhak atas kepuasan seksual dari suami itu merujuk pada teks hadis yang diriwayat Aun bin Abi Juhaifah.

Isi hadis tersebut sebagai berikut :

Dari Aun bin Abi Juhaifah, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw mempersaudarakan Salman dengan Abu Darda’.

Suatu hari, Salman berkunjung ke rumah Abu Darda’, lalu ia melihat Ummu Darda’ berpakaian lusuh. “Mengapa demikian, ada apa denganmu?” tanya Salman kepada istri Abu Darda’ itu.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili
    • Istri Berhak atas Kepuasan Seksual dari Suami

Baca Juga:

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan

Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

“Saudaramu, Abu Darda’ sama sekali tidak tertarik dengan kenikmatan dunia,” jawab Ummu Darda’

Setelah itu, Abu Darda’ datang, lalu ia membuat makanan untuk Salman. Salman berkata kepada Abu Darda’ “Makanlah.”

“Aku sedang berpuasa,” jawab Abu Darda’

“Aku tidak akan makan hingga engkau makan,” Salman kepada Abu Darda”‘

Lalu, Abu Darda’ ikut makan.

Pada malam hari, Abu Darda’ bangun, lalu Salman berkata, “Teruskanlah tidur.” Maka ia pun tidur, lalu bangun lagi.

Kemudian, Salman berkata, “Teruskanlah tidur.” Maka, Abu

Darda’ pun tidur kembali.

Pada akhir malam, Salman berkata, “Sekarang, bangunlah.”

Kemudian, mereka shalat malam.

Setelah itu, Salman berkata kepada Abu Darda’, “Sesungguhnya, Tuhanmu mempunyai hak atasmu, tubuhmu mempunyai hak atasmu, dan istrimu mempunyai hak atasmu. Maka, penuhilah sesuai dengan haknya masing-masing,”

Kemudian, Abu Darda’ menemui Nabi Muhammad Saw lalu ia menceritakan hal itu. Maka, beliau bersabda, “Perkataan Salman itu benar.” (Shahih al-Bukhari).

Menurut Faqihuddin Abdul Kodir, seperti di dalam buku 60 Hadis Shahih, ini adalah kisah persaudaraan yang sangat menyentuh dan mendalam. Persaudaraan yang didasarkan pada keimanan dan nilai hidup.

Istri Berhak atas Kepuasan Seksual dari Suami

Lebih lanjut, pria yang kerap disapa Kang Faqih menyampaikan, yang menjadi pembicaraan kita pada konteks ini adalah sesuatu yang disampaikan Salman al-Farisi mengenai hak istri atas kepuasan seksual dari suami.

Pasalnya, hingga saat ini, dalam benak banyak orang, laki-laki dianggap memiliki hak penuh atas kenikmatan seksual dari istrinya. Sementara, sebaliknya tidak. Beberapa orang menganggap hal ini sebagai ajaran agama.

“Buntutnya, tidak sedikit suami yang merasa berhak memaksakan kehendak kepada istri ketika sedang berhasrat secara seksual. Jika sudah memperolehnya, ia akan meninggalkan istri begitu saja. Tanpa berpikir bahwa ia pun harus memuaskan hasrat sang istri,” tulisnya

“Beberapa yang lain juga meyakini bahwa ibadah, mencari ilmu, dan melayani publik, adalah lebih baik daripada melayani dan memuaskan hasrat istri,” jelasnya. (Rul)

Tags: berhakhubungan intimHubungan Seksualislamistrikepuasan seksualNabi Muhammad SAWsuamisunah nabi saw
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Konstitusi

Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

25 Maret 2023
Sahabat bagi Anak

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

25 Maret 2023
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

25 Maret 2023
agama

Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

25 Maret 2023
keragaman

Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

24 Maret 2023
Hikmah Ramadan

Hikmah Ramadan, dan Momentum Berlomba dalam Kebaikan

24 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Puasa dan Intoleransi

    Puasa dan Intoleransi: Betapa Kita Telah Zalim Pada Sesama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Zakat bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist