• Login
  • Register
Sabtu, 1 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Wahid Foundation Kampanye Kesetaraan Gender dan Toleransi

Bersama Pemudi Desa Damai di Jawa Timur, semarakkan International Woman's Day 2021 selama satu bulan penuh.

Ahmad Saeroji Ahmad Saeroji
23/03/2021
in Aktual
0
Wahid Foundation

Wahid Foundation

144
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Peringatan hari Perempuan Internasional tahun ini menjadi peringatan paling berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hari yang selalu diperingati setiap tanggal 8 Maret tersebut kini diperingati di tengah situasi Pandemi Covid-19 yang genap memasuki satu tahun umurnya di Indonesia. Seiring penyesuaian segala aktivitas yang dilaksanakan selama Pandemi melalui kegiatan online, peringatan hari Perempuan Internasional juga lebih banyak diisi melalui ruang-ruang digital. Narasi-narasi tentang perempuan, ajakan menuju tata kehidupan sosial yang setara gender dan lebih inklusif bertebaran di ruang-ruang tersebut.

Wahid Foundation sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil yang juga konsen dalam memperjuangkan isu perempuan dan kesetaraan gender, juga memperingati hari Perempuan Internasional  melalui ruang online dengan mengampanyekan keseteraan dan anti diskriminasi gender.

Adakan Kelas Inisiator Perempuan

Melalui salah satu programnya Women Participation for Inclusive Society (WISE) – GUYUB yang bekerjasama dengan UN Woman sejak 2017 lalu, Wahid Foundation menguatkan pelaksanaan Desa Damai dengan mengedepankan mekanisme komunitas yang responsive gender (perempuan dan laki-laki) untuk mempromosikan komunitas yang damai dan keadilan gender.

Dalam program tersebut, Wahid Foundation melibatkan banyak elemen masyarakat, salah satunya kelompok perempuan dan juga pemuda-pemudi Desa Damai di samping masyarakat lainnya seperti Bhabinkamtibmas, aparatur desa, dan tokoh masyarakat di Desa Damai. Melalui program tersebut, Wahid Foundation mengadakan Kelas Inisiator Perempuan (KIP) pada 20 Februari lalu melalui jejaring online.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili
  • Toleransi dan Dialog antar Agama
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

Baca Juga:

Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Toleransi dan Dialog antar Agama

Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkuat pemuda-pemudi Desa Damai di Jawa Timur, yang pesertanya merupakan perwakilan dari Desa Candirenggo, Desa Sidomulyo, Desa Prancak, dan Desa Guluk-Guluk. Kegiatan digelar untuk memperkuat kapasitas perempuan muda dan membangun inisiatif mereka supaya lebih berani bersuara melalui kampanye efektif dan kreatif di media tentang isu-isu kesetaraan, keadilan gender, dan toleransi yang secara khusus  mengkonter narasi-narasi yang diskriminatif gender, dan umumnya melawan ujaran kebencian serta hoaks kesehatan selama masa Pandemi.

Andromeda, salah satu pemudi asal Desa Candirenggo, Batu, Malang yang mengikuti Kelas Inisiator Perempuan ini mengaku mengambil banyak manfaat dari kegiatan tersebut. Ia merasa tertantang saat mengetahui banyak praktik diskriminasi atas nama gender di lingkungannya. “Kegiatan ini banyak memberikan wawasan kepada saya bahwa praktik-praktik diskriminasi atas nama gender yang selama ini saya lihat dalam aktivitas sehari-hari haruslah kita hilangkan, ” Tutur Andromeda saat ditanya manfaat apa yang ia dapatkan dari kegiatan Kelas Inisiator Perempuan.

Kampanyekan Kesetaraan dan Anti Diskriminasi Gender

Terhitung sejak awal bulan Maret sampai hari ini Senin (22/04/2021) pemudi dari 4 Desa Damai yang mengikuti Kelas Inisiator Perempuan melakukan kampanye melalui media sosial mereka masing-masing menyuarakan kesetaraan dan anti diskriminasi gender.

Beragam konten tentang isu-isu perempuan dan diskriminasi atas nama gender telah mereka buat dan sebarkan melalui media sosial. Cinara, pemudi asal Desa Damai Sidomulyo mengatakan, bawah fokus konten yang ia buat bersama para pemudi lain di desanya adalah konten tentang pentingnya perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan motivasi supaya perempuan  bisa melalukan apapun tanpa memikiran stigma dari masyarakat bahwa perempuan harus bekerja dan berkarir di ranah domestik.

“Saya bersama pemudi lainnya dari desa Sidomulyo melalui konten yang kita buat ingin menyuarakan pentingnya kesetaraan, perlindungan perempuan dari kekerasan fisik dan mental, dan juga pentingnya kesiapan dan kemampuan perempuan untuk melakukan apapun tanpa memikirkan stigma dari masyarakat,” Ungkap Cinara saat ditanya  alasan dibalik pembuatan konten tentang isu perempuan. Kampanye yang mereka lakukan saat ini rencananya akan berlangsung sampai akhir Bulan Maret mendatang.

Hari Perempuan Internasional Momentum Kebangkitan Perempuan

Hari Perempuan Internasional menjadi momentum kebangkitan perempuan. Sejumlah harapan diungkapkan oleh banyak pihak, tidak terkecuali pemudi Desa Damai dari Desa Prancak di Sumenep Madura. Ilhafa, salah satu pemudi asal Desa Damai Prancak mengungkapkan harapannya supaya perempuan bisa lebih percaya diri melangkah dan menjawab tantangan global yang terjadi saat ini.

“IWD tahun ini bagi saya menjadi momentum untuk lebih percaya diri lagi sebagai perempuan dan semoga bisa perlahan menjawab tantangan zaman di mana kesetaraan antar laki-laki dan perempuan adalah suatu hal yang mutlak saat ini terjadi,” Ujar Ilhafa mengungkapkan harapannya dalam menyambut Hari Perempuan Internasional 2021 ini.

“Semoga IWD tidak hanya sebatas seremonial belaka, ” Lanjut Ilhafa, “Semangat hari perempuan harus terus dilestarikan hingga menjadi budaya dan bisa terus kita tularkan kepada generasi selanjutnya.” Tegas Ilhafa mengungkapkan harapannya.

Momentum Hari Perempuan Internasional diharapkan bisa menjadi lecutan bagi semua pihak untuk mereduksi budaya patriarki yang sudah mengakar di tengah masyarakat hingga akhirnya menjadikan situasi kehidupan sosial yang lebih setara dan inklusif. Selain mengampanyekan kesetaraan gender dan antri diskriminasi atas nama gender, Pemudi Desa Damai dan Wahid Foundation juga mengkampanyekan nilai-nilai toleransi. []

Tags: GenderHari Perempuan InternasionalIWD 2021keadilankeberagamanKesetaraantoleransiWahid Foundation
Ahmad Saeroji

Ahmad Saeroji

Terkait Posts

Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Zakat Perempuan Korban Kekerasan

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

20 Maret 2023
Aman Indonesia

AMAN Indonesia Terpilih sebagai Inisiator Program Berkelanjutan pada RAN PE Awards 2023

15 Maret 2023
P2GP haram

Tindakan P2GP yang Membahayakan Tanpa Alasan Medis Hukumnya Haram

9 Maret 2023
sampah

Musyawarah Keagamaan KUPI Tetapkan Hukum Pembiaran Sampah yang Mengancam Perempuan Adalah Haram

9 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Melestarikan Tradisi Nyadran

    Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Relasi Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Kembali Hadis-hadis Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist