• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Mengupayakan Ketahanan Pangan Berbasis Laut

Program ketahanan pangan tidak hanya kita khususkan pada peningkatan produksi pangan yang menjadi sumber karbohidrat semata. Lebih dari itu, bahan pangan yang berasal dari sumber protein hewani perlu mendapatkan perhatian yang setara

Ahmad Asrof Fitri Ahmad Asrof Fitri
09/02/2023
in Publik
0
Ketahanan Pangan

Ketahanan Pangan

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Indonesia dianugerahi dengan sumber daya alam yang amat melimpah, baik di darat maupun laut. Sumber daya alam itu tidak hanya berupa sumber energi yang tak dapat diperbarui (non-renewable resources) seperti bahan mineral, gas alam, batu bara, dan minyak bumi, melainkan juga energi yang bisa diperbarui (renewable resources) yang banyak jenisnya. Dalam konteks ekonomi, dua sumber energi ini teramat penting dalam menunjang aspek produksi, distribusi, hingga konsumsi.

Kebutuhan pangan pun tidak bisa kita lepaskan dari keberadaan energi tersebut. Terutama sumber daya alam yang terbarukan. Secara umum, sumber daya alam jenis ini terdiri atas sumber daya alam hayati. Seperti halnya di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, dan sumber daya alam hewani, semisal peternakan dan perikanan. Seluruh produk-produk makanan yang masyarakat konsumsi melalui hasil sumber daya alam ini.

Daftar Isi

    • Dukungan pemerintah untuk ketahanan pangan
  • Baca Juga:
  • Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya
  • Larangan Monopoli Sumber Daya Alam dalam Ajaran Islam
  • Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim Menurut Pandangan Islam
  • Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil Berdasarkan Kearifan Lokal Indonesia
    • Membangun ketahanan pangan laut
    • Perluasan sektor ekonomi di luar perikanan

Dukungan pemerintah untuk ketahanan pangan

Dalam hal ini, pemerintah Indonesia memberikan dukungan yang serius melalui program Ketahanan Pangan Nasional. Maksud program ini untuk memberi support terhadap pasokan rantai makanan. Di antara bentuk riilnya adalah dengan penyediaan berbagai peralatan mesin pertanian dan upaya peningkatan produktivitas lahan. Di tahun 2021, misalnya, kebijakan program Ketahanan Pangan Nasional fokus untuk mendorong produksi komoditas pangan melalui pembangunan sarana prasarana dan pemanfaatan teknologi.

Pada tahun 2022, pemerintah bahkan menyediakan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di mana program ini dapat akses oleh pelaku sektor pertanian. Di samping itu, plafon kredit KUR juga mengalami peningkatan. Untuk plafon KUR Mikro yang sebelumnya berkisar antara Rp10 juta hingga Rp50 juta, ada peningkatan menjadi di atas Rp10 juta hingga Rp100 juta.

Tidak cukup di situ, pemerintah juga membentuk Badan Pangan Nasional melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021. Badan ini memiliki kewenangan yang cukup besar untuk mengelola cadangan pangan Pemerintah. Yakni melaksanakan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga, dan menguatkan sistem logistik pangan. Selain itu, badan ini diamanahi tugas agar mengentaskan wilayah rentan rawan pangan, mengembangkan penganekaragaman pangan dan pengembangan potensi pangan lokal.

Baca Juga:

Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya

Larangan Monopoli Sumber Daya Alam dalam Ajaran Islam

Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim Menurut Pandangan Islam

Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil Berdasarkan Kearifan Lokal Indonesia

Membangun ketahanan pangan laut

Meski demikian, program-program tersebut masih menitikberatkan pada aspek ketahanan pangan yang bersumber dari darat. Khususnya, yang berkaitan dengan erat dengan bahan makanan pokok, seperti beras. Padahal, masih ada sumber pangan lainnya yang tak kalah penting yang menunjang kecukupan gizi, khususnya protein, yaitu sektor peternakan dan perikananan.

Dibandingkan dengan peternakan, sektor perikanan dan kelautan mempunyai peluang yang lebih luas dengan kapasitas produksi yang besar. Terlebih lagi, Indonesia juga terkenal sebagai negara dengan potensi perikanan terbesar di dunia. Baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, dengan produksi lestari sekitar 67 juta ton/tahun.

Maka, idealnya, program ketahanan pangan tidak hanya kita khususkan pada peningkatan produksi pangan yang menjadi sumber karbohidrat semata. Lebih dari itu, bahan pangan yang berasal dari sumber protein hewani perlu mendapatkan perhatian yang setara.

Dalam konteks Indonesia sebagai negara dengan luas laut 5,8 juta kilometer persegi yang setara dengan 75 persen dari luas total wilayahnya, penguatan budidaya laut (marikultur) merupakan pilihan terbaik. Yakni untuk kita jadikan program ketahanan pangan. Terlebih lagi, dengan suhu yang relatif hangat dan stabil, Indonesia memiliki potensi marikultur yang besar. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, potensi marikultur secara nasional diperkirakan mencapai 24 juta ha. Akan tetapi baru kita manfaatkan sebesar 281.474 hektar atau setara 1,17 %.

Perluasan sektor ekonomi di luar perikanan

Apalagi selain menghasilkan produk-produk lauk sebagai pendamping nasi, laut juga dapat kita perluas kemanfaatannya untuk sektor-sektor lain di luar perikanan. Dalam surat An-Nahl ayat 14, misalnya. Ada pernyataan bahwa terdapat beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari laut, sebagaimana berikut:

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. [Surat An-Nahl: 14]

Dalam upaya meraih sumber-sumber penghidupan di laut, terdapat beberapa jenis kegiatan yang dapat kita lakukan, jika kita mengacu pada ayat tersebut. Antara lain: Pertama, mengambil ikan dan hewan laut lainnya untuk konsumsi harian dan produksi pangan berbasis protein hewani. Kedua, mencari perhiasan yang bernilai estetika yang berasal dari hewan laut, seperti mutiara dari kerang. Ketiga, mendayagunakan alat transportasi laut, seperti kapal dan sarana lainnya, untuk kepentingan ekonomi yang strategis. (Bebarengan)

 

 

Tags: Energi TerbarukanHasil LautKetahanan PanganPangan LokalPangan NasionalPembangunanSumber Daya Alam
Ahmad Asrof Fitri

Ahmad Asrof Fitri

Alumni Pesantren Mahasiswa Al-Muayyad Windan Sukoharjo. Saat ini, selain mengajar, juga aktif melakukan penelitian dan menulis buku. Aktivitasnya dapat diikuti di Instagram: @a.asrof.fitri

Terkait Posts

Kasih Sayang Islam

Ini Rahasia Sukses Hubungan dengan Kasih Sayang Ala Islam

29 Maret 2023
Ruang Anak Muda

Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya

29 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

28 Maret 2023
Tradisi di Bulan Ramadan

Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

28 Maret 2023
Propaganda Intoleransi

Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

27 Maret 2023
Akhlak dan perilaku yang baik

Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

26 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kewajiban Orang Tua Menjadi Teladan Ibadah bagi Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Rahasia Sukses Hubungan dengan Kasih Sayang Ala Islam
  • Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya
  • Pendirian Imam Malik Menghargai Tradisi Lokal
  • Kewajiban Orang Tua Menjadi Teladan Ibadah bagi Anak
  • Islam Pada Awalnya Asing

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist