• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menghormati Perayaan Natal adalah Bagian dari Ibadah Sosial

Sebagai seorang Muslim, aku percaya bahwa menghormati perayaan agama lain adalah bagian dari ibadah sosial.

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
25/12/2024
in Personal
0
Natal

Natal

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhirnya Hari Natal tiba, sebuah perayaan yang selalu penuh dengan kebahagiaan, lampu-lampu yang berkilauan, dan suasana hangat bersama keluarga.

Bagi teman-temanku yang beragama Kristen terutama Johan, Hari Natal adalah momen sakral untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus.

Sebagai seorang Muslim, aku belajar untuk menghormati perayaan hari Natal dengan penuh suka cita. Aku sangat menyadari bahwa dengan menghargai perbedaan adalah salah satu nilai yang diajarkan dalam agamaku.

Apalagi aku hidup di negara yang penuh dengan keberagaman agama membuatku terbiasa melihat berbagai perayaan keagamaan.

Terlebih sejak aku belajar di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, Buya Husein Muhammad mengajarkan bahwa menghormati perayaan agama lain adalah bagian dari menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat.

Baca Juga:

Ali Mustafa Yaqub: Haji Pengabdi Setan dan Ujian Keimanan Kita

Perayaan Hari Valentine dalam Perspektif Islam

Mengenal Budaya Indonesia: Laki-laki dan Perempuan Saling Menghargai dan Menghormati

Safari Natal 2024: Merayakan Natal dengan Penuh Suka Cita bersama Mereka yang Berbeda

Hal inilah yang membuatku terbiasa berdialog dengan mereka yang berbeda agama. Salah satu cara aku menghormati teman-temanku yang merayakan Natal adalah dengan memberikan ucapan selamat.

“Selamat Natal,” kataku, sambil berharap mereka merasakan damai dan sukacita di hari istimewa itu.

Kadang aku juga mengunjungi rumah mereka jika diundang, mencicipi makanan khas seperti kue nastar atau roti lapis. Aku percaya, kehadiranku sebagai teman adalah bentuk dukungan kecil yang berarti.

Namun, aku juga memahami batasan-batasan dalam agamaku. Aku tidak ikut beribadah atau melakukan hal-hal yang dianggap khusus dalam agama mereka. Tapi ini tidak mengurangi rasa hormatku.

Sebaliknya, dengan tetap memegang prinsip agamaku, aku bisa menunjukkan bahwa menghargai tidak berarti harus melanggar keyakinan sendiri.

Harmoni dalam Keberagaman

Natal bukan hanya tentang perayaan agama, tetapi juga tentang kasih sayang, berbagi, dan perdamaian nilai-nilai universal yang sejalan dengan ajaran Islam.

Ketika teman-temanku berbagi cerita tentang makna Natal bagi mereka, aku mendengarkan dengan penuh rasa ingin tahu. Dari mereka, aku belajar tentang pentingnya saling memahami dan membangun jembatan di atas perbedaan.

Di satu momen, seorang teman Kristen pernah berkata, “Aku senang kamu mau mendengarkan ceritaku tanpa menghakimi.” Bagiku, itu adalah bukti bahwa dialog antaragama bisa membuka hati dan menciptakan hubungan yang lebih baik.

Oleh sebab itu, dengan perayaan Natal ini mengingatkanku bahwa keberagaman adalah anugerah, bukan penghalang.

Sebagai seorang Muslim, aku percaya bahwa menghormati perayaan agama lain adalah bagian dari ibadah sosial. Dengan menghargai Natal temanku yang beragama Kristen, aku turut mengambil bagian dalam menyebarkan pesan damai dan cinta kasih. []

Tags: bagianIbadah SosialmenghormatiNatalPerayaan
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Marital Rape

    Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID