• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

‘Mambaus Sa’adah’ Dorong Relasi yang Adil dalam Pernikahan

Winarno Winarno
09/12/2018
in Aktual
0
relasi yang adil dalam pernikahan

relasi yang adil dalam pernikahan

303
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kitab Mambaus Sa’adah (Telaga Kebahagiaan untuk Relasi Pernikahan) karya KH. Faqihuddin Abdul Qodir merupakan salah satu kitab kuning yang memiliki landasan Islam dalam membangun relasi yang adil dalam pernikahan. Pasalnya, budaya patriarkhi dalam rumah tangga muslim masih sangat kuat di masyarakat.

Untuk itu, Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah telah membedah Kitab Mambaus Sa’adah diawali dengan pemotongan tumpeng.

Pembahasan perdana kitab itu disampaikan langsung oleh ulama perempuan yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsari Jepara, Nyai Hindun Anisah di kantor PWNU Jateng, Semarang 7 Desember 2018.

Hal itu diungkapkan Koordinator Ngaji Bulanan, Siti Rofiah ketika dihubungi Mubaadalahnews, 8 Desember 2018.

Menurutnya, dipilihnya kitab Mamba’us Sa’adah karena secara konten kitab ini sangat pas dengan visi misi Fatayat. Salah satunya mendorong relasi yang adil di dalam pernikahan sehingga menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah wa maslahah.

Baca Juga:

KB dalam Pandangan Islam

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

“Banyak sekali nilai yang bisa diambil (dari Mambaus Sa’adah), terutama tentang landasan Islam dalam membangun kehidupan rumah tangga,” kata Siti Rofiah, Anggota Sie Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PW Fatayat NU Jateng.

Dia menilai, selama ini orang sering salah memahami kodrat dan peran yang merupakan bentukan masyarakat. Bahkan wacana gender sering disalahartikan sebagai ide yang berasal dari luar.

Selain itu, ada relasi kuasa yang tidak seimbang. Kebanyakan istri dalam posisi inferior dan itu seolah-olah dilegitimasi oleh agama. Pemahaman yang keliru ini kerap merugikan perempuan. Contoh konkretnya adalah terhalang hak perempuan untuk mengembangkan dirinya.

Lebih lanjut lagi, alasan perempuan masih memiliki pemahaman keliru semacam itu, menurutnya karena masih ada lembaga-lembaga sosial yang berkontribusi dalam pelanggengan pemahaman yang bias gender. Seperti keluarga, lembaga pendidikan, bahkan agama (melalui interpretasi teks secara timpang).

“Padahal, sesungguhnya Islam menekankan kesetaraan. Islam menjelaskan laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama, yang membedakan hanya ketakwaannya,” jelasnya.

Melalui bedah kitab Mambaus Sa’adah, kata dia, selain sebagai bagian dari usaha menyemarakkan kembali tradisi NU yang sudah lama lekat dengan kitab kuning juga salah satunya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang relasi adil gender dalam rumah tangga.

“Kehadiran kitab ini memberikan penjelasan tentang landasan keadilan gender yang sumbernya tidak lain tidak bukan adalah Islam itu sendiri,” ucapnya.

Dia menjelaskan, peserta ngaji kitab bulanan ini utamanya adalah kader Fatayat, tetapi juga terbuka untuk umum. Dia pun berharap pengetahuan tentang landasan keadilan dalam membangun rumah tangga itu bisa diterima dan diamalkan.

“Kami percaya, generasi yang berkualitas lahir dari keluarga yg berkualitas. Salah satu indikatornya adalah adanya relasi yang adil dalam kehidupan rumah tangga,” tuturnya. (WIN)

Tags: fatayatGenderHindunislamkajiankeluargakitabmambaus sa'adahmaslahahpesantrenrohmahrumah tanggasakinah.mawadahSAMARASAMAWA
Winarno

Winarno

Winarno, Alumni Pondok An-Nasucha, dan ISIF Cirebon Fakultas Usuluddin

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version