• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tawaf: Simbol Perjuangan Manusia untuk Mendekatkan Diri kepada Allah Swt

Dengan tawaf mengelilingi Tuhan, engkau akan segera terlupa pada diri sendiri. Engkau telah berubah menjadi partikel yang perlahan-lahan lebur dan sirna. Ini adalah puncak cinta absolut

Redaksi Redaksi
14/06/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Tawaf

Tawaf

761
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tawaf merupakan salah satu simbol perjuangan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah, menyatukan pikiran, hati dan langkah manusia dalam nuansa yang sepenuhnya pasrah kepada dan menuju ke satu titik dari mana mereka berasal dan ke mana pula mereka akan kembali. Titik itu tidak lain adalah Allah.

Dia adalah Pusat Eksistensi (Wujud), kepada siapa seluruh alam semesta, termasuk manusia harus mengabdi dan menghambakan diri. Karena Allah Swt lah Pencipta, Pengatur dan Pemberi anugerah yang tak terbatas kepada ciptaan-Nya.

وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّظِلٰلُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ

Hanya kepada Allah-lah segala yang di langit dan di bumi, bersujud, dengan sukarela ataupun terpaksa. Bayang-bayang cahaya pagi dan petang, juga bersujud kepada-Nya (QS. al-Ra’d ayat 15).

Maka, seluruh hidup dan perjuangan manusia seharusnya memang di arahkan dalam kerangka mengabdi kepada-Nya dan bukan ke arah dan dalam kerangka mengabdi kepada yang lain. Siapa yang mencari cara hidup selain menundukkan dan memasrahkan diri kepada Tuhan. Maka tidak akan diterima, dan dia akan sengsara di hari kemudian.

Baca Juga:

Menakar Ekoteologi Kemenag Sebagai Kritik Antroposentrisme

Prinsip Penghormatan dan Kasih Sayang Jadi Fondasi untuk Berelasi Antar Manusia

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Ali Syari’ati, pemikir kontemporer progresif dan seorang Ideolog dari Iran, menggambarkan prosesi Tawaf dengan cara yang sangat menarik:

“Tatkala bertawaf dan bergerak mendekati Ka’bah, engkau akan merasa bagaikan anak sungai yang bergabung dengan sebuah sungai besar. Dihanyutkan ombak, engkau tak bisa menyentuh tanah. Engkau tiba-tiba mengambang, terbawa oleh arus itu. Ketika semakin mendekatke pusat, tekanan dari keramaian orang mendesak begitu kuat, sehingga engkau seakan-akan diberi sebuah kehidupan baru. Kini engkau menjadi bagian dari orang banyak, kini engkau adalah seorang manusia, hidup dan abadi.”

“Ka’bah adalah mentari dunia yang wajahnya menarik engkau masuk ke dalam orbitnya. Engkau telah menjadi bagian dari sistem universal ini. Dengan tawaf mengelilingi Tuhan, engkau akan segera terlupa pada diri sendiri. Engkau telah berubah menjadi partikel yang perlahan-lahan lebur dan sirna. Ini adalah puncak cinta absolut” (Ali Syari’ati, Hajj).

Tags: Allah SWTdirimanusiaMendekatkanperjuanganSimboltawaf
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID