Mubadalah.id – Masa kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi pasangan yang akan memiliki keturunan.
Kehamilan juga merupakan pintu dari sebuah fase kehidupan keluarga, saat suami dan istri akan menjalani proses kehidupan sebagai orang tua.
Oleh sebab itu, pada fase ini, bagi calon orang tua penting memahami proses pertumbuhan janin.
Berikut lima proses pertumbuhan janin, seperti di dalam buku Parenting With Love, yang ditulis oleh Maria Ulfah Anshor.
1. Setiap anak mengalami proses pertumbuhan yang panjang dalam kehidupannya, baik sejak dalam kandungan hingga proses kelahirannya.
Secara jelas dalam Surah al-Mu’minin (23): 12-14 disebutkan sebagai berikut, “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci lah Allah, Pencipta yang paling baik.”
Gambaran tersebut sangat jelas bahwa dalam proses penciptaan anak manusia, bermula dari sari pati yang berasal dari tanah (sulalah) berupa makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Kemudian sari pati tersebut diproduksi melalui proses pencernaan makanan yang kemudian menjadi darah yang mengalir ke seluruh tubuh, lalu sebagian di antaranya menjadi sperma bagi laki-laki dan sel telur bagi perempuan (ovum).
Setelah pertemuan antara sperma dan sel telur (konsepsi), terbentuklah bola sel yang berkembang dengan cara pembelahan diri 2, 4, 8, dan seterusnya. Bola sel yang berkembang ini disebut zigot. Bola sel ini bergerak melewati tuba rahim hingga tertanam dalam rongga rahim (implantasi) dalam waktu sekitar 3-7 hari setelah pembuahan. Proses ini dalam al-Qur’an disebut sebagai qaririn makin.
2. Perkembangan selanjutnya, sel yang tertanam pada dinding rahim makin dalam dan makin kuat.
Pada tahap paling awal, memasuki minggu kedua hingga minggu keempat, lapisan sel atau lapisan benih yang berbeda berkembang menjadi berbagai bagian organ tubuh.
Sekurangnya ada tiga lapisan benih, yaitu ekstoderm yang akan berkembang menjadi sistem saraf, termasuk otak, kulit, dan rambut, endoderm yang akan berkembang menjadi lapisan hati, pankreas, tiroid, dan lain-lain, dan mesoderm yang akan berkembang menjadi rangka tubuh, jaringan ikat, sistem darah, sistem urogenital, dan sebagian otot. Pada tahap ini, menurut al-Qur’an disebut sebagai ‘alaqah.
3. Pada minggu kelima hingga kedelapan atau embrio berusia 40-42 hari, sistem saraf pusat, saraf berbagai organ, seperti mata, telinga, hidung, pembuluh darah, limpa, dan berbagai saraf organ lain sudah terbentuk. Tahap pertumbuhan ini disebut periode embrionik, atau menurut bahasa al-Qur’an disebut tahap mudghah.
4. Pada minggu kesembilan hingga kesepuluh, perkembangan sistem saraf dan organ sudah mulai tampak seperti miniatur manusia.
Proses ini disebut tahap organogenesis atau memasuki tahap janin. Pada tahap ini hingga kehamilan berusia 12 minggu, perkembangan janin cepat sekali, alat kelaminnya sudah tampak, detak jantung sudah bisa didengar dengan menggunakan alat, serta jari-jari tangan, kaki, dan lain-lain terbentuk.
Pada tahap ini terjadi peniupan ruh ke dalamnya yang disebut dalam al-Qur’an sebagai makhluk lain (khalqan akhar). Juga merupakan tahap insaniyah sebagai makhluk berjenis manusia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk melanjutkan proses evolusi hingga mencapai kesempurnaan makhluk yang berbeda dengan makhluk lainnya.
5. Masa embrio berakhir antara minggu kedelapan hingga kesembilan. Berakhirnya masa embrio berarti pembentukan organ janin hampir sempurna. Seluruh sel manusia sudah terbentuk, struktur janin mulai serupa dengan manusia, panjangnya sekitar tiga sentimeter.
Dari tahap inilah, perkembangan janin mulai mencolok. Pada bulan ketiga, seorang ibu bisa merasakanjanin mulai bergerak-gerak. Janin akan terus berkembang selama kurang lebih 42 minggu atau sembilan bulan dalam rahim ibu.
Sehat atau tidaknya bayi yang akan dilahirkan sangat ditentukan oleh asupan gizi yang dikonsumsi ibunya dan bagaimana ibu memperlakukan kehamilannya. (Rul)