• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kesadaran Gender: Kesadaran untuk Membedakan Laki-laki dan Perempuan secara Sosial

Menurut Lies Marcoes, aktivis dan pakar gender, relasi gender tidak hanya sebatas antara mereka yang secara biologis laki-laki dengan perempuan. Melainkan juga relasi sosial antar laki-laki dan antar perempuan

Redaksi Redaksi
10/01/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kesadaran sosial

Kesadaran sosial

572
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kesadaran gender adalah kesadaran untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan secara sosial.

Karena secara sosial, menurut Lies Marcoes, aktivis dan pakar gender, relasi gender tidak hanya sebatas antara mereka yang secara biologis laki-laki dengan perempuan. Melainkan juga relasi sosial antar laki-laki dan antar perempuan

Membincang gender dalam wacana Islam sering dituduh kebarat-baratan. Hal itu bermula dari keyakinan kesadaran adanya pembedaan antara laki-laki dan perempuan secara sosial berasal dari Barat. Dan kata gender sendiri berasal dari Barat. Namun, setelah menyadari bagaimana sistem bahasa Arab beroperasi, membuat penulis berubah pikiran.

Mari bandingkan dengan bahasa Jawa. Orang tidak mungkin bicara bahasa Jawa dengan tepat tanpa mengetahui sistem kelas sosial, sebab sistem ini melekat dalam setiap kata.

Bahasa Jawa memiliki tiga kategori kata untuk makna yang sama: ngoko (kelas bawah), madya (kelas menengah) dan inggil (kelas atas), contoh: lungo, kesah, tindak untuk kata pergi. Dari sini kita bisa simpulkan bahwa cara pandang dunia masyarakat Jawa adalah kelas sosial.

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Nah, tahukah cara pandang dunia masyarakat Arab itu apa? Bahasa Arab tidak ditentukan oleh konsep kelas sosial, melainkan oleh konsep mudzakar dan muannats, yakni konsep laki-laki dan perempuan.

Semua kata dalam bahasa Arab kalau tidak laki-laki (mudzakar) pasti perempuan (muannats). Seperti kelas sosial dalam bahasa Jawa, mudzakar dan muannats juga melekat dalam setiap kata (benda, kerja, ganti, sambung, sifat, tunjuk).

Bahkan tidak terbatas pada makhluk biologis yang punya alat kelamin, tapi juga benda mati yang jelas-jelas tidak punya alat kelamin, seperti kursiy alias kursi itu laki-laki (mudzakar), sabburah (papan tulis) itu perempuan (muannats). Jadi, mudzakar dan muannats di sini adalah jenis kelamin sosial alias gender. []

Tags: kesadaran genderlaki-lakimembedakanperempuansosial
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara
  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID