• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Lamaran Nabi Muhammad Saw dengan Sayyidah Khadijah

“Muhammad, aku menikahkan diriku denganmu. Maskawinnya dariku sendiri. Suruhlah pamanmu untuk menyembelih unta lalu walimah tasyakuran, dan masuklah kepada keluargamu.”

Redaksi Redaksi
19/01/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Lamaran Nabi Muhammad Saw

Lamaran Nabi Muhammad Saw

2.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada saat lamaran Nabi Muhammad Saw dengan Sayyidah Khadijah, Abu Thalib menyampaikan kata-kata lamaran itu, paman Khadijah menyambut dengan ucapan terbata-bata.

Ia menjawab dengan singkat dan mengulang-ulang. Ia adalah seorang pendeta. Khadijah kemudian menyela dengan mengatakan: (Baca juga: Kisah saat Pernikahan Nabi Muhammad Saw dan Sayyidah Khadijah)

“Pamanku, meskipun engkau lebih utama dariku untuk menyampaikan kesaksian ini. Tetapi engkau tidak lebih utama dariku untuk kepentingan diriku sendiri.

“Muhammad, aku menikahkan diriku denganmu. Maskawinnya dariku sendiri. Suruhlah pamanmu untuk menyembelih unta lalu walimah tasyakuran, dan masuklah kepada keluargamu.”

Abu Thalib mengatakan, “Saudara-saudara sekalian, saksikanlah. Ia (Khadijah) telah menerima pinangan/lamaran Muhammad, dan ia yang memberikan mahar/maskawinnya dari hartanya sendiri.”

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Nyai Awanillah Amva: Jika Ingin Istri Seperti Khadijah, Muhammad-kan Dulu Dirimu

Saat Menyelesaikan Masalah dengan Sang Istri, Nabi Muhammad Saw Memilih Negosiasi

“Sebagian orang Quraisy yang hadir dan menyaksikan acara ini mengatakan, “Wah, ini aneh sekali, mahar/maskawin, kok, dari perempuan, dari hartanya sendiri.”

Mendengar ucapan orang tersebut, Abu Thalib tidak suka mendengar kritikan itu. Lalu, ia mengatakan,

“Jika mereka seperti keponakanku ini, laki-laki meminta mahar tinggi. Jika seperti kalian, niscaya kalian tidak akan menikahkannya kecuali dengan maskawin yang tinggi, mahal.”

Sesudah itu, Abu Thalib kemudian menyembelih unta untuk walimah. Dan, Rasulullah Saw., masuk kamar bersama istrinya Khadijah.

Dalam sebuah riwayat, menyebutkan bahwa salah satu maskawinnya ialah 20 unta betina dan empat puluh ekor kambing. []

Tags: khadijahkisahLamaranNabi Muhammad SAW
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nikah Massal

    Menimbang Kebijakan Nikah Massal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia
  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID