• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Serba-serbi Festival Halloween dari Tragedi Itaewon hingga Kearifan Lokal

Mungkin kita nggak sadar, tapi Indonesia juga punya perayaan yang mirip Halloween loh. Meskipun, akan sedikit lebih dark. Terlepas dari dampak yang melekat dari perayaan Halloween ala western, aku selalu yakin bahwa Indonesia punya ketahanan budaya yang sangat kuat seperti tradisi-tradisi berikut ini

Aida Nafisah Aida Nafisah
01/11/2022
in Publik, Rekomendasi
0
Festival Halloween

Festival Halloween

481
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa hari ini aku lagi sering banget liat info yang vibesnya Halloween banget. Kalau kamu gimana salingers? Bukan hanya soal uforia orang-orang western dalam merayakan momen Halloween, tapi juga kabar duka yang datang dari Negara Korea Selatan. Yakni Tragedi Itaewon dalam Festival Halloween.

Berita yang aku baca di twitter, tragedi Itaewon dalam Festival Halloween menewaskan lebih dari 100 orang, belum lagi korban luka-luka. Media Korea Selatan mengatakan bahwa kepadatan manusia ini dipicu karena kehadiran seorang selebriti di salah satu bar dalam sebuah gang sempit di Itaewon.

Beberapa pengguna twitter berasumsi bahwa keramaian terjadi karena perayaan Festival Halloween kali ini merupakan yang pertama kali mereka rayakan pasca pandemi covid. Seorang saksi juga merasa bahwa keramaian kali ini kayaknya 10 kali lebih banyak dari biasanya.

Hingga saat ini, pihak yang berwenang masih menyelidiki tragedi Festival Halloween di Itaewon. Apapun penyebabnya, aku harap korban tetap harus mendapat haknya dan semua pihak yang terlibat harus bisa bertanggung jawab atas tragedi ini.

Perayaan Halloween dan Budaya Kita

Sebenarnya tulisan ini bukan untuk merespon Tragedi Halloween di Itaewon. Tapi aku lagi mikir random aja sih soal budaya perayaan Halloween yang makin terinternalisasi dalam budaya orang-orang timur, nggak usah jauh-jauh contohnya negara kita Indonesia.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

Misal, beberapa influencer yang aku follow di sosial media ikut merayakan Halloween dengan circle-nya masing-masing. Kayaknya pengaruh globalisasi dan The power of media ini juga jadi faktor cepatnya budaya barat terserap oleh budaya kita ya.

Contoh lain, sebuah isu klasik di Bulan Februari, publik selalu ramai dengan pro-kontra perayaan Valentine, sekarang Halloween mungkin akan jadi salah satu calon perayaan yang akan ikut meramaikan kehidupan sosial budaya kita.

Halloween orang-orang Barat sebenarnya mereka rayakan dengan penuh dengan canda tawa, dan juga menikmati malam dengan hiasan labu, nonton film horor, cosplay jadi Drakula, Zombie, Penyihir, dan juga menyediakan makanan manis atau permen untuk anak-anak.

Mungkin kita nggak sadar, tapi Indonesia juga punya perayaan yang mirip Halloween loh. Meskipun, akan  sedikit lebih dark. Terlepas dari dampak yang melekat dari perayaan Halloween ala western, aku selalu yakin bahwa Indonesia punya ketahanan budaya yang sangat kuat seperti tradisi-tradisi berikut ini:

Ma’nene dari Toraja

Tradisi pembersihan jenazah yang udah meninggal dari puluhan hinggan ratusan tahun lalu. Orang-orang suku Toraja menganggap hal ini adalah bentuk penghormatan kepada leluhur mereka. Sebelum melakukan tradisi ini, keluarga yang mereka tinggalkan harus bekorban ternak, seperti Babi dan Kerbau untuk membuka makam para leluhur.

Iki Palek dari Suku Dani Papua

Tradisi memotog jari dari orang-orang Suku Dani jika ada kerabat atau keluarga yang meninggal. Sebuah tradisi berkabung dari saudara yang masih hidup untuk memberikan rasa sayang, kebersamaan, dan kekuatan kepada saudara yang sudah meninggal. Tradisi ini bahkan harus mereka lakukan jika yang meninggal adalah keluarga terdekat.

Ngerebeg dari Bali

Ritual ini diikuti oleh anak muda di desa Tegallalang Bali. Sekujur tubuh ereka akan dihiasi sedemikian menyeramkan. Tradisi ini akan dilakukan menjelang piodalan pura duur bingin setiap enam bulan sekali menurut penanggalan Bali. Tradisi ini bahkan masuk dalam warisan budaya Nasional.

Topeng Labu dari Jambi

Kalau orang barat menggunakan media labu untuk merayakan Halloween. Warga Desa Muara Jambi juga menggunakan topeng labu dalam momen Idulfitri loh. Buah labu akan mereka gambar layaknya muka manusia dan mereka hiasi dengan ijuk sebagai rambut.

Kehadiran manusia labu ini akan mereka nanti terutama sama para bocil. Selain itu warga juga akan membagikan hasil panen atau pakaian kepada manusia labu dengan memasukannya ke dalam keranjang yang dibawa sama si manusia labu. Topeng labu ini sebenarnya berasal dari sejarah yang kelam gais.

Itulah beberapa budaya Halloween versi kearifan lokal. Nampaknya memang begitulah budaya yang kian dinamis. Akulturasi dan internalisasi pasti akan terjadi. Tinggal bagaimana kita tetap bijak dalam merayakan. Percayalah bahwa budaya kita nggak akan pernah luntur kok hanya karena ada Halloween. []

Tags: BudayaduniaFestival Halloweenkearifan lokalkemanusiaanKorea SelatanTragedi Itaewon
Aida Nafisah

Aida Nafisah

Sedang belajar menjadi seorang ibu

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version