• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Srikandi Demokrasi: Mengupas Peran Perempuan di Garis Depan KPPS 2024

Alih-alih sebagai ketua, perempuan masih sering menjadi anggota di struktur KPPS.

Moh. Nailul Muna Moh. Nailul Muna
28/11/2024
in Publik, Rekomendasi
0
Srikandi Demokrasi

Srikandi Demokrasi

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menegasikan peran perempuan dari dunia politik merupakan sebuah kekerasan bagi mereka, dan untuk menghilangkannya yakni dengan cara lebih melibatkan perempuan di demokrasi. Kata lain adalah srikandi demokrasi.

Kurang lebih seperti itu simpulan dari quote milik Madeleine K. Albright:“For women, violence is not a rightful or inevitable cost of participation in politics. Participation in politics is the way we end violence against women.”

Jejak Perempuan dalam Mengukir Demokrasi

Meningkatnya jumlah wanita di parlemen pemerintahan Indonesia secara khusus, dan dunia secara umum menandai semakin kuatnya perhatian atas isu kesetaraan perempuan di dunia politik.

Dalam konteks Indonesia, sebagaimana data yang tersampaikan oleh anggota DPR RI, Siti Mukaromah, melalui laman resmi DPR Indonesia, bahwa perolehan kursi anggota DPR Perempuan pada periode 2024-2029 yakni sebesar 127. Angka tersebut merupakan terbesar sepanjang sejarah, di mana sebelumnya maksimal berjumlah 120 anggota.

Meski demikian, kalau kita cermati bahwa angka tersebut masih kalau jauh dengan jumlah laki-laki yang menyentuh angka 453. Maka dengan narasi kesetaraan kemampuan, partisipasi perempuan sebagai srikandi demokrasi wakil-wakil rakyat juga bisa kita tingkatkan lagi di masa mendatang.

Baca Juga:

Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Mengenal KPPS dalam Sistem Demokrasi Indonesia

Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada), terdapat beberapa kelompok petugas penyelenggaraan, semisal PPK, PPS, dan KPPS. PPS merupakan Panitia Pemilihan Kecamatan, PPS adalah Panitia Pemungutan Suara, dan KPPS berarti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.

Sebagaimana namanya, bahwa tujuan terbentuknya KPPS guna membantu pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia. Selain itu, petugas KPPS dituntut memiliki beberapa karakter penting, semisal jujur; adil; tertib; mementingkan kepentingan umum; terbuka; proporsional; profesional; efektif; efisien; dan aksesibilitas.

KPPS juga mempunyai berbagai tugas. Antara lain: mengumumkan DPT di TPS; melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Lalu membuat berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Pengawas TPS, dan PPK melalui PPS.

Selain itu, KPPS memiliki beberapa wewenang di antaranya: mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS. Lalu melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS. Yakni sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Melihat berbagai tugas tersebut, tentu banyak ranah yang bisa perempuan masuki sebagai wujud eksistensi perempuan dalam proses demokrasi di Indonesia.

Eksistensi Perempuan di KPPS 2024

Idham Holik, anggota KPU RI, menyampaikan bahwa banyak peran yang bisa perempuan ambil dalam pelaksanaan Pemilu pada tahun 2024. Ia melihat bahwa perempuan mempunyai potensi dan kemampuan untuk terlibat pada penyelenggaraan Pemilu.

Idham berpendapat bahwa perempuan pada umumnya memiliki empati yang tinggi, termasuk IQ dan daya emosional dan intelijen yang baik. Meski ia lebih menyoroti kemampuan perempuan sebagai pemimpin, namun eksistensi perempuan bisa lebih berkembang lagi pada keterlibatan mereka sebagai petugas KPPS.

Pada prosesnya, keterlibatan perempuan ditaksir bisa meningkat yakni sampai angka 30 persen dari jumlah total petugas KPPS. Meski demikian, kesetaraan posisi di KPPS juga belum sepenuhnya berpihak kepada perempuan, hal ini terbukti dengan masih minimnya perempuan yang menjadi ketua KPPS.

Alih-alih sebagai ketua, perempuan masih sering menjadi anggota di struktur KPPS. Berkaitan dengan keterlibatan sampingan ini bisa menimbulkan beberapa persepsi, apakah memang perempuan dirasa belum memiliki kemampuan yang setara dengan laki-laki? Atau memang terdapat stigma lemah yang teralamatkan kepada kaum perempuan?

Hemat penulis, faktor stigma lebih mendominasi dalam proses pemilihan ketua dan anggota. Meski wacana kesetaraan gender terus diperdengarkan secara global. Namun praktiknya, KPPS yang berada pada ranah desa masih belum bisa memahami hal tersebut secara mutlak, di mana paham patriarki masih tumbuh subuh dalam benak masyarakat Indonesia, wallāhu a’lām. []

Moh. Nailul Muna

Moh. Nailul Muna

Penulis berasal dari Lamongan. Ia merupakan alumni PBSB S1 UIN Sunan Kalijaga dan LPDP S2 UIN Syarif Hidayatullah dengan jurusan IAT. Latar belakang pendidikan non-formalnya yakni: PP. Matholi’ul Anwar, LSQ Ar-Rahmah, Sirojut Ta'limil Quran, Al-Munawwir, PPA. Nur Medina, dll. Beberapa kajian yang pernah digeluti penulis antara lain, kepesantrenan, Tafsir, Hadis, dan gender yang menjadi tema tesis. Pada saat ini penulis sedang mengabdi di UIN Saizu, UNU Purwokerto dan PESMA An Najah.

Terkait Posts

Menstruasi

Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

2 Juli 2025
Gaji Pejabat

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

1 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Pacaran

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

30 Juni 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Pisangan Ciputat

Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID