Jumat, 5 September 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Ulama Perempuan KUPI

    Doa, Seruan Moral, dan Harapan Ulama Perempuan KUPI untuk Indonesia

    Ulama Perempuan KUPI yang

    Nyai Badriyah Fayumi: Maklumat Ulama Perempuan KUPI untuk Menyelamatkan Indonesia

    Ekoteologi

    Forum Rektor Bersama Gusdurian Dorong Ekoteologi Kampus

    Tuntutan 17+8

    Kamala Chandrakirana: Demokrasi Indonesia Hadapi “Krisis dalam Krisis”

    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

    Deligitimasi Otoritas

    Agama, Rakyat, dan Proses Delegitimasi Otoritas

    Nyai Badriyah

    Nyai Badriyah Fayumi: Gus Dur Selalu Letakkan Kemanusiaan di Atas Politik

    Mahfud MD

    Mahfud MD Ungkap Masalah Utama Bangsa, Beberkan Cara Gus Dur Tangani Krisis dan Demo

    Bersaudara dengan Alam

    GUSDURian Ajak Manusia Kembali Bersaudara dengan Alam

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Demokrasi Deliberatif

    Habermas dan Senayan: Demokrasi Deliberatif yang Absen di Indonesia

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi Tahun Ini Diwarnai oleh Darah

    Demo

    Apakah Demo Itu Selalu Anarkis?

    Kepercayaan Rakyat

    Mengembalikan Kepercayaan Rakyat: Pelajaran dari Kesederhanaan Umar bin Khattab

    Mereset Hidup

    Usaha Mereset Hidup menurut Fahruddin Faiz

    Tuntutan 17+8

    Mari Kita Baca Bersama Tuntutan 17+8

    Demo dan Kemerdekaan

    Demo dan Kemerdekaan: Luka di Balik 80 Tahun Kemerdekaan

    Affan Kurniawan

    Affan Kurniawan dan Ketidakadilan yang Kasat Mata

    Gusdurian

    Gusdurian di Mata Seorang Warga Muhammadiyah

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Mencintai Nabi

    Tradisi Maulid: Ekspresi Umat Islam dalam Mencintai Nabi

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi: Cahaya bagi Kaum Tertindas

    Kelahiran Nabi Muhammad yang

    Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan Penuh Sukacita

    Pendidikan Agama

    Membekali Anak dengan Pendidikan Agama

    Keberagaman

    Membekali Anak untuk Menghargai Keberagaman

    Nonseksis

    Tidak Membedakan Jenis Kelamin (Nonseksis) Kepada Anak

    Indonesia Rumah Bersama

    Gus Dur Mengajarkan Indonesia Rumah Bersama

    Teori Peradaban Ibnu Khaldun

    Membaca Indonesia melalui Lensa al-‘Umrān: Teori Peradaban Ibnu Khaldun dan Relevansinya Hari Ini

    Janin dari

    Tahapan Pertumbuhan Janin: Dari Mudghah hingga Khalqan Akhar

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Ulama Perempuan KUPI

    Doa, Seruan Moral, dan Harapan Ulama Perempuan KUPI untuk Indonesia

    Ulama Perempuan KUPI yang

    Nyai Badriyah Fayumi: Maklumat Ulama Perempuan KUPI untuk Menyelamatkan Indonesia

    Ekoteologi

    Forum Rektor Bersama Gusdurian Dorong Ekoteologi Kampus

    Tuntutan 17+8

    Kamala Chandrakirana: Demokrasi Indonesia Hadapi “Krisis dalam Krisis”

    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

    Deligitimasi Otoritas

    Agama, Rakyat, dan Proses Delegitimasi Otoritas

    Nyai Badriyah

    Nyai Badriyah Fayumi: Gus Dur Selalu Letakkan Kemanusiaan di Atas Politik

    Mahfud MD

    Mahfud MD Ungkap Masalah Utama Bangsa, Beberkan Cara Gus Dur Tangani Krisis dan Demo

    Bersaudara dengan Alam

    GUSDURian Ajak Manusia Kembali Bersaudara dengan Alam

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Demokrasi Deliberatif

    Habermas dan Senayan: Demokrasi Deliberatif yang Absen di Indonesia

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi Tahun Ini Diwarnai oleh Darah

    Demo

    Apakah Demo Itu Selalu Anarkis?

    Kepercayaan Rakyat

    Mengembalikan Kepercayaan Rakyat: Pelajaran dari Kesederhanaan Umar bin Khattab

    Mereset Hidup

    Usaha Mereset Hidup menurut Fahruddin Faiz

    Tuntutan 17+8

    Mari Kita Baca Bersama Tuntutan 17+8

    Demo dan Kemerdekaan

    Demo dan Kemerdekaan: Luka di Balik 80 Tahun Kemerdekaan

    Affan Kurniawan

    Affan Kurniawan dan Ketidakadilan yang Kasat Mata

    Gusdurian

    Gusdurian di Mata Seorang Warga Muhammadiyah

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Mencintai Nabi

    Tradisi Maulid: Ekspresi Umat Islam dalam Mencintai Nabi

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi: Cahaya bagi Kaum Tertindas

    Kelahiran Nabi Muhammad yang

    Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan Penuh Sukacita

    Pendidikan Agama

    Membekali Anak dengan Pendidikan Agama

    Keberagaman

    Membekali Anak untuk Menghargai Keberagaman

    Nonseksis

    Tidak Membedakan Jenis Kelamin (Nonseksis) Kepada Anak

    Indonesia Rumah Bersama

    Gus Dur Mengajarkan Indonesia Rumah Bersama

    Teori Peradaban Ibnu Khaldun

    Membaca Indonesia melalui Lensa al-‘Umrān: Teori Peradaban Ibnu Khaldun dan Relevansinya Hari Ini

    Janin dari

    Tahapan Pertumbuhan Janin: Dari Mudghah hingga Khalqan Akhar

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Bukan ‘Dunia Terbalik’

Fay Faiqoh Fay Faiqoh
20 Desember 2022
in Kolom
0
dunia terbalik

dunia terbalik

14
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kita tentu sudah tidak asing mendengar istilah dunia terbalik. Istilah ini terkenal karena menjadi judul salah satu sinema elektronik (sinetron) di salah satu stasiun televisi. Begitu digemarinya oleh masyarakat, sinetron ini mendapat banyak penghargaan di salah satu awarding acara hiburan televisi.

Sinetron ini mempunyai ide cerita dan memasang plot yang cukup provokatif yakni dengan menampilkan seorang istri sebagai seorang pencari nafkah, sedangkan  suami menjaga anak dan mengurus rumah tangga.

Meskipun pertukaran peran antara istri dan suami ini sebenarnya telah lazim terjadi di masyarakat kita, tetap saja Dunia Terbalik seolah menghadirkan sebuah olok-olok terhadap pertukaran peran yang ditampilkan.  

Ada banyak bumbu-bumbu komedi bahkan satire saat adegan demi adegan seorang istri mencari nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga, sedangkan suami di rumah mengurus anak dan melakukan pekerjaan rumah.

Lalu kenapa saat terjadi pertukaran peran antara suami dan istri disebut sebagai ‘Dunia Terbalik’? Apa yang salah dari pertukaran peran tersebut? Mungkin kita akan menjawab bahwa pertukaran tersebut ganjil, tidak lazim, dan tidak umum. Tapi sadarkah kita bahwa peran-peran yang melekat pada suami/laki-laki dan istri/perempuan adalah konstruksi kita sendiri, buatan masyarakat, bukan kodrat atau takdir dari Tuhan.

Konstruksi ini yang membuat masyarakat kita masih memandang sebelah mata seorang istri yang bekerja di ranah publik maupun terhadap suami yang berkiprah di wilayah domestik. Bisa dibilang, sinetron ini memapankan keganjilan pertukaran relasi bahkan sinema ini sepenuhnya mengeksploitasi pertukaran peran istri dan suami untuk ditertawakan bersama.

Saya jadi suka sedih dan sedikit marah pada sinetron ini karena sejak ramai-ramai ditonton masyarakat, apabila ada seorang suami melakukan tugas rumah tangga seperti mencuci, memasak, dan lain sebagainya, maka secara spontan para tetangganya mengucapkan ‘Dunia Terbalik’. Dua kata tersebut seolah menjadi alat untuk menstigma orang yang kebetulan dalam kehidupan sehari-hari bertukar peran gendernya.  

Saya melihat, masyarakat kita memahami pertukaran peran gender dengan cara yang negatif. Jelasnya, segala bentuk pekerjaan rumah tangga jika dilakukan oleh suami, maka sebagian masyarakat akan mencibir hal tersebut. Sebaliknya, jika ada perempuan yang bekerja maka hal itu tidak normal. Sebuah cacat sosial.

Bahkan pertukaran peran juga dianggap suatu bentuk tidak bertanggungjawabnya seorang istri. Begitupun sebaliknya, jika istri yang bekerja, masyarakat beranggapan suaminya tidak bertanggung jawab.

Anggapan, cibiran, sindiran pada akhirnya menjadi stigma dan menjelma menjadi masalah sosial. Satu langkah kemudian menjadi norma yang tidak tertulis bahwa yang normal adalah yang bukan ‘dunia terbalik’. Norma ini bekerja dan menghimpit perempuan sehingga mereka tidak bisa mengakses pendidikan dan berkiprah di wilayah publik. Norma ini juga yang menekan laki-laki sehingga dia merasa ‘tidak pantas’melakukan pekerjaan rumah.

Lalu bagaimana relasi antara suami dan istri yang baik? Bagaimanakah jika karena satu dan lain hal kemudian terjadi pertukaran peran? Ada kisah nyata yang perlu kita pelajari bersama. Sebut saja Yudi, suatu hari dia kedatangan tamu yang bernama Heri.

Heri : Assalamu’alaikum bu, Pak Yudi ada??

Istri Yudi : Wa’alaikumsalam ada, sedang mencuci piring di dapur. Silahkan masuk pak.

Yudi: Eh, pak Heri gimana pak? Ada perlu apa?

Heri: Enggak pak, Cuma ingin ngobrol-ngobrol saja. Oh ya pak, tadi bapak mencuci piring?

Yudi : Betul, tadi saya mencuci piring. Kenapa gitu pak?

Heri : Itu kan pekerjaan istri pak.

Yudi : Enggak pak, bagi saya pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan bersama.

Kisah di atas, merupakan salah satu contoh suami yang mempraktikkan konsep kesalingan dalam pekerjaan rumah tangga. Baginya, pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan yang dapat dilakukan siapa saja. Kalau istri sedang capek, tentu suami bisa melakukan pekerjaan rumah.

Perlu kita ketahui, konsep mubadalah atau kesalingan dalam berumah tangga sangat penting untuk diterapkan. Pekerjaan suami dan istri bukanlah aturan baku yang harus terkonstruksi oleh tradisi dan budaya. Istri bekerja di publik dan suami melakukan pekerjaan domestik itu bukan ‘dunia terbalik’. Itu biasa saja.

Prinsip berkeluarga adalah untuk saling menerima dan membantu antara suami dan istri. Keluarga dibangun atas dasar kesalingan: saling mengerti, saling mencintai, saling mengasihi, saling membantu, dan saling mendukung. Segala peran gender yang sifatnya manusiawi seperti bekerja di ranah publik ataupun domestik dilakukan berdasarkan kondisi dan situasi keluarga berdasarkan pada komunikasi antara kedua belah pihak.

Jadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa pertukaran peran gender itu biasa, bukan sebuah fenomena ganjil yang pantas disebut sebagai ‘dunia terbalik’.[]

Baca Juga:

Kritik atas Domestikasi Perempuan dalam ‘Laki Dadi Rabi’

Di Perang Uhud, Yang Pahlawan justru Perempuan

Tags: Bukan dunia terbalikDunia terbalikislamislam dan masyarakatkritik dunia terbalikPeran suami dan IstriSinetron
Fay Faiqoh

Fay Faiqoh

Terkait Posts

Maulid Nabi
Hikmah

Maulid Nabi: Cahaya bagi Kaum Tertindas

5 September 2025
Maulid Nabi
Hikmah

Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

28 Agustus 2025
KB
Keluarga

Keluarga Berencana (KB) dalam Pandangan Islam

27 Agustus 2025
Nyai Hindun Anisah
Figur

Nyai Hindun Anisah Torehkan Prestasi Lewat Disertasi tentang Gerakan Ulama Perempuan Indonesia

24 Agustus 2025
Peran Orangtua Mendidik Anak
Hikmah

Peran Orangtua dalam Mendidik Anak menurut Pandangan Islam

19 Agustus 2025
Kriteria Pasangan
Hikmah

Kriteria Pasangan yang Dianjurkan oleh Islam

15 Agustus 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Maulid Nabi

    Maulid Nabi: Cahaya bagi Kaum Tertindas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Habermas dan Senayan: Demokrasi Deliberatif yang Absen di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan Penuh Sukacita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membekali Anak dengan Pendidikan Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tradisi Maulid: Ekspresi Umat Islam dalam Mencintai Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tradisi Maulid: Ekspresi Umat Islam dalam Mencintai Nabi
  • Maulid Nabi: Cahaya bagi Kaum Tertindas
  • Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan Penuh Sukacita
  • Habermas dan Senayan: Demokrasi Deliberatif yang Absen di Indonesia
  • Membekali Anak dengan Pendidikan Agama

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID