Mubadalah.id – Beberapa dari kita sudah tidak asing lagi dengan istilah stunting di kalangan masyarakat. Tulisan kali ini akan menguak sisi lain dari penyebab stunting. Seringkali kita hanya tahu bahwa faktor penyebab stunting adalah kekurangan gizi ataupun karena faktor ekonomi yang terbatas. Di sisi lain stunting tidak bisa terlihat secara tunggal sebatas kekurangan nutrisi saja.
Berikut tiga faktor penyebab stunting yang jarang kita ketahui di antaranya: Pertama, rantai stunting dimulai dari pergaulan remaja berisiko, fase ini menentukan bagaimana kelangsungan janin dalam kandungan. Pergaulan remaja beresiko seperti kehamilan tidak diinginkan (KTD), remaja yang hamil dalam usia anak (kurang dari 19 tahun) berdasarkan UU Perkawinan terbaru, minimnya pengetahuan dan kesiapan dalam membangun rumah tangga.
Maka yang menjadi titik tekan hari ini adalah menyadarkan pola pergaulan remaja yang lebih sehat, baik dalam pertemanan ataupun dalam hubungan. Dalam hubungan disini bukan berarti saya mendukung pacaran akan tetapi relasi yang lebih positif antara dua lawan jenis.
Pencegahan Stunting
Unutk melakukan pencegahan stunting, yang pertama bisa kita lakukan yaitu mensosialisasikan kesehatan reproduksi pada remaja, baik remaja perempuan ataupun laki-laki. Fungsi reproduksi yang berbeda di antara keduanya, artinya anak-anak hari ini perlu adanya pemahaman yang holistik tentang sebab-akibat. Tidak hanya asal melarang kenapa pacaran tidak boleh, dampak dari seks bebas dan lain sebagainya. Di sinilah peran keluarga bekerja.
Kedua adalah ibu hamil yang mengalami kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis, verbal maupun ekonomi. Faktor ini terjadi salah satunya ketidaksiapan secara mental dalam membangun rumah tangga. Membangun relasi dan komunikasi yang setara dan kematangan emosional. Remaja yang belum stabil terbentur dengan realita menjadi orang tua akhirnya seringkali terjadi ‘cekcok’ dalam rumah tangga. Sehingga dampak paling fatal adalah KDRT, dan kekerasan lainnya yang terjadi.
Relasi Setara Keluarga Cegah Resiko Stunting
Minimnya pengetahuan dari kedua belah pihak akan dampak kekerasan verbal/non verbal dan terselimuti egosentris yang tinggi, akhirnya tidak memikirkan bayi dalam kandungan. Hal itulah yang kemudian menjadikan ibu hamil stress, kepikiran yang berangsur-angsur dan emosi yang stabil akan membawa dampak buruk kepada calon bayi. Inilah pentingnya menstabilkan emosional dalam segala situasi, pola komunikasi kepada pasangan harus kita pahami sebelum memasuki bahtera rumah tangga.
Jika ibu hamil bahagia, maka bayi akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan yang tersalurkan dari sang ibu. Dan sebaliknya, jika ibu hamil stress maka bayi juga akan menerima perasaan tersebut. Akhirnya bayi terlahir dalam keadaan stunting, karena persoalan ya ibu hamil alami.
Solusi yang saya tawarkan yakni jika dalam keadaan emosional perlu mendiamkan diri sementara waktu. Jika sudah tepat maka lebih baik pembicaraan segera setelah emosional stabil. Membicarakan perilaku dan komunikasi yang tidak suka antar keduanya, ini bisa dilakukan pada saat pillowtalk.
Ketiga, pola pengasuhan yang tidak setara. Maksud tidak setara ini yakni pengasuhan yang terbebani kepada salah satu pihak, semisal ibu saja. Karena ayah sibuk mencari nafkah, maka ibulah yang akhirnya dominan dalam pengasuhan sejak dalam kandungan.
Padahal jika relasinya seperti itu, ayah tetap bisa berinteraksi kepada calon bayi, setelah pulang kerja misalnya mengajak komunikasi/dialog pada janin, atau sekadar mengelus-elus perut ibu. Penting untuk kita melakukannya, karena ayah juga memiliki hak dalam turut serta perkembangan anak secara kognitif ataupun psikomotorik sejak sebelum lahir. Artinya, pengasuhan adalah tanggungjawab bersama, bukan salah satu pihak. Meluangkan waktu satu/dua jam. Sesekali pergi ke luar jalan jalan untuk familly time perlu loh parents.
Itulah tiga faktor penyebab stunting yang jarang sekali kita pahami, kita hanya melihat secara hasil fisiknya, bahwa anak stunting berasal dari malnutrisi. Padahal di balik itu ada faktor-faktor lain yang tersembunyi. Yakni berasal dari proses terlahir ke dunia. Semoga bermanfaat. []