• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Menjaring Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan

Bagi orang berilmu, bukan hanya pahala yang akan diburu ketika Ramadhan, namun juga berkah, rahmat dan ampunan

Hilyatul Aulia Hilyatul Aulia
24/04/2020
in Featured, Hikmah
0
Lailatul Qadar

Lailatul Qadar

117
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ramadhan sudah menapak hingga hari-hari mendatang. Mungkin suasana Ramadhan kali ini akan berbeda dengan biasanya; tidak ada ngabuburit, tidak ada bukber, tidak ada obrog sahur, bahkan tidak ada shalat tarawih berjamaah. Tapi Lailatul Qadar tetap akan datang, dan kita perlu menyambutnya.

Namun ramadhan tetaplah ramadhan. Ia tetap menjadi bulan obral ganjaran, tetap menjadi bulan penuh berkah. Kemarin malam, seusai dzikir dan ratiban, Ibunda Nyai sedikit menyampaikan wejangan mengenai Ramadhan. “Ramadhan itu bulan obral. Gusti Allah mengobral pahala bagi siapa saja yang membelinya. Kalau biasanya beli satu cuma dapat satu, di bulan Ramadhan, beli satu akan dapat banyak sekali.” Tentu jual beli disini maksudnya jual beli ganjaran.

Bagi orang berilmu, bukan hanya pahala yang akan diburu ketika Ramadhan, namun juga berkah, rahmat dan ampunan. Pahala memang penting dan akan kita rasakan manfaatnya kelak di akhirat. Namun yang lebih penting untuk kehidupan kita di dunia adalah tiga hal tadi; berkah, rahmat dan ampunan. Berkah akan membuat hidup kita dipenuhi dengan kebaikan, rahmat akan membuat kita senantiasa disayangi oleh Allah SWT dan ampunan akan membersihkan kita dari dosa-dosa yang menghalangi kita untuk meraih kehidupan mulia.

Selain itu, ibunda berbicara mengenai Lailatul Qadar, malam seribu bulan, dimana bagi orang yang beribadah pada malam tersebut Allah tidak tanggung-tanggung memberikan pahala, yaitu setara dengan melakukan ibadah selama seribu bulan.

Lailatul Qadar adalah sebuah kepastian, hanya saja kapan terjadinya adalah sebuah misteri. Tidak ada orang yang tahu persis pada malam ke berapa Lailatul Qadar akan terjadi pada setiap bulan Ramadhan. Namun Ibunda Nyai berkata bahwa lailatul qadar akan terjadi pada salah satu malam dengan tanggal ganjil di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan.

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Maka dari itu, kita dianjurkan untuk banyak melakukan ibadah dan munajat pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, lebih tepatnya sejak ba’da magrib hingga fajar. Mulai dari tanggal 20 ramadhan hingga malam terakhir bulan Ramadhan jika kita tidak pernah absen bangun malam untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah, maka Insya Allah kita akan berjumpa dengan Lailatul Qadar.

Namun mengapa mulai dari malam tgl 20? Bukankah Lailatul Qadar hadir pada malam ganjil? Sedangkan 20 adalah angka genap. Mengapa selama 10 hari terakhir penuh kita dianjurkan bangun? Mengapa tidak hanya pada malam 21, 23, 25 dan seterusnya saja?

Begini, perbedaan perhitungan tanggal (hisab) sering terjadi di tengah-tengah umat islam dan menyebabkan perbedaan awal bulan ramadhan. Jika menurut perhitungan kita malam 20 adalah malam genap, bisa jadi menurut orang lain sudah tanggal 21, artinya sudah termasuk malam ganjil.

Begitu pun tanggal-tanggal sebelum atau sesudahnya. Dan tentu, kita tidak tahu mana penghitungan tanggal yang paling benar. Karena itu, menjaring Lailatul Qadar dianjurkan sejak malam 20 karena bisa jadi Lailatul Qadar terjadi pada malam itu karena menurut hitungan yg lain sudah malam 21.

Terlepas dari kapan terjadinya Lailatul Qadar, hari-hari Ramadhan merupakan hari-hari yang sayang sekali jika dilalui tanpa aktivitas yang bernilai ibadah. Karena itu lebih baik lagi jika sejak awal ramadhan kita sudah aktif beribadah dan bermunajat kepada Allah agar pahala, rahmat, berkah, ampunan dan juga mudah-mudahan Lailatul Qadar dapat diraih sebanyak-banyaknya. Wallahu A’lam. []

Tags: Hikmah RamadhanKajian RamadhanLailatul Qadarperempuan
Hilyatul Aulia

Hilyatul Aulia

Mahasantri Ma'had Aly Kebon Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID