• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Teungku Fakinah Belajar di Makkah

Selama di Makkah, Teungku Fakinah banyak bertemu dengan para pemimpin Islam dari Mesir, Afrika Utara, dan negara-negara lainnya.

Redaksi Redaksi
16/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Teungku Fakinah di Makkah

Teungku Fakinah di Makkah

584
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada 1915 M, Teungku Fakinah bersama suaminya berangkat ke Makkah al-Mukarramah untuk melaksanakan haji. Selesai haji, mereka berdua tetap berada di Makkah.

Di sini, mereka mengaji kepada para ulama besar Makkah dan Madinah. Akan tetapi, pada 1918 M, Tengku Ibrahim yang merupakan suami Teungku Fakinah meninggal dunia di Makkah.

Selama di Makkah, Teungku Fakinah banyak bertemu dengan para pemimpin Islam dari Mesir, Afrika Utara, dan negara-negara lainnya. (Baca juga: Fatimah binti Abbas Al-Baghdadiyah Mendirikan Pondok Pesantren di Kairo)

Dari pertemuannya dengan para tokoh-tokoh tersebut, ia mempunyai pandangan bahwasanya melawan sebuah penjajahan tidak cukup dengan senjata, tetapi juga harus dilengkapi dengan ilmu pengetahuan.

Teungku Fakinah akhirnya kembali ke Aceh dan memimpin pesantren, mengajar ilmu agama kepada masyarakat, dan berjuang untuk kemerdekaan negara.

Baca Juga:

Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

Alarm Bahaya Pencabulan Anak: Belajar dari Kasus Keluarga di Garut

Namanya dikenal sebagai ulama besar perempuan dengan keilmuan yang luas dan mendalam, sekaligus seorang pahlawan. (Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Teungku Fakinah)

Teungku Fakinah wafat pada 8 Ramadhan 1359 H/1938 M. Ia menghembuskan napas yang terakhir di kediamannya, di kampung Beuha Mukim Lam Krak, dalam usia 82 tahun.

Wafatnya Teungku Fakinah menjadi duka cita yang sangat mendalam, khususnya bagi masyarakat Mukim Lam Krak, VII Mukim Baet, seluruh murid-muridnya, dan simpatisan seluruh Aceh Besar, bahkan daerah Aceh Timur, Aceh Barat, dan Pidie. Jenazahnya ribuan orang antar dengan penuh suka cita. []

Tags: belajarMakkahTeungku Fakinah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Kewajiban dan hak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan

    Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi
  • Kasih Sayang Seorang Ibu
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID