• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

Seorang mukmin selalu khawatir apabila ia meninggal dalam keadaan tidak beriman, yakni dalam keadaan su’ul khatimah

Ryan Hidayat Ryan Hidayat
03/02/2023
in Hikmah
0
Penyebab Su'ul Khatimah

Penyebab Su'ul Khatimah

496
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebenarnya perkara yang paling penting dalam hidup kita ini adalah perkara iman. Apakah iman kita telah benar? Keyakinan kita teguh? Karena inilah modal hidup setiap muslim. Orang yang imannya benar, ia tidak akan peduli dengan dunia atau apapun yang luput darinya. satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya adalah apakah ia bisa meninggalkan dunia ini dalam keadaan iman, dalam keadaan husnul khatimah?

Seorang mukmin selalu khawatir apabila ia meninggal dalam keadaan tidak beriman, dalam keadaan su’ul khatimah. Mengapa? Karena kalau seseorang meninggal dalam keadaan tidak beriman, sudah pasti ia akan kekal di neraka selama-lamanya. Naudzubillah. Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabilul Iddikar wal I’tibar bima Yamurru bil Insan wa Yanqadli lahu minal A’mar menjelaskan tentang lima golongan penyebab su’ul khatimah. Yakni orang yang dikhawatirkan meninggal dunia dalam keadaan tidak khusnul khatimah.

Daftar Isi

    • Pertama, orang-orang yang suka melalaikan salat
  • Baca Juga:
  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili
    • Kedua, mereka yang suka mengkonsumsi minuman keras
    • Ketiga, mereka yang durhaka kepada kedua orangtua
    • Keempat, mereka yang suka menyusahkan (menzalimi) muslim lainnya
    • Kelima, mereka yang terus menerus melalukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertaubat

Pertama, orang-orang yang suka melalaikan salat

Karena salat merupakan amal pertama yang akan Allah Swt hisab. Hal ini sebagaimana penegasan  dalam hadis Nabi Saw:

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.” (HR.Tirmidzi)

Oleh karena itu, hendaklah kita selalu menjaga salat kita dengan baik. Dalam keadaan seperti apapun, salat lima waktu khususnya, tidak boleh kita tinggalkan. Prinsip ini hendaknya juga berlaku untuk orang-orang di sekitar kita khususnya keluarga kita sendiri sebab ada perintah dari Allah Swt untuk menjaga diri sendiri dan keluarga dari ancaman siksa api neraka. Salat menjadi hal utama untuk bisa selamat dari api neraka. Maka siapa yang ibadah shalatnya buruk, dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah.

Baca Juga:

Islam Pada Awalnya Asing

Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Kedua, mereka yang suka mengkonsumsi minuman keras

Minum-minuman keras hukumnya haram. Hal ini sebagaimana penegasan dalam hadis Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

كل مسكر خمر، وكل خمر حرام

Artinya: “semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram.”

Para pecandu minuman keras kita sebut juga pemabuk. Mereka tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga orang lain. Sering kita mendengar kecelakaan lalu lintas akibat pengendara mabuk. Sering pula kita mendengar atau membaca berita-berita di media bahwa seseorang tewas akibat tertikam dengan pisau oleh seorang pemabuk.

Perkembangan sekarang menunjukkan bahwa tidak hanya minuman keras saja yang membahayakan kesehatan mental manusia. Tetapi juga penyalahgunaan obat-obat bius atau yang terkenal dengan narkoba. Hukum mengkonsumsi narkoba sama dengan minum-minuman keras, yakni sama-sama haram. Maka, barang siapa tidak bisa bisa berhenti dari mengkonsumsi minuman keras dan narkoba sebagai salah satu penyebab su’ul khatimah.

Ketiga, mereka yang durhaka kepada kedua orangtua

Berdasarkan hadis Rasulullah Saw, durhaka kepada kedua orangtua hukumnya haram dan termasuk dosa besar setelah syirik. Sangat masuk akal jika perbuatan durhaka kepada kedua orang tua khususnya terhadap ibu merupakan salah satu penyebab su’ul khatimah. Hal ini karena kelahiran setiap anak manusia ke dunia ini melalui mereka dengan segala jerih payah, resiko dan tanggung jawab dunia akhirat yang sangat berat. Perintah berbakti kepada orang tua merupakan wasiat dari Allah Swt sebagaimana penegasan di dalam Al-Qur’an:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

“Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.598) (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.”

Oleh karena itu jika seseorang durhaka kepada kedua orang tua dan tidak mau berbakti kepada keduanya, maka dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah.

Keempat, mereka yang suka menyusahkan (menzalimi) muslim lainnya

Menzalimi orang lain memang bukan persoalan sepele. Dalam hadis dikatakan bahwa kezaliman tidak akan Allah biarkan hingga mereka menyelesaikan urusannya. Di antara perbuatan-perbuatan zalim manusia kepada manusia lainnya. Sebagaimana tersebutkan dalam sebuah hadis Rasulullah tentang berbagai kezaliman yang dapat mengakibatkan kebangkrutan di akhirat.

Yakni mencaci maki orang lain, menuduh memfitnah serta perbuatan ghibah, memakan harta orang lain atau korupsi, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain. Orang yang semasa hidupnya sering mendzalimi orang lain, dikahwatirkan kematiannya akan berakhir dengan su’ul khatimah.

Kelima, mereka yang terus menerus melalukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertaubat

Di antara perbuatan dosa besar tersebut adalah berzina atau main perempuan, mabuk-mabukan, berjudi, mencandu narkoba, mencuri atau korupsi. Kelima hal ini merupakan perbuatan maksiat yang keharamannya sangat jelas dalilnya keterangannya dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, barang siapa yang terus-menerus melakukan dosa-dosa tersebut dan tidak mau bertaubat, maka orang seperti itu kita khawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah.

Kita semua berdo’a mudah-mudahan senantiasa diberi rahmat dan kekuatan oleh Allah Swt. Sehingga kita mampu menjauhi dosa-dosa sebagaimana tersebutkan di atas. Siapapun dari kita tentu menginginkan dan selalu memohon kepada Allah dengan tiada henti. Tujuannya agar kita semua diberi-Nya husnul khatimah dan dijauhkan sejauh-sejauhnya dari su’ul khatimah. Amin ya Rabbal Alamin. Wallahu A’lam. []

Tags: akhlakAmalHikmahislammoral
Ryan Hidayat

Ryan Hidayat

Mahasiswa Magister UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Minat Kajian Tafsir dan Feminisme

Terkait Posts

Imam Malik

Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

28 Maret 2023
Flexing Ibadah

Flexing Ibadah selama Ramadan, Bolehkah?

28 Maret 2023
Prinsip Hidup Bersama

Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama

27 Maret 2023
kehidupan bersama

Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama

27 Maret 2023
Batasan Sakit yang Membolehkan tidak Puasa

Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?

27 Maret 2023
Konstitusi

Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

25 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist