Mubadalah.id – Memasuki bulan Dzulhijjah, terdapat banyak amalan sunah yang dapat dikerjakan bagi umat Islam. Salah satu amalan sunah yang dapat dilakukan adalah dengan puasa sunah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah.
Dengan dianjurkannya berpuasa Dzulhijjah, tapi terkadang akibat beberapa pekerjaan dan halangan membuat kita tidak bisa puasa penuh selama sembilan hari. Lantas, bolehkah puasa Dzulhijjah tapi tidak berurutan?
Lembaga Fatwa Mesir, seperti dikutip di website Bincangsyariah.com, memberikan jawaban soal puasa Dzulhijjah tapi tidak berurutan. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam Darul Ifta’ Al-Mishriyah berikut;
سؤال: هل يجب صيام أول تسعة أيام من ذي الحجة كاملة، أم يجوز الصيام والإفطار فيها؟
الجواب: لا يجب صيام التسع أيام كاملة؛ لإنه صيام نافلة وليس صيام فرض، مشيرة إلى أنه يجوز للمسلم أن يصوم بعض الأيام ويفطر البعض الآخر على قدر استطاعته. الأفضل صيام التسعة كاملة لكن إذا لم يستطع المسلم فيصح له صيام القدر المستطاع، وينبغى أن يحرص على صيام يوم عرفة؛ لأنه ورد فيه حديث مخصوص فقد قال -صلى الله عليه وسلم-: صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ
Pertanyaan; Apakah wajib berpuasa 9 hari secara sempurna di awal bulan Dzulhijjah atau apakah boleh berpuasa dan kemudian tidak berpuasa?
Jawaban; Tidak wajib berpuasa 9 hari secara sempurna. Karena puasa 9 hari bulan Dzulhijjah adalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.
Dengan demikian, maka boleh bagi seorang muslim untuk berpuasa di sebagian hari dan tidak berpuasa di sebagian hari yang lain sesuai dengan kemampuannya.
Namun yang lebih utama adalah berpuasa 9 hari secara sempurna. Jika seorang muslim tidak mampu secara sempurna, maka boleh baginya berpuasa sesuai dengan ukuran yang dia mampu melakukannya.
Dan hendaknya dia berpuasa di hari Arafah karena terdapat sebuah hadis khusus mengenai puasa Arafah ini.
Nabi Saw telah bersabda; Puasa Arafah, saya berharap pada Allah, dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan dosa setahun setelahnya.
Dengan demikian, berpuasa di bulan Dzulhijjah secara tidak berurutan hukumnya boleh. Seseorang boleh berpuasa di bulan Dzulhijjah sesuai dengan kemampuannya, meskipun tidak berurutan. (Rul)