• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Sekolah Hidup Siti Maryam

Bagaimana Maryam membesarkan sang buah hati, Isa dengan iman dan cinta

Redaksi Redaksi
08/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
568
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ibu luar biasa ada dalam sejarah Siti Maryam. Kekuatan iman, kepribadian, dan akhlak Maryam menjadi “sekolah hidup” bagi sang putra, Isa.

Bagaimana Maryam membesarkan sang buah hati dengan iman dan cinta di tengah cercaan masyarakat yang menganggapnya sebagai pelacur sudah pasti menjadi nilai hidup yang diserap Isa kecil hingga dewasa.

Tak mengherankan jika cinta dan pengorbanan sang bunda yang kuat iman dan mulia pribadinya itu. Kemudian mampu menempa Nabi Isa tumbuh menjadi pribadi penuh cinta kasihpada kaum papa.

Bahkan menjadi anak yang berbakti kepada ibundanya dan Nabi yang mampu mengemban beratnya risalah di tengah arogansi dan kejaran kelompok Bani Israil yang berkuasa dan ingin membunuhnya.

Sangat pantas jika nama Maryam diabadikan menjadi nama surat dalam al-Qur’an.

Baca Juga:

Peran Negara Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Kegagapan Sekolah Menerapkan Pendidikan Inklusi

Guru Tidak Boleh Membuat Soal Ujian Sekolah yang Tidak Akesesibel terhadap Penyandang Disabilitas

Memilihara Lingkungan Hidup Bagian dari Menjaga Jiwa

Nilai-nilai yang Sama

Para ibu luar biasa itu telah nyata memberikan segalanya bagi tumbuh kembang sang calon Nabi di tengah situasi sulit yang tak biasa.

Dengan sejarah hidup dan tantangan yang berbeda-beda, mereka ternyata mengajarkan nilai-nilai yang sama. Yaitu cinta, pengorbanan, kekuatan iman, kemuliaan pribadi, ketabahan menghadapi cobaan. Serta keberanian melawan arus dan pandangan yang menganggapnya “aneh”.

Namun justru karena itu mereka mampu mengantarkan anaknya menjadi pribadi luar biasa.

Anak-anak mereka menjadi Nabi yang tak hanya kuat iman, mulia akhlak dan teguh pendirian.

Lebih dari itu mereka mampu mengemban risalah kenabian yang mengharuskan keberanian melawan arus dan ketabahan tak berbatas atas cobaan, godaan dan penderitaan.

Kini, saat perang nilai mengepung anak-anak kita, semua kembali melihat keluarga, di mana ibu berada di titik pusat pusarannya.

Dari Hajar, Asiyah dan Yuhanidz, serta Maryam, ibu masa kini bisa mengambil inspirasi. Bahwa nilai-nilai hidup yang mereka yakini dan praktekkan terbukti mampu mengantarkan anak-anak mereka menjadi pribadi menyejarah dan mendunia hingga sekarang. []

Tags: HidupsekolahSiti Maryam
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID