Mubadalah.id – Nabi Muhammad Saw merupakan sosok yang terkenal dalam memperlihatkan kasih sayang kepada anak laki-laki dan perempuan. Praktik teladan ini, kerapkali Nabi Saw lakukan di hadapan banyak para sahabat.
Salah satu bentuk kasih sayang itu, misalnya, perilaku Nabi Saw, bersama cucu perempuannya bernama Umamah bint Abu al-Ash r.a, putri dari Zainab bint Rasulullah Saw. juga sering diasuh Nabi Saw. Dia sering diajak main, dipangku, digendong, bahkan dibawa ke masjid untuk shalat.
Beberapa catatan Hadis menyebutkan bahwa Nabi Saw. pernah shalat dengan tetap menggendong Umamah bint Abu al-‘Ash r.a. Ketika beliau sujud, Umamah Nabi Saw letakkan terlebih dahulu dan ketika mau berdiri, Ia Nabi gendong lagi. (Shahih al-Bukhari, no. 515: Shahih Muslilm, no. 1240: Sunan Abi Dawud, no. 918).
Dari Abu Qatadah al-Anshari bahwa Rasulullah Saw. shalat dengan menggendong Umamah bint Zainab bint Rasulullah Saw. putri dari Abu al-Ash bin Rabi’ah bin Abd Syams. Jika mau sujud, beliau meletakkannya (di lantai), dan jika berdiri, beliau menggendongnya kembali. (Shahih al-Bukhari, no. 515).
Dalam tulisan Ishmatuddin Karkar, al-Mar’ah fi al-Ahd al-Nabawiyy (hal. 224-226), Nabi Saw. sering dititipi balita perempuan, anak dari beberapa sahabat. Seperti As’ad bin Zurarah r.a, dia pernah membawa balita perempuannya bernama Zainab dan menitipkannya ke pangkuan Nabi Saw.
Mengasuh Bayi
Terkadang juga, dia titipkan dua saudarinya yang masih kecil. Nabi Saw, kemudian, mengasuh mereka, mengajak mereka bermain, dan memakaikan kalung kepada mereka.
Balita lain bernama Jamrah bint Abdullah al-Tamimiyah al-Yarbw’iyah r.a. pernah ayahnya bawa ke hadapan Nabi Saw. Ayahnya memohon kepada Nabi Saw. untuk mendoakannya. Nabi Saw. merengkuh sang balita, mendudukkannya ke pangkuan, lalu mendoakan untuk keberkahan dan kebaikannya.
Sahabat lain, Sahal bin Rafi’ r.a., juga pernah bercerita tentang hal serupa. Dia membawa anaknya yang perempuan kepada Nabi Saw. untuk didoakan. Nabi Saw. kemudian meletakkan telapak tangan beliau ke atas kepala anak perempuan tersebut sambil berdoa untuknya.
“Demi Allah, telapak tangan Nabi Saw. yang adem itu terasa tidak hanya di kepalaku, tetapi sampai merasuk ke jantungku,” kata si anak perempuan itu.
Semua pernyataan dan teladan Nabi Saw. ini untuk mengikis tradisi Jahiliah yang memandang anak laki-laki lebih baik dari anak perempuan. Di mata Islam, bayi laki-laki dan bayi perempuan adalah sama-sama bermartabat sebagai manusia yang mulia. []