• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Nasida Ria: Perempuan Laskar Perdamaian dari Indonesia

Syair-syair dalam lirik lagu yang dibawa oleh kelompok kasidah Nasida Ria berisi tentang nilai-nilai kehidupan perdamaian, keadilan yang menjadi konsumsi masyarakat luas serta begitu relevan dengan perkembangan zaman.

Muallifah Muallifah
10/02/2021
in Pernak-pernik
0
Nasida Ria

Nasida Ria

162
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

 

Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian

Banyak yang cinta damai
Tapi perang makin ramai
Banyak yang cinta damai
Tapi perang makin ramai

Bingung, bingung ‘ku memikirkannya

Mubadalah.id – Sebuah lantunan lirik lagu yang tidak asing di telinga. Kalau kamu generasi 90-an, grup kasidah Nasida Ria yang kita dengar di masa kecil adalah sama, lagu perdamaian yang dibawakan oleh mbak-mbak dengan baju seragam serta dengan penampilan yang muslimah dibalut dengan kemahiran menabuh rebana, meniup seruling, bermain biola, gitar bas dan lain-lain.

Namanya Nasida Ria, kelompok kasidah yang berdiri di Semarang tahun 1975 oleh HM Zain. Transformasi yang luar biasa, sejak masih muda sampai saat ini eksis dalam sholawat dengan lagu-lagu yang tidak kalah keren dibandingkan dengan lagu-lagu perdamaian yang menjadi referensi anak muda. Memang benar, selera tiap generasi akan berbeda, namun kita tidak bisa menegasikan kehadiran para perempuan dengan berbagai lagu yang meneduhkan dan syarat sekali dengan nilai-nilai keislaman.

Saya menyebutnya sebagai “Perempuan Laskar Perdamaian”. Jika dalam film “Pray The Devill Back to The Hill” kita melihat sosok perempuan gagah di Liberia dalam menyuarakan perdamaian. Kehadiran Leymah Gbowee dalam menginisiasi gerakan tersebut adalah sebagai salah satu bukti bahwa perempuan bisa mengorganisir masalah. Ia mulai dengan mengorganisir perempuan  Kristen dan Muslim di Monrovia , Liberia untuk berdoa bagi perdamaian dan mengorganisir protes tanpa kekerasan .

Pakaian putih untuk melambangkan perdamaian, dan berjumlah ribuan, perempuan menjadi kekuatan politik melawan kekerasan dan melawan pemerintah mereka. Kita bisa melihat dalam film tersebut kekuatan yang dimiliki para perempuan ketika bisa saling support dan saling dukung dengan perempuan lain. Setiap perempuan memiiliki cara tersendiri untuk mengkampanyekan perdamaian kepada masyarakat.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Laki-laki dan Perempuan Dilarang Saling Merendahkan
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • Salahkah Memilih Childfree?

Baca Juga:

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Laki-laki dan Perempuan Dilarang Saling Merendahkan

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

Salahkah Memilih Childfree?

Kreasi yang dilakukan oleh para perempuan itu tak ubahnya pada apa yang dilakukan oleh para perempuan Nasida Ria dengan berbagai lagu yang dibawakan.  Tampil sebagai pembawa lagu yang erat sekali dengan fenomena sosial, mereka hadir terlebih dahulu sebelum adanya Grup Band Little Mix yang tampil dengan lagu-lagu perempuan kontemporer.

Nasida Ria menjadi representasi perempuan perdamaian yang dimiliki oleh Indonesia sejak abad 19 melalui lagu-lagu yang akrab dengan perdamaian. Banyak sekali karya-karya yang ditorehkan oleh grup kasidah ini berkenaan dengan perdamaian, diantaranya: Kebaikan Tanpa Sekat, HAM HAM HAM, Perdamaian, Nabi Muhammad Mataharinya Dunia, Nusantara Bersatu, Maha Pengasih, Ya Nabi Salam, Keadilan, dll.

Perempuan memiliki kebebasan untuk berkarya

Tanpa membawa gerakan-gerakan perempuan seperti “feminisme” atau kelompok para ukhti-ukhti yang jijik dengan ajaran barat yang selama ini menolak keras gerakan perempuan. Saya menyebutnya bahwa perempuan memiliki hak untuk berkarya, hak mengekspresikan diri sebagai manusia, sama halnya dengan laki-laki.

Perempuan memiliki daya cipta, karsa yang masing-masing memiliki keistimewaan tersendiri. Hal ini wajib untuk dikembangkan (self development) setiap potensi dalam rangka mensyukuri nikmat yang diberikan Allah Swt. Nasida Ria mendobrak stigma perempuan pada masanya, dimana pada saat itu masih dianggap tabu perihal kontribusi perempuan terhadap sosial.

Syair-syair dalam lirik lagu yang dibawa oleh kelompok kasidah Nasida Ria berisi tentang nilai-nilai kehidupan perdamaian, keadilan yang menjadi konsumsi masyarakat luas serta begitu relevan dengan perkembangan zaman. Misalnya saja dalam salah satu lagu yang berjudul “Keadilan”.

Adikku melanggar hukum
Aku yang menjadi saksi
Paman penuntut umum
Ayah yang mengadili
Walau ibu gigih membela
Yang salah diputus salah

Adikku melanggar hukum
Aku yang menjadi saksi
Paman penuntut umum
Ayah yang mengadili
Walau ibu gigih membela
Yang salah diputus salah

Itulah keadilan
Tak kenal sistem famili
Itulah kebenaran yang harus dijunjung tinggi
Itulah ketertiban dalam pergaulan suci

Beragam lagu yang dinyanyikan oleh grup kasidah Nasida Ria sebagai sebuah kesadaran atas kemerdekaan perempuan yang bisa menjadi bagian dari kelompok masyarakat, dan memiliki peran untuk masalah-masalah sosial dengan beragama cara atas dasar potensi yang dimiliki. Perempuan bisa melakukan apapun, dalam konteks sosial tidak melanggar aturan atau norma. Perempuan bisa menjadi ibu untuk persoalan domestik, dan memiliki hak untuk berekspresi dalam ranah publik. []

 

Tags: Lagu dan MusikNasida RiaPerdamaianperempuan
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Imam Malik

Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

28 Maret 2023
Prinsip Hidup Bersama

Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama

27 Maret 2023
kehidupan bersama

Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama

27 Maret 2023
Kesehatan Gigi dan Mulut

Ramadan Tiba, Kesehatan Gigi dan Mulut Harus Tetap Terjaga

26 Maret 2023
Konstitusi

Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

25 Maret 2023
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

25 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist