• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Nabi Muhammad Saw Menyambut Ceria Kehadiran Perempuan

Ummu Hani berkata, ketika aku mendatangi Nabi Muhammad Saw ia pasti menyongsong, “Selamat datang Ummu Hani?”

Redaksi Redaksi
22/04/2022
in Hikmah
0
Khitan Perempuan Bersumber dari Tradisi Yahudi

Khitan Perempuan Bersumber dari Tradisi Yahudi

84
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nabi Muhammad telah memberikan banyak teladan kepada kita semua. Termasuk perilaku beliau yang menyambut ceria kehadiran perempuan.

Perilaku menyambut ceria itu tercatat dalam sebuah hadis shahih Bukhari.

Aisyah Ra. berkata, “Nabi Muhammad Saw sering menyambut putrinya Fatimah Ra. (yang berkunjung), “Selamat datang, Putriku.”

Ummu Hani, juga berkata, Ketika aku mendatangi Nabi Muhammad Saw ia pasti menyongsong, “Selamat datang Ummu Hani?” (Shahih al-Bukhari).

Secara umum, hadis di atas, seperti dikutip dalam buku Hadis Shahih karya Faqihuddin Abdul Kodir, mengajak kita untuk menyambut kedatangan seseorang ke rumah kita dengan ceria dan suka cita.

Baca Juga:

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Kehidupan Perempuan Kini dalam Hegemoni Domestik

Menunjukkan keceriaan menurut Kang Faqih, adalah bentuk penghormatan dan perbuatan mulia. Sama halnya dengan senyum, mengajak bicara, dan menjamu tamu yang datang.

“Keceriaan kita pasti akan menular pada sang tamu dan akan membuka jalan kebahagiaan, kepada kita sendiri dan orang lain,” tulis Kang Faqih.

Akan tetapi, Kang Faqih menceritakan bahwa kisah perilaku Nabi Saw terkesan biasa saja jika diceritakan sekarang. Tetapi, pada masanya, cerita ini adalah sangat monumental.

Dalam berbagai catatan hadis, lanjut Kata Kang Faqih, orang-orang Arab pada saat itu tidak menganggap keberadaan perempuan, tidak mengajak mereka berbicara, apalagi melibatkan mereka dalam sebuah diskusi dalam keluarga sekalipun, tidak menyambut mereka dengan suka cita.

Bahkan, kata Kang Faqih, tidak sedikit dari mereka yang menganggap aneh ketika Nabi Muhammad Saw menunjukkan keceriaan karena bertemu dengan perempuan dan bercengkerama bersama mereka. Baik istri, anak, saudari, bibi, atau perempuan tetangga dan masyarakat biasa.

Akan tetapi, dalam berbagai kisah yang dicatat kitab-kitab hadis, Nabi Muhammad Saw ketika bercengkerama, justru biasa membiarkan istrinya berbicara dengan suara lantang sekalipun.

Sementara para sahabat, terutama ayah dari sang istri, menghardik dan menganggapnya tidak sopan. “Nabi Muhammad Saw malah tersenyum.”

Bahkan, istri para sahabat pernah memuji beliau, “Nabi memang jauh lebih santun dibanding dirimu,” dengan menunjuk kepada Umar bin Khathab Ra,” jelasnya. (Rul)

Tags: CeriakisahNabi Muhammad SAWperempuanSambut
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

wukuf di arafah

Deklarasi Kemanusiaan Universal Rasulullah Saw saat Wukuf di Arafah

27 Juni 2022
rukun haji

6 Rukun Haji yang Wajib Dipatuhi oleh Para Jamaah Haji

27 Juni 2022
Ummu al-Hushain Ra

Ummu al-Hushain Ra : Sahabat Perempuan yang Dekat dengan Nabi Saw saat Haji Wada’

27 Juni 2022
kondisi anak

Mengenal 4 Kondisi Paling Penting untuk Anak

27 Juni 2022
wukuf di arafah

Makna Wukuf di Arafah

26 Juni 2022
Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

3 Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

25 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Haid

    Siapa Bilang Perempuan Haid Tidak Lebih Mulia dari yang Suci?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sesama Perempuan kok Merasa Tersaingi? Katanya Kesetaraan Gender!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita tentang Perubahan Zaman, Obrolan Ringan Bersama Hairus Salim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Deklarasi Kemanusiaan Universal Rasulullah Saw saat Wukuf di Arafah
  • Cerita tentang Perubahan Zaman, Obrolan Ringan Bersama Hairus Salim
  • 6 Rukun Haji yang Wajib Dipatuhi oleh Para Jamaah Haji
  • Sesama Perempuan kok Merasa Tersaingi? Katanya Kesetaraan Gender!
  • Ummu al-Hushain Ra : Sahabat Perempuan yang Dekat dengan Nabi Saw saat Haji Wada’

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist