• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Kisah saat Nyai Solichah Duduki Berkas Persiapan Indonesia Merdeka

"Jadi ketika tentara Jepang mencari dokumen itu tidak ketemu, dan mereka tidak membayangkan bahwa ada perempuan sedang nyuci, yang menyembunyikan dokumen itu," kata Alissa Wahid

Redaksi Redaksi
18/11/2022
in Aktual
0
Nyai Solichah

Nyai Solichah

474
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Direktur Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid menceritakan peran penting Nyai Solichah Wahid Haysim dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Alissa Wahid mengaku cerita perjuangan Nyai Solichah Wahid Haysim ini beliau dapat langsung dari Nyai Solichah.

Jadi, kata Alissa Wahid, pada tahun 1943-1944 itu, Bung Tomo, dan Panglima Jendral Soedirman seringkali mengutus anak buahnya untuk sowan ke Kiai Wahid Hasyim dan Hadratuh Syekh KH. Hasyim asyari di Pondok Pesantren Tebuireng.

Pada suatu ketika, lanjut Alissa, ada utusan dari Panglima Jendral Soedirman membawa dokumen tentang persiapan Indonesia merdeka.

Ketika mereka datang kepada Kiai Wahid Hasyim dan Hadratuh Syekh KH. Hasyim asyari di Pondok Pesantren Tebuireng, tampaknya diketahui oleh para tentara Jepang.

Baca Juga:

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

Kemudian, para tentara Jepang itu langsung segera mendatangi Pesantren Tebuireng untuk mencari berkas tersebut.

Tentu saja kedatangan tentara Jepang ini membuat semua orang panik.

Namun, saat sebelum tentara Jepang masuk ke dalam ruangan pesantren, Bu Nyai Solichah Wahid Hasyim dengan sergap mengambil dokumennya, lalu di bawa ke tempat nyuci santri yang berada di sekitar sumur.

Kemudian agar aman dan tidak diketahui oleh tentara Jepang, akhirnya dokumen tersebut di duduki oleh Bu Nyai Solichah.

“Jadi ketika tentara Jepang mencari dokumen itu tidak ketemu, dan mereka tidak membayangkan bahwa ada perempuan sedang nyuci, yang menyembunyikan dokumen itu,” paparnya.

Akhirnya, berkat ide cerdas dari Bu Nyai Solichah, berkas untuk persiapan Indonesia merdeka itu bisa terselamatkan dari tentara Jepang.

Ikut Perang Griliya

Selain itu, Putri sulung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyebutkan bahwa Bu Nyai Solichah juga ikut bergriliya bersama Kiai Wahid Hasyim.

“Tapi intinya, ulama perempuan harus mengurus umat yang lebih besar. Bahkan tidak meletakan ia sebagai kelas nomer 2, itu tuh teladannya sudah banyak sekali,” tuturnya.

“Dan KUPI II ini ingin kembali meneguhkan itu, kita ingin menunjukan kekuatan perempuan ulama dan ulama perempuan itu bisa menjadi kekuatan yang besar dalam membangun peradaban yang lebih baik untuk kita semua,” tukasnya. (Rul)

Tags: Alissa WahidBerkasIndonesiaKemedekaankisahNyai SolichahPersiapan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Beda Keyakinan

    Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID