• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Afwah Mumtazah : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Belenggu Jahiliyah

KUPI harus menjadi garda depan dalam memupuk rasa percaya diri yang tinggi agar para perempuan dapat berkiprah menebar manfaat dalam kebaikan, keadilan, kesetaraan hingga mampu berkata tidak untuk segala bentuk diskriminasi dan kedzaliman

Redaksi Redaksi
18/08/2022
in Aktual
0
Nyai Afwah

Nyai Afwah

272
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Makna kemerdekaan bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Dr. Nyai Hj Afwah Mumtazah adalah terbebas dari belenggu jahiliyah bagi para perempuan.

Lebih lanjut, perempuan merdeka itu, kata dia, artinya perempuan yang merdeka dari belenggu kebodohan, merdeka dari terkekangnya ide dan pemikirannya.

Termasuk, merdeka untuk mengemukakan gagasan yang cemerlang tanpa rasa takut. (Baca juga: Nyai Enik Maslahah : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Diskriminasi dan Kekerasan)

“Perempuan merdeka adalah perempuan yang mampu untuk menentukan hidupnya sendiri dan masa depannya tanpa takut dan mawas dari cemooh relasi kuasa,” katanya, saat Mubadalah.id wawancara, belum lama ini.

“Termasuk tanpa mengabaikan sisi kemanusiaan dan kesantunan,” tambahnya. (Baca juga: Nyai Thoah Jafar : Perempuan Merdeka itu Ikut Berperan di Ruang Publik)

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Butuh 100 Tahun Bagi Indonesia agar Terbebas dari Praktik Perkawinan Anak
  • Citayam Fashion Week Jadi Kiblat Lomba Agustusan Di Setiap Daerah Tahun Ini
  • Sajak Cinta Cah Ayu dan Pedang Tajam yang Digenggamnya
  • Nyai Khotimatul Husna : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Segala Bentuk Diskriminasi

Baca Juga:

Butuh 100 Tahun Bagi Indonesia agar Terbebas dari Praktik Perkawinan Anak

Citayam Fashion Week Jadi Kiblat Lomba Agustusan Di Setiap Daerah Tahun Ini

Sajak Cinta Cah Ayu dan Pedang Tajam yang Digenggamnya

Nyai Khotimatul Husna : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Segala Bentuk Diskriminasi

Pengasuh Pondok Pesantren Aisyah Kempek, Cirebon itu menegaskan bahwa yang harus KUPI lakukan terkait kemerdekaan adalah memberi pencerahan, dan wawasan keilmuan.

Serta pengetahuan ekonomi yang membuat para perempuan mantap melangkah ke depan dalam memberi solusi persoalan-persoalan perempuan.

“KUPI harus menjadi garda depan dalam meneguhkan kemandirian perempuan,” tegasnya.

KUPI juga, kata dia, harus menjadi garda depan dalam memupuk rasa percaya diri yang tinggi agar para perempuan dapat berkiprah.

Kemudian, menebar manfaat dalam kebaikan, keadilan, kesetaraan hingga mampu berkata tidak untuk segala bentuk diskriminasi dan kedzaliman. (Rul)

Tags: BelengguHari KemerdekaanHut RI ke 77JahiliyahNyai Afwah Mumtazahperempuan merdekaterbebas
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Zakat Perempuan Korban Kekerasan

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

20 Maret 2023
Aman Indonesia

AMAN Indonesia Terpilih sebagai Inisiator Program Berkelanjutan pada RAN PE Awards 2023

15 Maret 2023
P2GP haram

Tindakan P2GP yang Membahayakan Tanpa Alasan Medis Hukumnya Haram

9 Maret 2023
sampah

Musyawarah Keagamaan KUPI Tetapkan Hukum Pembiaran Sampah yang Mengancam Perempuan Adalah Haram

9 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sarana Menikah

    Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist