• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

5 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

Pertama, anemia gizi, yaitu kekurangan zat-zat asam folat, fed, dan vitamin B 12. Kekurangan zat ini akan berakibat kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, abruptio plasenta, dan kematian ibu.

Redaksi Redaksi
03/05/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Risiko Gizi

Risiko Gizi

866
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kondisi anak setelah lahir sangat bergantung pada mutu gizi yang dikonsumsi ibunya sewaktu mengandung. Angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) salah satunya disebabkan karena kurang gizi sewaktu dalam kandungan. Risiko terburuk akibat gizi yang tidak cukup bagi ibu hamil adalah kematian ibu dan bayinya.

Beberapa penyebab BBLR yang berasal dari luar adalah pernikahan usia muda (pernikahan anak) yang biasa kita sebut fase “menarche”.

Pada usia muda, risiko melahirkan BBLR bisa dua kali lipat karena terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibu hamil yang justru masih dalam pertumbuhan. Jika ibu hamil dalam kondisi kesehatan yang baik dan sistem reproduksi yang normal, ia akan melahirkan bayi yang sehat.

Kekurangan gizi pada waktu hamil bukan saja menyebabkan BBLR, seperti yang dijelaskan tadi, tetapi juga dapat mengakibatkan Kekurangan Energi dan Protein (KEP).

Jika kekurangan gizi tersebut berlangsung lama dan berkelanjutan, akan mengakibatkan malnutrisi akut, kerusakan struktur pertumbuhan otak (hyperplasia), yang terjadi selama dalam kandungan karena masa rawan pertumbuhan sel-sel saraf sejak tahap 3 bulan terakhir kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir.

Kekurangan gizi pada masa dini memengaruhi perkembangan otak. Bahkan dapat menghentikan sintesis protein dan DNA yang akan berdampak pada fungsi otak dan intelektualitas anak di kehidupan mendatang. Beberapa risiko dari kekurangan gizi pada masa kehamilan, antara lain:

Baca Juga:

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

Mengapa Kartini Meninggal setelah Melahirkan?

Islam Memandang Masa Reproduksi Perempuan adalah Sesuatu yang Mulia

Lima Risiko

Pertama, anemia gizi, yaitu kekurangan zat-zat asam folat, fed, dan vitamin B 12. Kekurangan zat ini akan berakibat kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, abruptio plasenta, dan kematian ibu.

Kedua, defisiensi yodium, yaitu kekurangan yodium mengakibatkan kretin endemik, abortus, lahir mati, bayi lahir lemah, dan masa hamil yang lama.

Ketiga, defisiensi seng (Zn), yaitu kekurangan seng yang dapat menghambat pertumbuhan janin, dapat mengakibatkan masa kehamilan lama, dampaknya akan terlihat pada masa pertumbuhan anak.

Keempat, defisiensi vitamin A, yang bisa mengakibatkan meningkatnya prevalensi prematuritas (kelahiran prematur) dan retardasi janin.

Kelima, defisiensi thiamin yang dapat mengakibatkan beri-beri congenital. Defisiensi kalsium yang bisa mengakibatkan kelainan struktur tulang pada bayi.

Tags: GiziKehamilanKekuranganmasarisiko
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyai Ratu Junti

    Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version