• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Perempuan Harus Kuasai Teknologi Digital

Putri Limilia Putri Limilia
11/10/2022
in Kolom
0
Perempuan Harus Kuasai Teknologi Digital

Ilustrasi: pixabay[dot]com

19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id- Era sekarang ini, sudah seyogianya perempuan menguasai teknologi. Pasalnya, ini era kemajuan yang cukup  internet. Segala sesuatu berbasis digital. Untuk itu, perempuan harus kuasai teknologi digital.

Ibu: Dek, kamu tahu siapa Ibu Kartini?
Anak: Tidak. Siapa itu Bu?
Ibu: Makanya sering-sering baca sejarah
Anak: Ibu tahu Bu Desi?
Ibu: Siapa itu?
Anak: Makanya sering-sering baca Whatsapp Ayah

***

Daftar Isi

    • Perempuan Harus Kuasai Teknologi Digital
  • Baca Juga:
  • Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan
  • Perempuan Juga Wajib Bekerja
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Perempuan Harus Kuasai Teknologi Digital

Percakapan di atas terlihat sebagai lelucon receh yang dapat membuat setiap orang tertawa. Tapi, sadarkah kita bahwa lelucon di atas sebenarnya mewakili fenomena yang ada di masyarakat terutama terkait teknologi.

Perempuan sering abai terhadap perkembangan teknologi. Padahal, internet dapat memberikan banyak manfaat bagi perempuan.

Baca Juga:

Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

Perempuan Juga Wajib Bekerja

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Baca juga: Membatasi Perempuan, Langkah Mundur Peradaban

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan abai terhadap teknologi. Pertama, perempuan berpendapat bahwa teknologi bukanlah sesuatu yang penting. Bagi mereka teknologi bersifat selingan yang digunakan ketika ada waktu luang.

Berbeda dengan perempuan, laki-laki dapat menggunakan teknologi selama dua puluh empat jam non-stop. Hal ini menyebabkan mereka memiliki rasa ketergantungan terhadap teknologi dan abai terhadap lingkungan.

Sementara itu, dampak positif dari tingginya frekuensi penggunaan tersebut adalah laki-laki semakin mahir dalam pengoperasian teknologi dibandingkan perempuan.

Perempuan kerap berpendapat bahwa teknologi merupakan ranah laki-laki. Hal tersebut karena teknologi dipandang sebagai sesuatu yang kompleks dan rumit.

Stereotipe terkait teknologi merupakan ranah laki-laki sudah lama berkembang di masyarakat. Fenomena ini merupakan perpanjangan konsep budaya patriarki.

Jika dulu patriarki hanya dikaitkan dengan dominasi yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan, maka saat ini patriarki berkembang pada pembagian kekuasaan di ruang publik.

Baca juga: Tidak Hanya Lelaki, Perempuan Juga Harus Berpendidikan

Perempuan dapat berada di ruang publik tertentu dengan kekuasaan yang masih terbatas. Misalnya, pekerjaan di bidang teknologi didominasi oleh laki-laki.

Motivasi juga menjadi hambatan dalam tingkat adopsi teknologi oleh perempuan. Mereka cenderung memiliki motivasi yang rendah dalam pengadopsian. Hal tersebut karena mereka tidak merasa memiliki kebutuhan mendesak untuk menggunakannya.

Perbedaan tingkat adopsi tersebut dapat menimbulkan kesenjangan digital. Di Indonesia, kesenjangan digital terjadi dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah perbedaan keterampilan operasionalisasi teknologi antar laki-laki dan perempuan.

Laki-laki memiliki keterampilan operasional lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Contohnya adalah laki-laki tidak hanya menggunakan internet terbatas pada fungsi komunikasi. Akan tetapi, mereka juga menggunakan teknologi untuk mencari informasi, hiburan, dan penunjang pekerjaan.

Sedangkan penggunaan teknologi oleh perempuan masih terbatas untuk keperluan komunikasi.

Baca juga: Islam Menghargai Perempuan yang Bekerja

Perempuan harus sadar bahwa kesenjangan digital bersifat merugikan. Hal tersebut karena banyak manfaat yang dapat diambil dari teknologi. Misalnya, perempuan dapat menggunakan teknologi sebagai sumber tambahan pendapatan keluarga.

Manfaat teknologi tersebut tidak semata-mata hanya terkait ekonomi. Perempuan juga dapat memanfaatkan teknologi untuk keperluan pengasuhan, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.

Kesenjangan digital dapat memperparah ketidaksetaraan gender yang ada.

Ketidaksetaraan gender tidak lagi hanya terkait pendidikan, akses pekerjaan, tetapi juga keterampilan digital.

Oleh karena itu, sudah saatnya perempuan bersikap aktif dalam mengadopsi teknologi agar ketidaksetaraan gender tersebut hadir kembali.[]

Tags: BudayadigitaldomestikfenomenaGenderKesalinganKesetaraanlaki-lakiPatriarkhiperempuanpublikteknologi
Putri Limilia

Putri Limilia

Terkait Posts

Perayaan Nyepi

Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

22 Maret 2023
Menjadi Minoritas

Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

21 Maret 2023
Marital Rape

Marital Rape itu Haram, Kok Bisa?

21 Maret 2023
Dinafkahi Istri

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

20 Maret 2023
Rethink Sampah

Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

20 Maret 2023
Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil

    Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Juga Wajib Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami
  • Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas
  • Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist