• Login
  • Register
Senin, 23 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

5 Proses Pertumbuhan Janin yang Wajib Diketahui oleh Calon Ayah dan Ibu

Redaksi Redaksi
28/05/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Mengapa Menikah Dipandang Sunnah

Mengapa Menikah Dipandang Sunnah

81
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Masa kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi pasangan yang akan memiliki keturunan.

Kehamilan juga merupakan pintu dari sebuah fase kehidupan keluarga, saat suami dan istri akan menjalani proses kehidupan sebagai orang tua.

Oleh sebab itu, pada fase ini, bagi calon orang tua penting memahami proses pertumbuhan janin.

Berikut lima proses pertumbuhan janin, seperti di dalam buku Parenting With Love, yang ditulis oleh Maria Ulfah Anshor.

1. Setiap anak mengalami proses pertumbuhan yang panjang dalam kehidupannya, baik sejak dalam kandungan hingga proses kelahirannya.

Baca Juga:

Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Tana Barambon Ambip: Tradisi yang Mengancam Nyawa Ibu dan Bayi di Pedalaman Merauke

Secara jelas dalam Surah al-Mu’minin (23): 12-14 disebutkan sebagai berikut, “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci lah Allah, Pencipta yang paling baik.”

Gambaran tersebut sangat jelas bahwa dalam proses penciptaan anak manusia, bermula dari sari pati yang berasal dari tanah (sulalah) berupa makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Kemudian sari pati tersebut diproduksi melalui proses pencernaan makanan yang kemudian menjadi darah yang mengalir ke seluruh tubuh, lalu sebagian di antaranya menjadi sperma bagi laki-laki dan sel telur bagi perempuan (ovum).

Setelah pertemuan antara sperma dan sel telur (konsepsi), terbentuklah bola sel yang berkembang dengan cara pembelahan diri 2, 4, 8, dan seterusnya. Bola sel yang berkembang ini disebut zigot. Bola sel ini bergerak melewati tuba rahim hingga tertanam dalam rongga rahim (implantasi) dalam waktu sekitar 3-7 hari setelah pembuahan. Proses ini dalam al-Qur’an disebut sebagai qaririn makin.

2. Perkembangan selanjutnya, sel yang tertanam pada dinding rahim makin dalam dan makin kuat.

Pada tahap paling awal, memasuki minggu kedua hingga minggu keempat, lapisan sel atau lapisan benih yang berbeda berkembang menjadi berbagai bagian organ tubuh.

Sekurangnya ada tiga lapisan benih, yaitu ekstoderm yang akan berkembang menjadi sistem saraf, termasuk otak, kulit, dan rambut, endoderm yang akan berkembang menjadi lapisan hati, pankreas, tiroid, dan lain-lain, dan mesoderm yang akan berkembang menjadi rangka tubuh, jaringan ikat, sistem darah, sistem urogenital, dan sebagian otot. Pada tahap ini, menurut al-Qur’an disebut sebagai ‘alaqah.

3. Pada minggu kelima hingga kedelapan atau embrio berusia 40-42 hari, sistem saraf pusat, saraf berbagai organ, seperti mata, telinga, hidung, pembuluh darah, limpa, dan berbagai saraf organ lain sudah terbentuk. Tahap pertumbuhan ini disebut periode embrionik, atau menurut bahasa al-Qur’an disebut tahap mudghah.

4. Pada minggu kesembilan hingga kesepuluh, perkembangan sistem saraf dan organ sudah mulai tampak seperti miniatur manusia.

Proses ini disebut tahap organogenesis atau memasuki tahap janin. Pada tahap ini hingga kehamilan berusia 12 minggu, perkembangan janin cepat sekali, alat kelaminnya sudah tampak, detak jantung sudah bisa didengar dengan menggunakan alat, serta jari-jari tangan, kaki, dan lain-lain terbentuk.

Pada tahap ini terjadi peniupan ruh ke dalamnya yang disebut dalam al-Qur’an sebagai makhluk lain (khalqan akhar). Juga merupakan tahap insaniyah sebagai makhluk berjenis manusia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk melanjutkan proses evolusi hingga mencapai kesempurnaan makhluk yang berbeda dengan makhluk lainnya.

5. Masa embrio berakhir antara minggu kedelapan hingga kesembilan. Berakhirnya masa embrio berarti pembentukan organ janin hampir sempurna. Seluruh sel manusia sudah terbentuk, struktur janin mulai serupa dengan manusia, panjangnya sekitar tiga sentimeter.

Dari tahap inilah, perkembangan janin mulai mencolok. Pada bulan ketiga, seorang ibu bisa merasakanjanin mulai bergerak-gerak. Janin akan terus berkembang selama kurang lebih 42 minggu atau sembilan bulan dalam rahim ibu.

Sehat atau tidaknya bayi yang akan dilahirkan sangat ditentukan oleh asupan gizi yang dikonsumsi ibunya dan bagaimana ibu memperlakukan kehamilannya. (Rul)

Tags: ayahdiketahuiIbuorang tuaPertumbuhan Janinproses
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Seksualitas Perempuan

Seksualitas Perempuan dalam Fikih: Antara Penghormatan dan Subordinasi

23 Juni 2025
Debat Agama

Kisah Salim dan Debat Agama

23 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Membongkar Konstruksi Seksualitas Perempuan dalam Pemikiran Keagamaan

23 Juni 2025
Kekerasan

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

22 Juni 2025
Ketahanan Pangan

Refleksi Kisah Yusuf Dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Transisi Energi Berkeadilan

22 Juni 2025
Rasa Jenuh dalam Rumah Tangga

Cara Mengatasi Rasa Jenuh dalam Kehidupan Rumah Tangga

21 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Film Animasi

    Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Kisah Yusuf Dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Transisi Energi Berkeadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spiritual Awakening : Kisah Maia dan Maya untuk Bangkit dari Keterpurukan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Seksualitas Perempuan dalam Fikih: Antara Penghormatan dan Subordinasi
  • Kisah Salim dan Debat Agama
  • Membongkar Konstruksi Seksualitas Perempuan dalam Pemikiran Keagamaan
  • Spiritual Awakening : Kisah Maia dan Maya untuk Bangkit dari Keterpurukan
  • Nyai Awanillah Amva: Jika Ingin Istri Seperti Khadijah, Muhammad-kan Dulu Dirimu

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID