• Login
  • Register
Minggu, 4 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Kontribusi Nyata Gus Dur pada Pemberdayaan Perempuan

Winarno Winarno
10/12/2018
in Aktual
0
Gus Dur pada pemberdayaan perempuan

Gus Dur pada pemberdayaan perempuan

217
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Gus Dur dikenang banyak orang dari berbagai latar belakang agama, suku, etnis, dan golongan berkat pemikiran dan perjuangannya pada nilai-nilai kemanusiaan, termasuk upaya Gus Dur pada pemberdayaan perempuan. Melalui kebijakannya ketika menjabat sebagai pimpinan NU dan Presiden pada masanya.

Sekretaris Lakpesdam PBNU, Marzuki Wahid menceritakan, ketika Gus Dur di PBNU, Gus Dur memasukkan sejumlah ulama perempuan di dalam Pengurus Harian NU, yakni tanfidziyah. Pelibatan peran perempuan di NU ini bertahap tidak langsung ke jajaran syuriah.

“Karena masih ada para kyai yang tak setuju akan pelibatan hingga kepemimpinan perempuan. Sehingga Gus Dur melakukan upaya pelibatan perempuan secara bertahap mulai jajaran tanfidziyah hingga syuriah NU,” kata Kang Jek, belum lama ini.

Menurutnya, cerita dari Ketua Lakpesdam zaman Gus Dur, KH. Helmi Ali, Gus Dur pernah mempersilakan perempuan memimpin sidang syuriah. Perempuan pernah memimpin salah satu sidang di komisi Muktamar.

“Cuma saya lupa siapa namanya yang mimpin sidang muktamar dari perempuan,” tuturnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Islam Adalah Agama Kemanusiaan
  • Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum
  • Benarkah Laki-laki Lebih Unggul dari Perempuan?
  • Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita

Baca Juga:

Islam Adalah Agama Kemanusiaan

Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum

Benarkah Laki-laki Lebih Unggul dari Perempuan?

Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita

Selain itu, Muslimat dan Fatayat merasa terayomi dari gerakan dan kebijakan Gus Dur mengangkat hak-hak perempuan. “Bahkan untuk isu krusial, Gus Dur sebagai pengayom Banom NU ini,” ucapnya.

Kebijakan Negara

Selain itu, ketika memimpin Presiden RI kisaran tahun 2000, Gus Dur mengeluarkan Inpres tentang pengarusutamaan gender. Inpres pengarusutamaan gender, kata dia, membuat perempuan menjadi subjek pembangunan karena itu posisi perempuan sama dengan laki-laki.

Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasilnya harus berdampak pada perempuan.

“Melalui Inpres itu, dia (Gus Dur) memberikan ruang agar perempuan masuk menjadi pimpinan instansi negara,” tuturnya Kang Jek.

Alasan Gus Dur mengeluarkan Inpres Pengarusutamaan gender, karena pembuatan Undang-Undang tentu prosesnya panjang dan itu pun harus mendapatkan persetujuan dari DPR RI.

Setelah inpres dikeluarkan, Gus Dur mengganti nomklatur Menteri Peranan Perempuan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. Menurut dia, diksi wanita diganti perempuan, karena jika dilihat dari asal kata bahwa perempuan itu per dan empu, empu adalah orang yang sangat dijunjung tinggi.

“Gus Dur sadar perempuan belum berdaya, sehingga negara berkewajiban memfasilitasi perempuan agar berdaya dan setara dengan laki-laki. Makanya peranan diganti menjadi pemberdayaan,” terangnya.

Lebih lanjut lagi, ada beberapa perempuan lain yang duduk di kabinet Gus Dur. Seperti Erna Witoelar dan Khofifah Indar Parawansa. Selain itu, Gus Dur menggadang-gadang mengusulkan pemimpin publik dari perempuan. Seperti, Tutut Soeharto dan Marwah Daud, cendekiawan perempuan yang saat itu menguasai soal teknologi.

Hal itu dilakukan melalui kebijakan yang dikeluarkan Gus Dur, baik itu di organisasi NU dan juga negara. Artinya Gus Dur ingin hilangkan stereotipe dan perempuan nyatanya bisa mengurusi publik sebagaimana laki-laki.

Komitmen Gus Dur terhadap perempuan tidak hanya melalui ucapan atau perilakunya saja, tetapi Gus Dur mengeluarkan melalui kebijakan negara dan juga NU untuk mengangkat perempuan sebagai pemimpin.

“Gus Dur mendudukan perempuan dalam stuktur pemerintah dan organisasi NU tanpa diskriminasi,” tegas dia.

Gender Melekat pada Ajaran Islam

Marzuki menilai, apa yang dilakukan Gus Dur dengan mengangkat hak asasi perempuan merupakan manifestasi ajaran Islam. Sebab, ajaran Islam sangat memuliakan dan menjunjung perempuan. Nabi Muhammad adalah feminis sejati karena perjuangan hak-haknya angkat derajat perempuan.

Untuk itu, Gus Dur mengimplementasi ajaran dan gerakan Nabi Muhammad yang diimpelentasikan di zaman Gus Dur hidup dengan isu yang berbeda. Karena itu generasi muda tidak perlu ada keraguan lagi bahwa gender melekat dalam ajaran Islam. Islam adalah ajaran keadilan laki-laki dan perempuan.

Islam selalu berangkat dari tauhid dan ajaran kemanusiaan. Selain sudah dipraktikkan Nabi Muhammad, sahabatnya juga Indonesia mempunyai panutan yaitu Gus Dur sebagai kyai, ulama dan guru bangsa.

“Tugas generasi muda sekarang adalah melanjutkan dan mengembangkan bagaimana keadilan dan kesetaraan terwujud dalam kehidupannya nyata. Sehingga saling bantu melengkapi dan melindungi untuk ciptakan kehidupan yang adil dan bermartabat sebagaimana Islam,” tutupnya. (WIN)

Tags: FeminisGendergus durislamistri nabikebaikankontribusimembelaNUpemberdayaanpengarusutamaan genderperempuanperjuangantauhidulama
Winarno

Winarno

Winarno, Alumni Pondok An-Nasucha, dan ISIF Cirebon Fakultas Usuluddin

Terkait Posts

Piagam Surabaya

6 Rekomendasi Piagam Surabaya

6 Mei 2023

AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

6 Mei 2023
Kekerasan Perempuan

Komnas Perempuan: di Hari Buruh Perempuan Pekerja Masih Alami Kasus Kekerasan Berbasis Gender

2 Mei 2023
Perempuan Pekerja

Hari Buruh: Pastikan Pelindungan Perempuan Pekerja dari Ancaman Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2 Mei 2023
Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Setara

    Prinsip Kesetaraan Dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hati Suhita dan Geliat Sastra Pesantren di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama Kemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Fenomena Fatherless di Indonesia, Bukti Patriarki Masih Dijunjung Tinggi
  • Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja
  • Islam Adalah Agama Kemanusiaan
  • Hati Suhita dan Geliat Sastra Pesantren di Indonesia
  • Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist