• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menjadi Perempuan Berkualitas Dalam Pandangan Islam

Perempuan berkualitas adalah perempuan yang memiliki value atas konsep diri yang positif

Siti Nisrofah Siti Nisrofah
31/05/2024
in Personal
0
Perempuan Berkualitas

Perempuan Berkualitas

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perempuan berkualitas tidak terlihat dari pakaian yang melekat di badannya. Kendaraan yang mengantarkannya. Perhiasan yang menempel di tubuhnya. Tas yang terjinjing di tangannya, dan merek apa saja yang membandroli gaya hidupnya.

Apa itu Perempuan berkualitas?

Belum lama ini, saya diminta untuk menjadi partner diskusi dalam suatu momen podcast komunitas anak muda. Temanya seputar kiat-kiat menjadi perempuan berkualitas. Kita sepakat bahwa ini ikhtiar bersama untuk menjadi perempuan yang berkualitas. Bukan saling menggurui namun saling berbagi.

Ada yang menarik saat itu, pemilihan tema tersebut sebagai wujud responsifitas anak muda khususnya perempuan terhadap tantangan modernitas. Flexing, perilaku menunjukkan prestasi, kebahagiaan, dan gaya hidup mewah secara berlebihan. Akibatnya muncul istilah crazy rich, yaitu orang yang super kaya dan dipuja. Lagi-lagi unsur materil yang menjadi nilai dari seseorang.

Tidak sedikit perempuan yang merasa haus identitas. Bak mencari minum di gurun pasir yang sangat gersang. Sulit sekali mencari figur atau teladan bagi perempuan di zaman modern ini. Oleh karenanya, tokoh-tokoh inspiratif pada masa permulaan Islam harus selalu menjadi acuan. Banyak, seperti Sayyidah Khadijah, Sayyidah Maryam, Sayyidah Asiyah, Sayyidah Fathimah, Sayyidah Aisyah, dan masih banyak lagi.

Berangkat dari keresahan tersebut, perempuan berkualitas menjadi tema yang sangat relevan untuk terus disuarakan. Mengapa? Karena kualitas perempuan tidak bersifat parsial, hanya dilihat dari satu sisi saja yaitu fisik.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Sekali lagi, perempuan berkualitas bukan hanya sebatas unsur materil. Lebih dari itu. Perempuan berkualitas adalah Perempuan yang memiliki value atas konsep diri yang positif. Meminjam kata-kata Ning Widad Bariroh salah satu perempuan inspiratif dari PP Bayt Al Hikam Pasuruan, Jawa Timur.

“Ajari dunia bahwa Perempuan bukan hanya tentang wajah dan badan saja. Kita adalah kesatuan dari cerdasnya akal, lembutnya hati, kuatnya iman, ikhlasnya laku, dan mustajabnya doa. Jangan rendahkan diri kita dengan mengamini hanya memperindah wajah dan badan saja. Kita juga penuh hikmah, bukan sumber fitnah”.

Perempuan berkualitas dalam pandangan Islam

Sesungguhnya, Allah menyeru kepada hamba-Nya untuk menjadi manusia yang berkulitas. Baik itu laki-laki maupun perempuan. Manusia yang berkualitas adalah ia yang beriman kepada Allah. Hanya kepada Allah ia bermunajah serta berbagi manfaat untuk sesama. Lebih spesifik lagi, manusia yang berkualitas adalah manusia yang beriman dan bertakwa.

Artinya, tawakkal, pemaaf, sabar, muhsin, mau bersyukur, berusaha meningkatan kualitas amalnya dan mengajak manusia lain untuk beramal. Untuk itu, keutamaan manusia berpangkal pada adanya iman kepada Allah dan keimanannya diwujudkan dalam perilaku yang memberi manfaat bagi masyarakat, berilmu pengetahuan, dan beramal saleh.

Salah satu firman-Nya yaitu QS Al-Maidah ayat 35.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.

Kiat menjadi Perempuan berkualitas

Banyak tokoh psikolog yang mengemukakan tentang konsep manusia berkualitas seperti Karen Horney (1942), Gordon Allport (1964), Jourard (1980), dan T homas J. Peters dan Robert H. Waterman. Semua pendapat tokoh tersebut bermuara pada satu konsep. Bahwa manusia yang berkualitas adalah manusia yang memiliki kepribadian utuh, sehat, normal, dan produktif.

Selaras dengan Islam, kepribadian utuh adalah kesatuan iman, Islam, dan ihsan. Sehat secara lahiriah maupun batiniah. Normal artinya tidak menyalahi aturan syariat. Produktif maknanya beramal saleh sebagai wujud Syukur atas segala kenikmatan lahir batin yang telah Allah berikan kepada hamba-Nya.

Kiat menjadi Perempuan berkualitas yaitu dengan mencintai ilmu, terus mengembangkan diri, memiliki tekad yang utuh, tidak mudah terpengaruh, dan tidak bergantung secara berlebihan terhadap makhluk. Jadilah mulia dan muliakanlah orang lain. Salah satu sikap memuliakan diri adalah menjauhi mereka-mereka yang tidak mampu menghargai keberadaan kita. Karena setiap dari kita adalah berharga. Wallahu’alam bishawwab. []

Tags: Berdayaberkualitascitra diriJati DiriMandiriperempuanSelf Love
Siti Nisrofah

Siti Nisrofah

Hanya orang biasa :')

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Isu Iklim

    Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID