• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Islam Hadir untuk Memuliakan Perempuan

Hadis ini menegaskan bahwa Islam hadir untuk memerdekakan dan membebaskan perempuan dari penindasan yang dilakukan oleh masyarakat Jahiliyah waktu itu. Islam datang untuk memberikan keadilan, kesetaraan, kemaslahatan bagi perempuan dan laki-laki

Fuji Ainnayah Fuji Ainnayah
11/04/2023
in Publik
0
kitab Sittin al-‘Adliyah

kitab Sittin al-‘Adliyah

728
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Alhamdulillah di dalam bulan Ramadhan kali ini, kami Mahasantriwa SUPI ISIF mengikuti ngaji kegiatan Ramadhan, yang dibimbing langsung oleh Ibu Nurul Bahrul Ulum. Kali ini kami belajar kitab Sittin al-‘Adliyah, yaitu kitab yang disusun oleh Kiai Faqihuddin Abduk Kodir. Kitab ini adalah kitab yang memuat hadis-hadis tentang relasi laki-laki dan perempuan dalam Islam.

Menurut pemaparan Ibu Nurul Bahrul Ulum dalam pembukaannya menyebutkan bahwa Kiai Faqih dalam proses penyusunan kitab Sittin al-‘Adliyah terinspirasi dari seorang ulama bernama Abu Syuqqah. Beliau adalah pengarang kitab tentang hadis hak-hak perempuan dalam Islam.

Kemudian, dari inspirasi tersebut akhirnya membuat Kiai Faqih berinisiatif untuk memilih 60 hadis shahih tentang hak-hak perempuan, lalu beliau kumpulkan dalam kitab Sittin al-’Adliyah.

Salah satu tujuan dari penyusunan kitab ini ialah untuk memberikan penyadaran pada masyarakat bahwa Islam adalah agama yang memuliakan perempuan. Islam hadir membawa visi rahmah lil al-‘alamin.

Mengapa Islam memberikan pengakuan terhadap perempuan? Karena sebelum Islam datang, perempuan tidak dianggap sebagai manusia. Perempuan dikubur hidup-hidup, dianggap sebagai aib, dijadikan sebagai jaminan hutang, harta warisan, dijadikan budak dan diperjual belikan.

Pada masa Jahiliyyah perempuan memiliki kedudukan yang sangat rendah. Pada masa itu perempuan menjadi simbol keterbelakangan dan kehinaan. Perempuan hanya dijadikan pemuas hawa nafsu, penghibur, dan budak bagi kaum laki-laki.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Revolusi Atas Kemanusiaan Perempuan

Lalu Islam datang dan melakukan revolusi atas kemanusiaan perempuan. Hal ini seperti kitab Sittin al-’Adliyah jelaskan dalam bab II hadis ke-6. Isi hadis tersebut sebagai berikut:

عن ابن عباس رضى الله عنهما قال: قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه: كنا في الجا هلية لا نعد النساء شيئا فلما جاء الاسلام وذكرهن الله رأينا لهن بذلك علينا حقا

Dari Ibnu Abbas ra, berkata: Umar bin Khattab ra berkata: “Terjadi pada kita semua saat Jahiliyyah, tidak menganggap perempuan sebagi sesuatu, ketika Islam datang dan disebutkan perempuan oleh Allah kemudian kami mengakui sama seperti Allah pada perempuan, dengan penyebutan semua Allah itu pada kita semua dengan sungguh-sungguh”. (HR. Shahih Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa Islam hadir untuk memerdekakan dan membebaskan perempuan dari penindasan yang masyarakat Jahiliyah waktu itu lakukan.

Islam datang untuk memberikan keadilan, kesetaraan, kemaslahatan bagi laki-laki dan perempuan.

Meski begitu, nyatanya sampai saat ini penindasan dan juga kezaliman terhadap perempuan masih kerapkali terjadi. Misalnya dalam realitas saat ini, tidak sedikit perempuan yang menjadi korban pelecehan, kekerasan seksual, pembunuhan, eksploitasi, trafficking atau perdagangan manusia.

Kondisi-kondisi memprihatinkan seperti ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam dan teladan Nabi Muhammad Saw.

Sebab, dalam berbagai catatan hadis, nabi selama hidupnya telah meneladankan pada kita semua untuk selalu memastikan perempuan tidak mendapatkan kezaliman.

Maka dari itu, mari meneladani akhlak nabi dengan senantiasa berbuat baik pada perempuan dan juga memperjuangkan hak-hak kemanusiaannya. []

Tags: Hadirislamkitab Sittin al-‘AdliyahMemuliakanperempuan
Fuji Ainnayah

Fuji Ainnayah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Wahabi Lingkungan

Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

2 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Menstruasi

Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

2 Juli 2025
Gaji Pejabat

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID