• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

4 Rumusan Musawah untuk Kesetaraan dan Keadilan dalam Keluarga Muslim

Keempat, mereka sangat yakin bahwa perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik dan adil bagi perempuan adalah sesuatu yang sangat mungkin dan harus diwujudkan

Redaksi Redaksi
21/12/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Musawah

Musawah

725
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pertemuan akbar “Musawah: A Global Movement for Equality and Justice in the Muslim Family” di Malaysia, pada 13-17 Februari 2009 sangatlah menarik. Banyak hal seputar keberadaan kaum perempuan yang diperbincangkan. Saya melihat bahwa mereka menghadapi sejumlah problem yang sama.

Pertama, bahwa kekerasan terhadap perempuan pasih berlangsung secara masif dan menghantui hari-hari kaum perempuan di semua negara Islam tersebut. Kekerasan menyergap mereka di segala lini dan dalam semua ruang kehidupan.

Kedua, kesadaran akan realitas kekerasan terhadap perempuan, diskriminasi, marginalisasi dan ketidakadilan berbasis gender semakin tumbuh, berkembang, meluas, serta melahirkan banyak aktivis perempuan yang sadar akan kenyataan-kenyataan yang mengancam eksistensinya.

Mereka (musawah) bekerja tanpa lelah mencari strategi-strategi baru untuk menghapus ketimpangan relasi laki-laki dan perempuan melalui beragam aktivitas dan berbagai peran serta bergerak dalam segala ruang: pendidikan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Di banyak negara muslim, sebagian perjuangan kaum perempuan tersebut mengalami kemajuan yang cukup berarti. Sejumlah undang-undang dan regulasi yang diskriminatif berhasil mereka reformasi, amandemen, atau revisi guna memenuhi tuntutan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan. Instrumen-instrumen hukum baru yang berkeadilan juga berhasil dilahirkan.

Baca Juga:

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Ketiga, meski demikian, mereka masih terus menghadapi sejumlah tantangan, perlawanan, dan kendala, baik secara struktural maupun kultural. Patriarki masih menjadi budaya mainstream di negaranya masing-masing.

Tantangan paling berat menurut mereka (musawah) justru datang dari kelompok-kelompok keagamaan tradisional, konservatif, fundamentalis, dan radikal. Hampir semua delegasi mengungkapkan secara terbuka beratnya tantangan yang satu ini. Agama seakan-akan tidak bersahabat dan tidak ramah terhadap perempuan.

Keempat, mereka sangat yakin bahwa perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik dan adil bagi perempuan adalah sesuatu yang sangat mungkin dan harus mereka wujudkan. []

Tags: keadilankeluargaKesetaraanMusawahmuslimrumusan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID