• Login
  • Register
Jumat, 18 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Menjalani Ramadan Ramah Lingkungan Ala Nabi Muhammad Saw

Dari Hadis tersebut tentunya kita dapat melihat bahwa Nabi Muhammad telah mencontohkan berbuka dengan makanan yang cukup dan tidak berlebih-lebihan.

Dalpa Waliatul Maula Dalpa Waliatul Maula
20/03/2024
in Publik
0
Ramadan

Ramadan

933
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bagi umat muslim di seluruh dunia, bulan Ramadan merupakan momentum yang sangat tepat untuk melakukan kebaikan. Bulan Ramadan ini juga dianugrahi keberkahan yang berlipat ganda dalam setiap kebaikan serta ibadah yang dilakukan. Berpuasa pada bulan Ramadan merupakan ibadah sekaligus belajar besabar dalam menahan rasa lapar, cobaan, sekaligus menahan hawa nafsu.

Kita tentunya sudah sangat mengetahui bahwa makna puasa bukan hanya menahan rasa lapar saja. Lebih dari itu bahwa puasa juga adalah tentang bagaimana kita bisa menahan diri dari melakukan sifat-sifat buruk serta menahan anggota badan dari perbuatan maksiat dan dosa.

Menurut Kamran Shezad seorang eksekutif perubahan iklim menyebutkan makna puasa telah bergeser dari manfaat puasa di bulan yang penuh berkah menjadi pandangan yang lebih matrealistis.

Melihat realitas yang ada saat ini bahwa kita seringkali memikirkan akan makan apa saja, makan di mana dan harus membeli berapa banyak makanan. Bahkan kita tidak bisa memungkiri pada bulan Ramadan ini justru kita menjadi lebih boros.

Data Sampah Makanan

Begitupun dengan jumlah sampah yang dihasilkan dari sisa makanan yang kita konsumsi yang bahkan terus meningkat. Menurut Direktur Pengurangan Sampah KLHK (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) timbunan sampah di bulan Ramadan justru tercatat naik 20% dikarenakan jumlah sisa makanan dan sampah kemasan.

Baca Juga:

Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-haknya di Hadapan Nabi

Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

Tentunya kita perlu belajar pada Nabi Muhammad Saw dalam hal praktik ibadah puasa yang lebih ramah lingkungan. Misalnya saat sahur, Nabi Saw hanya memakan 3 buah kurma dan minum air secukupnya.

Tentu, teladan yang Nabi Saw lakukan, kita tidak bisa menyamakan apa yang Nabi Saw makan dengan yang apa kita konsumsi. Akan tetapi kita bisa mencontoh Nabi Muhammad dan merenungkan jumlah makanan yang Nabi Saw makan pada saat sahur.

Jika sisa makanan pada saat berbuka masih tersisa, maka bisa kita gunakan untuk makan sahur. Dengan begitu jumlah makanan dan sampah yang kita hasilkan tentunya akan berkurang.

Sama halnya saat waktunya berbuka puasa. Anas bin Malik RA menceritakan Nabi Muhammad Saw berbuka puasa dengan kurma segar, jika tidak ada maka dengan kurma kering, dan jika tidak ada maka dengan air.

Jangan Berlebihan

Dari Hadis tersebut tentunya kita dapat melihat bahwa Nabi Muhammad telah mencontohkan berbuka dengan makanan yang cukup dan tidak berlebih-lebihan.

Sebagai Muslim kita tahu bahwa segala sesuatu yang berlebih-lebihan sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Konsumsi makanan dan sumber daya yang berlebihan akan besar pengaruhnya pada kerusakan planet kita.

Meningkatkan kerusakan iklim dan polusi udara yang makin memburuk hingga mengancam kehidupan kita sendiri. Maka dari itu, kita perlu segera menyadari kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk kita lakukan.

Menurut Siska Nirmala pegiat gaya hidup nol sampah menyebutkan ada usaha-usaha yang dapat kita lakukan dalam menjalani ramadan ramah lingkungan adalah:

Pertama, jangan berbelanja makanan saat kondisi perut sangat lapar. Karena nafsu konsumtif pada saat berbelanja cenderung tidak dapat kita kendalikan.

Kedua, membawa botol dan wadah makanan sendiri saat membeli takjil. Dengan membwa wadah yang terbatas dapat membantumu membatasi membeli makanan secara berlebihan.

Oleh sebab itu, manusia sebagai khalifah di muka bumi tentu memiliki kewajiban untuk turut menjaga lingkungan. Kita bisa memulainya dengan apa yang telah Nabi Muhammad Saw teladankan yaitu berpuasa dengan ramah lingkungan. []

Tags: alaLingkunganMenjalaniNabi Muhammad SAWramadanramah
Dalpa Waliatul Maula

Dalpa Waliatul Maula

Mahasantriwa SUPI ISIF. Aku senang mendengarkan musik mencoba hal-hal baru, suka menulis tentang isu perempuan dan masyarakat yang terpinggirkan, bisa ditemui di Ig @dalpamaula_

Terkait Posts

COC

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

18 Juli 2025
Sirkus

Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

17 Juli 2025
Disabilitas dan Kemiskinan

Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 

17 Juli 2025
Wonosantri Abadi

Harmoni Iman dan Ekologi: Relasi Islam dan Lingkungan dari Komunitas Wonosantri Abadi

17 Juli 2025
Zakat Profesi

Ketika Zakat Profesi Dipotong Otomatis, Apakah Ini Sudah Adil?

16 Juli 2025
Representasi Difabel

Dari Layar Kaca ke Layar Sentuh: Representasi Difabel dalam Pergeseran Teknologi Media

16 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Penindasan Palestina

    Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID