• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Melacak Gagasan Mubadalah dalam al-Qur’an Telaah Faqihuddin Abdul Kodir

Faqihuddin menyatakan dalam Al-Qur’an terdapat empat ayat yang menginspirasi kesalingan dan kerjasama dalam relasi antara manusia

Manggala Kayan Manggala Kayan
11/10/2023
in Figur
0
Gagasan Mubadalah

Gagasan Mubadalah

970
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pernahkah kita berpikir atau sekedar bertanya dari mana datangnya Gagasan Mubadalah?  Apakah gagasan tersebut muncul tanpa sumber atau secara tiba-tiba saja ada ke permukaan? Jawaban dari semua pertanyaan yang ada saya menemukannya setelah saya membaca buku Qiraah Mubadalah karya Faqihuddin Abdul Kodir.

Menurut Faqihuddin Abdul Kodir gagasan mubadalah bisa kita temui dalam sumber utama rujukan umat Islam, Al-Qur’an. Entah kita sadari atau tidak, gagasan mubadalah banyak kita temui dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Sang penulis Qiraah mubadalah pun memaparkan hasil telaahnya tentang gagasan mubadalah dalam Al-Qur’an. Mari kita simak bersama.

Beliau menjelaskan dalam kosmologi al-Qur’an, manusia adalah khalifah Allah Swt di muka bumi untuk menjaga, merawat, dan melestarikan segala isinya. Amanah kekhalifahan ini ada di pundak manusia. Laki-laki dan perempuan. Bukan salah satunya. Sehingga keduanya harus bekerja sama, saling menopang, dan saling tolong menolong untuk melakukan dan menghadirkan segala kebaikan.

Demi kemakmuran bumi dan seisinya, kesalingan ini menegaskan bahwa salah satu jenis kelamin tidak diperkenankan melakukan kezhaliman dengan mendominasi dan menghegemoni yang lain. Atau salah satu hanya melayani dan mengabdi pada yang lain. Hal ini bertentangan dengan amanah kekhalifahan yang diemban bersama. Sehingga akan menyulitkan tugas memakmurkan bumi jika tanpa kerja sama dan tolong-menolong.

Ayat-ayat Inspirasi Kesalingan dan Kerjasama Relasi AntarManusia

Faqihuddin menyatakan dalam Al-Qur’an terdapat empat ayat yang menginspirasi kesalingan dan kerjasama dalam relasi antara manusia. Antara lain sebagai berikut:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ[1]

Baca Juga:

Dr Nahla Shabry: Qawwamun bukan Pemimpin yang Mendominasi Perempuan

Menumbuhkan Relasi Kesalingan (Mubadalah) dari Rumah dan Sekolah

Pesan Kesetaraan dalam Idiom Don’t Judge a Book by It’s Cover

Mengapa Sulit Memenuhi Hak yang Ramah Anak?

“Wahai manusia, Kami telah ciptakan kalian semua dari laki- laki dan perempuan, lalu Kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, agar kalian saling mengenal satu sama lain. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah itu Maha Tahu dan Maha Mengerti.” (QS. al-Hujuraat [49]: 13).

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحِلُّوا۟ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَلَا ٱلْهَدْىَ وَلَا ٱلْقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَٰنًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَٱصْطَادُوا۟ ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا۟ ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

“…Saling tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan dan janganlah saling tolong-menolong dalam hal dosa dan permusuhan….” (QS. al-Maa’idah [5]: 2).

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padany Allah menciptakan istrinya, dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan atas nama-Nye kumu saling berbagi dan saling menjaga hubungan silaturahim Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. an-Nisaa’ (4): 1).

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوٓا۟ أُو۟لَٰٓئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يُهَاجِرُوا۟ مَا لَكُم مِّن وَلَٰيَتِهِم مِّن شَىْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا۟ ۚ وَإِنِ ٱسْتَنصَرُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ فَعَلَيْكُمُ ٱلنَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍۭ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثَٰقٌ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah, berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah (kaum Muhajirin). dan orang-orang yang melindungi dan menolong (kaum Anshar), mereka semua adalah penolong satu sama lain…. (QS.al-Anfaal [8]: 72).

Telaah Ayat Al-Quran Relasi Kesalingan antarmanusia

Faqihuddin menelaah keempat ayat tersebut sebagai contoh bagaimana relasi kesalingan, kemitraan, dan kerja sama yang dianjurkan oleh al-Qur’an. Mungkin masih bisa kita cari lebih lanjut ayat-ayat lain yang membicarakan hal ini.

Dalam ayat pertama (QS. al-Hujuraat [49]: 13), terdapat kata “ta’arafu”. Yakni sebuah bentuk kata kesalingan (mufa’alah) dan kerja sama (musyarakah) dari kata ‘arafa, yang berarti saling mengenal satu sama lain. Artinya, satu pihak mengenal pihak lain, dan begitu pun sebaliknya.

Ayat kedua (QS. al-Maa’idah [5]: 2) juga menggunakan bentuk yang sama, yaitu kesalingan. “ta’awanu”, berarti, “saling tolong-menolonglah kalian semua”.

Ayat ketiga juga (QS. an-Nisaa’ [4]: 1) menyebutkan kata “tasa’alun”, yang menurut disiplin ilmu sharaf disebut “musyarakah baina itsnain” atau kerja sama antara dua pihak. Yang bermakna: saling meminta satu sama lain.

Sementara, ayat keempat (QS. al-Anfaal [8]: 72) memiliki frasa “ba’dhuhum awliya’ ba’dh” (satu sama lain adalah penolong) yang juga memiliki makna kesalingan. Keempat ayat tersebut memberi inspirasi yang jelas mengenai pentingnya relasi kerja sama dan kesalingan antarmanusia.[]

 

Tags: ayat al-Qur'anFaqihuddin Abdul KadirGagasan MubadalahRelasi Kesalingan
Manggala Kayan

Manggala Kayan

Mahasiswa PascaSarjana Magister Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ia pun Alumni Institut Studi Islam Fahmina. Ia terus belajar dan belajar menulis. Saling terhubung Ig @Manggala_kayan.

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Rasuna Said

Meneladani Rasuna Said di Tengah Krisis Makna Pendidikan

5 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kebangkitan Ulama Perempuan

    Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tuhan Menyayangi Perempuan: Melihat Maksud Tuhan Di Balik Kodrat Haid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version