• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Sastra

Jam 9 Malam dan setelahnya

Tia Isti'anah Tia Isti'anah
12/06/2019
in Sastra
0
Jam 9 malam dan setelahnya

Jam 9 malam dan setelahnya

13
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Jam 9 malam dan setelahnya (Baca: Menikah Bukan Hanya Soal Malam Pertama)

Perempuan mati. (Baca: Nabi Muhammad Menghormati dan Mencintai Perempuan)

Yang  tidak mati? dimatikan. (Baca: Ibu Depresi hingga Bunuh Diri, Kita Wajib Peduli)

Yang tetap hidup walau dimatikan? (Baca: Pentingnya Menerapkan Perspektif Mubadalah Dalam Kehidupan Rumah Tangga)

Disebut Perempuan murahan! (Baca: Bagaimana Para Feminis Memandang Kecantikan Perempuan?)

Baca Juga:

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Dasar- (Baca: Prinsip Dasar Islam Adalah Kemanusiaan)

hati-hati- (Baca: Hati-Hati! Ungkap Identitas Pelaku Kekerasan Seksual di Sosial Media Juga Bisa Dipidana)

umpatan!

Pagi kocar-kacir

“Ini tugas” kata semua orang (Baca: Semua Orang Butuh Curhat, Tak Terkecuali Laki-Laki)

Bersih, rapih, dan siap menjadi tanggung jawab (Baca: Pengasuhan dan Pendidikan Anak Menjadi Tanggung Jawab Bersama)

Lalu membangunkan, mempersiapkan (Baca: Bagaimana Mempersiapkan Kematian dengan Bahagia?)

Dan sama-sama bekerja (Baca: Penciptaan Manusia (Laki-laki dan Perempuan) Sama-sama Dari Unsur Tanah)

Lelah- (Baca: Ketika Hidup Terasa Sangat Melelahkan, Ingatlah ada Allah!)

Letih-

Sudah, jangan khawatir; Surga menunggu (Baca: Tidak Hanya Menunggu Dipilih, Benarkah Perempuan Berhak Memilih?)

Kuning langit (Baca: Selebriti Langit: Bagaimana Menjadi Versi Terbaik Diri?)

Datang dari semua penjuru

Membuka pintu

Tak ada waktu

Lagi-lagi semua harus “Bersih-Rapih-Siap”

Ini tanggung jawab. Ini Surga.

Sudah akan leyeh

“Oek-oek”

“Mamah, Memo, Bubuk, Ibuk, Mimi”

“Lapar, Eek, Sakit, Belajar, Mainan”

Mati kelelahan.

“Surga, Surga”

Teriak semua Orang.

Tia Isti'anah

Tia Isti'anah

Tia Isti'anah, kadang membaca, menulis dan meneliti.  Saat ini menjadi asisten peneliti di DASPR dan membuat konten di Mubadalah. Tia juga mendirikan @umah_ayu, sebuah akun yang fokus pada isu gender, keberagaman dan psikologi.

Terkait Posts

Kapan Menikah

Jangan Tanya Lagi, Kapan Aku Menikah?

29 Juni 2025
Luka Ibu

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II

15 Juni 2025
Abah dan Azizah

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

8 Juni 2025
Luka Ibu

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

1 Juni 2025
Menjadi Perempuan

Menjadi Perempuan dengan Leluka yang Tak Kutukar

25 Mei 2025
Pekerja Rumah Tangga

Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

11 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID