• Login
  • Register
Senin, 12 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Budaya Indonesia: Laki-laki dan Perempuan Saling Menghargai dan Menghormati

Mereka bisa tetap 100% Indonesia lahir batin sepanjang memelihara ketakwaannya

Redaksi Redaksi
08/01/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Budaya Indonesia

Budaya Indonesia

456
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Budaya Indonesia yang tidak diasumsikan sebagai budaya Islam memiliki kearifan yang sangat islami. Misalnya, sikap menghargai perempuan. Budaya Indonesia memungkinkan laki-laki dan perempuan saling bekerja sama, baik di rumah maupun di tempat kerja.

Demikian halnya budaya Indonesia yang tidak diasumsikan modern pun memiliki nilai yang sejalan dengan modernitas. Misalnya, tradisi musyawarah yang menjadi hal penting dalam konsep demokrasi modern.

Sampai di sini kita dapat menyimpulkan bahwa budaya Arab tidak selalu mempresentasikan Islam, sebagaimana budaya Barat tidak selalu merepresentasikan kemodernan. Sebaliknya, budaya Indonesia bisa merepresentasikan budaya Islam dan budaya modern.

Budaya Islam dan budaya modern sesungguhnya dapat dipahami sebagai budaya yang membangun sikap memanusiakan setiap manusia dengan segala keunikannya.

Dalam QS. al-Hujurat, Allah Swt. menyuruh umat manusia untuk menghormati perbedaan jenis kelamin, suku, dan bangsa dengan cara saling mengenal.

Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah Swt tidak mau mengistimewakan jenis kelamin, suku, dan bangsa apa pun, karena semuanya sama di hadapan Allah Swt. dan yang membedakan mereka hanyalah ketakwaan.

Baca Juga:

Merebut Tafsir: Membaca Kartini dalam Konteks Politik Etis

Berfatwa Ala KUPI

Ki Hajar Dewantara: Antara Pendidikan dan Perjuangan Kelas Pekerja

Temu Keberagaman 2025: Harmoni dalam Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Ayat di atas menjadi dasar bahwa jati diri seorang Muslim adalah ketakwaan, yakni sikap konsisten untuk beriman kepada Allah Swt. dan berbuat kebaikan pada makhluk-Nya. Perempuan Muslim modern tidak perlu kearab-araban maupun kebarat-baratan.

Mereka bisa tetap 100% Indonesia lahir batin sepanjang memelihara ketakwaannya. Indikasinya adalah menggunakan kemampuan panca indra, hati, dan akal secara bertanggung jawab. Sehingga mampu memelihara hubungan dengan Allah Swt sebagai hamba yang baik, juga mampu memelihara hubungan dengan makhluk-Nya sebagai khalifah fil ardh dengan baik. []

Tags: BudayaIndonesiamengenalmenghormatisaling menghargai
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Islam

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

11 Mei 2025
Menyusui

Menyusui adalah Pekerjaan Mulia

10 Mei 2025
Bekerja adalah

Bekerja adalah Ibadah

10 Mei 2025
Mengapa Bekerja

Perempuan Bekerja, Mengapa Tidak?

10 Mei 2025
perempuan di ruang domestik

Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama

9 Mei 2025
PRT

Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

9 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Barak Militer

    Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Paus Leo XIV: Harapan Baru Penerus Paus Fransiskus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengenal Paus Leo XIV: Harapan Baru Penerus Paus Fransiskus
  • Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha
  • Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan
  • Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?
  • Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version