• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Wafatnya Sayyidah Nafisah

Sayyidah Nafisah melalui malam-malamnya dengan membaca al-Qur'an, shalat Tahajud, dan munajat. Usianya semakin bertambah dan tenaganya berkurang. Ia sering sakit.

Redaksi Redaksi
08/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sayyidah

Sayyidah

699
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sayyidah Nafisah menghabiskan hari-harinya untuk melayani masyarakat, mengadvokasi mereka, dan mengajar al-Qur’an serta tafsirnya kepada masyarakat Mesir, termasuk para ulama.

Sayyidah Nafisah melalui malam-malamnya dengan membaca al-Qur’an, shalat Tahajud, dan munajat. Usianya semakin bertambah dan tenaganya berkurang. Ia sering sakit.

Ia menjalani semua itu dengan sabar dan tidak pernah mengeluh kepada siapa pun, kecuali memohon pertolongan kepada Allah saja.

Ketika merasa ajal akan tiba, Sayyidah Nafisah menggali kubur dengan tangannya sendiri. Kubur itu berada di dalam rumahnya.

Al-Allamah al-Ajhuri mengatakan, Sayyidah Nafisah mengkhatamkan al-Qur’an di dalam kubur yang telah digalinya berkali-kali. Lalu, ia menghadiahkan pahalanya untuk kaum muslimin yang telah wafat.

Baca Juga:

Sayyidah Nafisah dan Imam Syafi’i

Kisah Imam Syafi’i: Mengapa Memilih Berguru pada Perempuan?

Murid-murid dan Nasihat Sayyidah Nafisah

Sayyidah Nafisah, Guru Imam Asy-Syafi’i

Ia juga menulis surat kepada suaminya, Ishaq al-Mu’tamin, yang masih berada di Madinah dan memintanya pulang bersama kedua anaknya: Al-Qasim dan Ummu Kultsum.

Kemudian, pada hari Jum’at, 15 Ramadhan 208 H, sakitnya semakin bertambah. Para sahabat dekatnya mengatakan bahwa saat itu mereka melihat Sayyidah Nafisah membaca surat al-An’aam Manakala telah sampai pada ayat:

“Lahum dar as-salam ‘inda rabbihim” ruhnya lepas dari tubuhnya. Ia pulang ke pangkuan Tuhannya.

Kemudian, seluruh penduduk Mesir berduka amat dalam. Mereka menangis tersedu-sedu. Sebagian tersedak-sedak dan histeris.

Jenazahnya di antarkan ribuan rakyat Mesir. Ia dikebumikan di suatu tempat yang kini berada di dalam masjid besar yang disebut dengan namanya: Jami’ Sayyidah Nafisah. Tiap hari, masjid ini tak pernah sepi peziarah hingga hari ini. []

Tags: Sayyidah Nafisahwafat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nikah Massal

    Menimbang Kebijakan Nikah Massal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?
  • Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang
  • Perjanjian Pernikahan
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID