Mubadalah.id – Isu mental yang kiat mencuat di media sosial saat ini membawa dampak pentingnya dalam menjaga kesehatan. Gangguan kesehatan mental sendiri masih menjadi salah satu masalah kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, tingginya resiko untuk menyakiti diri sendiri hingga menyebabkan kematian semakin kuat mengakar.
Akibat yang dilakukan tersebut dapat menimbulkan efek patologis fisik, sehingga banyak dari mereka yang harus dirawat intensif dalam penyembuhan kesehatan. Dalam hal ini seseorang di zaman era yang terus mengalami perubahan harus memiliki ketahanan mental yang kuat.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dengan Self Love
Terlepas dari fenomena di atas, sering kali khususnya para remaja menggunakan kata “Self Love” dalam mengkaitkan problem mental. Hal tersebut setidaknya membuat kesadaran kepada semuanya betapa penting menjaga kesehatan mental. Dalam hal ini self love sendiri mempunyai arti mencintai diri sendiri dengan tujuan membuat hidup lebih ber-energik. Bangga diri terhadap apa yang dilakukan, tetapi lebih ke inklusif bukan eksklutif yang jatuhnya malah mendorong untuk berbuat sombong.
Dengan demikian, adanya self love sebuah tahap proses awal dalam menjaga kesehatan fisik, maupun mental yakni dengan memperhatikan diri sendiri secara maksimal. Yang perlu diketahui adalah definisi self love tidak condong ke hal egois, sehingga tidak memperhatikan lingkungan sekitar.
Dampak positif adanya self love membawa ke arah percaya diri dalam mencoba hal-hal yang baru. Selain itu, dapat mencegah depresi yang ber-imbas menyiksa diri. Penerapan self love pada dasarnya tidak boleh secara berlebihan, karena sejatinya sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik. Di samping itu, dalam al-Qur’an juga telah diperintahkan untuk menjaga diri, dalam artian janganlah mendzalimi diri sendiri.
Hal ini berlaku baik laki-laki maupun perempuan, supaya menjaga kesehatan diri secara dzahir maupun batin. Salah satunya terdapat pada QS.Yunus [10]:44. Yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mendzalimi manusia sedikitpun, tetapi manusia itulah yang mendzalimi dirinya sendiri.”
Tuntunan Agama Mengenai Self Love
Anjuran terhadap self love juga tertuang dalam al-Qur’an. Hal ini jelas bahwa adanya self love membawa dampak positif bagi seorang manusia. Sehingga disinggung dalam al-Qur’an. Quraish Shihab menjelaskan bahwa maksud dari QS.Yunus [10]:44 Allah Swt memberikan setiap balasan kepada manusia sesuai dengan perbuatan yang dilakukan dengan adil.
Allah sendiri tidak mendzalimi hambanya. Tetapi hamba tersebut yang mendzalimi dirinya sendiri dengan kekufuran dari pada keimanan. Dengan ini secara tersirat makna adanya kekufuran salah satunya adanya tidak memperhatinkan kesehatan pada diri, ingkar terhadap diri sendiri atau dzalim terhadap diri sendiri.
Menjadi manusia seutuhnya dengan self love dapat menjadikan hidup dengan bahagia. Hal ini berlaku baik laki-laki maupun perempuan. Tata cara yang paling ampuh dalam memunculkan cinta pada diri sendiri sehingga bisa mengeksplorasi dengan benar adalah mengenali diri dan memper-erat hubungan kepada sang pencipta.
Mengapa poin utama harus kenal pada diri sendiri? Karena dalam melakukan kegiatan ataupun aktivitas harus berpotensi tidak menyelakai diri sendiri. Jika tidak dapat mengenali diri, maka akan cenderung menjerumuskan diri pada ranah hal yang negatif.
Dimensi dalam mengenali diri sendiri saja tidaklah cukup. Dengan begitu harus mendekati dimensi spiritual yang berhubungan dengan sang pencipta. Al-Qur’an pun sudah mengingatkan dalam QS. Al-Baqarah [2] : 152 yang berbunyi “ Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.” Dengan demikian, konsep hablum minallah sangatlah berperan penting dalam menjadikan hidup lebih waras. Sebagai seorang hamba diharapkan selalu mengingat Tuhannya, karena Tuhan lah yang mengatur semua urusan yang diciptakanNya.
Terdapat indikasi penting adanya menerapkan self love, yakni sebagai tujuan menjalankan maqasid al-syariah yang bertepatan pada hifdz al-nafs, dengan begitu adanya self love membawa kemanfaatan dan memang sebagai keharusan dalam menjaga diri.
Merawat diri dengan baik juga termasuk dalam kategori mensyukuri pemberian dari sang pencipta. Sebagai rasa bentuk cinta terhadap Allah, baik konteks laki-laki maupun perempuan harus sama-sama menjaga diri dari hal-hal yang negatif, sehingga nantinya dapat menjalankan amar ma’ruf nahi munkar dengan tetep berpegang teguh pada prinsip syariat Islam. []