• Login
  • Register
Jumat, 18 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Sejarah Pahlawan di Indonesia Masih Didominasi Laki-laki

Nyai Badriyah juga mengungkapkan, penulisan sejarah yang adil, proporsional dan berimbang memang sebuah keharusan yang perlu terus mengupayakannya, termasuk sejarah pahlawan dan keulamaan perempuan di Indonesia di samping keulamaan laki-laki yang saat ini menjadi fokus para panitia Kongres Ulama Perempuan Indonesia.

Redaksi Redaksi
22/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
sejarah pahlawan

sejarah pahlawan

310
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menceritakan bahwa sejarah pahlawan di Nusantara menjadi contoh dan bukti bahwa penulisan sejarah didominasi oleh sejarah tentang laki-laki.

Bahkan, Nyai Badriyah menyebutkan, penulisan sejarah belum memberikan proporsi yang adil kepada kaum perempuan yang sejatinya memiliki tingkat kelayakan tinggi untuk ditulis dalam sejarah.

Dengan ungkapan lain, sejarah negeri ini, termasuk sejarah islamnya, masih menjadi “his story” belum banyak menuliskan “her story”.

Nyai Badriyah merasa bersyukur, pasca-era 1990-an, bersamaan dengan menggelinding kencangnya penulisan sejarah sosial, dari yang sebelumnya historiografi lebih mendominasi sejarah politik dan militer, penulisan sejarah perempuan pun mendapat perhatian.

Pengarusutamaan gender, kata Nyai Badriyah, memang sangat nyata berperan dalam proses ini. Kita menyambut baik dan ikut terlibat dalam proses penggalian khazanah keteladanan dan kepeloporan tokoh-tokoh muslimah Nusantara ini, salah satunya melalui rubrik Muslimah in History di majalah Noor.

Baca Juga:

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

Siapa Sebenarnya Sumber Fitnah: Perempuan atau Laki-laki?

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Sementara itu, Nyai Badriyah juga mengungkapkan, penulisan sejarah yang adil, proporsional dan berimbang memang sebuah keharusan yang perlu terus mengupayakannya.

Termasuk sejarah pahlawan dan keulamaan perempuan di Indonesia di samping keulamaan laki-laki yang saat ini menjadi fokus para panitia Kongres Ulama Perempuan Indonesia.

Penelitian dan publikasi tentangnya perlu mendapat dukungan dari kampus, pemerintah, maupun masyarakat.

Dengan demikian, kita berharap penulisan sejarah Indonesia dan sejarah Islam Indonesia menampakkan wajahnya yang lengkap, yakni maskulin sekaligus feminin. Sebuah sejarah yang tidak hanya berisi “his story” tapi juga “her story”. (Rul)

Tags: dominasiIndonesialaki-lakiNusantaraNyai BadriyahPahlawansejarahulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Ibnu Rusyd tentang

Membaca Ulang Pandangan Ibnu Rusyd tentang Perempuan

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sirkus

    Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mu’adzah Al-Adawiyah: Guru Spiritual Para Sufi di Basrah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina
  • Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?
  • Mengantar Anak Sekolah: Selembar Aturan atau Kesadaran?
  • Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID