• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah

Salah satu tantangan serius ikhtiar mewujudkan keadilan gender adalah cara pandang dikotomis pada laki-laki dan perempuan

Muslih Muslih
30/11/2023
in Personal
0
Qiraah Mubadalah

Qiraah Mubadalah

2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Qira’ah Mubadalah merupakan pendekatan tafsir berbasis kesetaraan gender. Dalam konteks mubadalah Islam dan kultur patriarki merupakan dua hal yang berbeda, tapi sekaligus sering disalahpahami sebagai sesuatu yang melekat. Berbagai tuduhan tersebut biasanya datang dari pihak-pihak yang memiliki sentimen kepada Islam.

Meski begitu, sentimen terhadap Islam itu sendiri seolah mendapat validasi dari sebagian umat Muslim yang malah memperagakan laku-laku intoleran terhadap kelompok rentan, dan lebih dari itu, kelewat getol melakukan objektifikasi terhadap perempuan.

Yang terbaru, kebijakan-kebijakan yang rezim periode kedua Taliban di Afghanistan juga terindikasi sarat dengan diskriminasi gender. Misalnya, pelarangan perempuan untuk berolahraga, pelarangan keterlibatan perempuan dalam pemerintahan, dan kewajiban perempuan untuk membawa wali ketika keluar rumah.

Tak heran, citra Islam menjadi negatif terutama terkait relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan. Mengacu pada stigmatisasi ini, terdapat satu metode pembacaan dalil-dalil Islam yang menjunjung tinggi egalitarianisme. Sebuah metode interpretasi yang berusaha untuk memangkas bias dan mempromosikan kesetaraan. Metode itu bernama Qiraah mubadalah.

Namun metode yang sama juga bisa menjadi cara baru dalam melihat keragaman sosial agar tidak melahirkan ketimpangan relasi. Ketimpangan relasi, apa pun bisa melahirkan ketidakadilan karena berawal dari cara pandang negatif terhadap perbedaan antarpihak yang mempunyai relasi. Salah satu tantangan serius ikhtiar mewujudkan keadilan gender adalah cara pandang dikotomis pada laki-laki dan perempuan.

Baca Juga:

Fiqh Al-Usrah Menjembatani Teks Keislaman Klasik dan Realitas Kehidupan

Fiqhul Usrah: Menanamkan Akhlak Mulia untuk Membangun Keluarga Samawa

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Fiqh Al Usrah: Menemukan Sepotong Puzzle yang Hilang dalam Kajian Fiqh Kontemporer

Konsep Qiraah Mubadalah Menurut Para Ahli

Qiraah mubadalah adalah bentuk penafsiran gagasan Faqihuddin Abdul Kodir yang saat ini lebih dikenal dengan istilah tafsir resiprokal. Qiraah mubadalah terinspirasi dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadis yang membicarakan tentang kesaling-hubungan antara laki-laki dan perempuan. Mubadalah dalam bahasa Indonesia  dapat kita pahami sebagai resiprositas yang menunjukkan adanya rasa saling menguntungkan antara laki-laki dan perempuan.

Dalam bukunya, Faqihuddin Abdul Kodir menjelaskan bahwa secara metodis, qiraah mubadalah memberikan peluang untuk melakukan pengembangan pemahaman dan praktik terhadap sebuah teks agar memiliki nilai kesalingan hubungan. Qiraah mubadalah menawarkan penempatan laki-laki dan perempuan pada posisi yang sama dalam konteks penafsiran al-Qur’an atau hadis.

Gagasan itu berangkat salah satunya dari ayat al-Qur’an yang membicarakan tentang prinsip keadilan, seperti perintah untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, menghindari kejahatan, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menta’ati Allah dan Rasul-Nya dalam QS. at Taubah: 71,

وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Ayat tersebut secara tersirat menunjukkan bahwa antara perempuan dan laki-laki memiliki posisi yang sama dan sejajar dalam melakukan kebaikan. Laki-laki dan perempuan memiliki korelasi yang sama dalam melakukan sesuatu yang positif.

Langkah-langkah Pendekatan Qiraah Mubadalah

Terdapat tiga langkah yang dapat kita lakukan dalam menafsirkan alquran dan hadis menggunakan pendekatan qiraah mubadalah. Pertama, menggali prinsip universal Islam tanpa memandang jenis kelamin.

Prinsip ini tercermin dalam nilai-nilai kemaslahatan keduanya berdasarkan standar agama dan tradisi (urf).

Kedua, memperhatikan kandungan makna ayat yang tersirat tanpa memandang jenis kelamin yang disebutkan. Pada hakikatnya penyebutan laki-laki dan perempuan itu terbatas ruang dan waktu.

Pada keadaan tertentu, perlu memperhatikan kontekstual antara laki-laki dan perempuan.

Ketiga, menitikberatkan gagasan utama pada ayat yang tidak menyebutkan laki-laki dan perempuan pada langkah sebelumnya. Hal ini berarti Qiraah Mubadalah berusaha menyalingkan kemaslahatan ajaran Islam agar seluruh umat merasakannya secara komprehensif. []

 

Tags: Dr. Faqihuddin Abdul KodirKesalinganMerebut Tafsirperspektif mubadalahQira'ah Mubadalah
Muslih

Muslih

Pelajar NUsantara dari Pekalongan yang sedang belajar dan menyukai bidang menulis dan membaca.

Terkait Posts

Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID