• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan

Nabi memandang pendidikan anak adalah proses membentuk hati dan akhlak, bukan hanya soal kecerdasan kognitif. Itulah mengapa, mempelajari potret keluarga Nabi adalah pelajaran yang relevan hingga kini.

Redaksi Redaksi
19/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik

Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Keteladanan Nabi Muhammad Saw. dalam mendidik putri-putri beliau adalah gambaran bagaimana pendidikan anak seharusnya ditempatkan dengan penuh kasih sayang, penghargaan, dan pengakuan atas martabat anak.

Nabi tidak hanya mengajarkan ilmu agama kepada putri-putrinya, tetapi juga menanamkan nilai keadilan, kepekaan sosial, dan keberanian menjadi manusia merdeka.

Fatimah az-Zahra, misalnya, tumbuh menjadi perempuan tangguh, cerdas, dan penuh empati karena pendidikan langsung dari ayahnya. Hal ini menggambarkan bahwa pendidikan anak tidak bisa dilepaskan dari teladan orang tua di rumah.

Maria Ulfa Anshor dalam buku Parenting With Love menegaskan, pola asuh Nabi Muhammad Saw. memberikan inspirasi bagi orang tua masa kini yang kerap terjebak pada pola pengasuhan otoriter atau sekadar mengandalkan aspek akademik.

Nabi memandang pendidikan anak adalah proses membentuk hati dan akhlak, bukan hanya soal kecerdasan kognitif. Itulah mengapa, mempelajari potret keluarga Nabi adalah pelajaran yang relevan hingga kini.

Baca Juga:

Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-haknya di Hadapan Nabi

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Saat Menyelesaikan Masalah dengan Sang Istri, Nabi Muhammad Saw Memilih Negosiasi

Lingkungan sebagai Guru Kedua

Sementara itu, faktor eksternal juga memegang peran tak kalah penting dalam proses pendewasaan anak. Maria Ulfa menyebutkan bahwa lingkungan alam dan sosial adalah guru kedua setelah orang tua.

Anak yang terbiasa dengan alam akan lebih peka terhadap kehidupan, memahami siklus kehidupan, dan belajar dari lingkungan sekitarnya.

Sebaliknya, anak yang kurang berinteraksi dengan alam cenderung merasa asing dan kehilangan kepekaan, yang pada gilirannya bisa menumbuhkan sifat egois dan individualistis.

Lingkungan sosial pun berperan besar. Interaksi dengan keluarga besar, teman sebaya, dan masyarakat membentuk pola pikir dan cara anak memandang dunia. Anak yang tumbuh dalam lingkungan ramah dan penuh empati biasanya memiliki daya adaptasi lebih baik.

Bahkan mereka juga lebih terbuka terhadap perbedaan dan tidak mudah terjebak pada prasangka. Maria Ulfa menekankan bahwa kualitas interaksi sosial ini sering kali menentukan apakah anak akan tumbuh sebagai pribadi yang peduli, atau justru tertutup dan apatis.

Tantangan Sosial Masa Kini

Namun, lingkungan sosial saat ini semakin kompleks. Media sosial, misalnya, menghadirkan dunia virtual yang tidak selalu ramah bagi perkembangan psikologis anak. Bullying, perundungan digital, hingga paparan standar kecantikan semu dapat memengaruhi harga diri mereka. Tanpa pendampingan orang tua, anak mudah kehilangan pijakan nilai yang benar.

Pola asuh Nabi Muhammad Saw. yang menekankan dialog, kasih sayang, dan penghargaan pada anak perlu menjadi rujukan. Nabi selalu memberi ruang kepada putri-putrinya untuk bertanya, berdialog, bahkan berbeda pendapat.

Di sinilah pentingnya peran orang tua dalam menjadi “teman bicara” anak. Bukan hanya sekadar memberi perintah, melainkan juga mendengarkan keluh kesah mereka.

Dalam konteks ini, pesan Maria Ulfa bahwa pendidikan anak adalah kombinasi antara sentuhan emosional, teladan moral, dan pengenalan pada lingkungan menjadi sangat relevan.

Membentuk Karakter yang Utuh

Jika pendidikan anak hanya berfokus pada prestasi akademik tanpa diimbangi pembentukan karakter, kita akan kehilangan esensi utama pendidikan.

Nabi Muhammad Saw. menunjukkan bahwa akhlak dan empati adalah fondasi pertama. Beliau membesarkan putri-putrinya dengan rasa kasih sayang tinggi, bahkan kerap memanggil mereka dengan panggilan lembut, penuh cinta, dan penghargaan.

Seperti yang ditekankan Maria Ulfa, anak yang mendapatkan teladan langsung dari orang tuanya akan lebih mudah memahami nilai-nilai kebaikan.

Nilai itu tidak hanya diajarkan lewat kata-kata, melainkan diperlihatkan dalam tindakan nyata: bersikap sabar, menolong sesama, dan menghargai alam serta lingkungan sosialnya.

Relevansi untuk Orang Tua Masa Kini

Dalam kehidupan masa kini, sering kali orang tua terjebak pada kesibukan, menyerahkan pengasuhan pada gawai atau lingkungan sekolah semata.

Padahal, keteladanan Nabi Muhammad Saw. dan pesan Maria Ulfa memberi peringatan jelas: pendidikan sejati berawal dari rumah. Lingkungan sosial yang sehat dan kedekatan emosional dengan orang tua adalah kunci anak tumbuh menjadi pribadi tangguh, empatik, dan tidak mudah terpengaruh arus negatif.

Mungkin kini saatnya kita kembali bertanya, sudahkah kita mendidik anak dengan cinta dan keteladanan sebagaimana Nabi mendidik Fatimah dan putri-putrinya?

Sudahkah kita memberi ruang bagi anak untuk tumbuh bersama alam dan masyarakat dengan cara yang sehat? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan menentukan masa depan generasi kita. []

Tags: Anak PerempuanmendidikMeneladaniNabi Muhammad SAW
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Lingkungan Sosial

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

19 Juli 2025
Fondasi Mental Anak

Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

19 Juli 2025
Karakter Anak yang

Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

19 Juli 2025
Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Cita-cita Tinggi

    Yuk Dukung Anak Miliki Cita-cita Tinggi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yamal, Mari Sadar!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial
  • Yamal, Mari Sadar!
  • Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan
  • Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?
  • Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID