Sudah tak asing di telinga kita tentang keutamaan bulan Muharram. Bulan pertama dalam tahun Hijriyah ini sudah sepatutnya dimanfaatkan oleh umat Muslim dengan sebaik-baiknya. Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang melaksanakan amalan-amalan sholeh di bulan Muharram, sehingga segala macam bentuk kebaikan maupun amalan sholeh sangat dianjurkan untuk ditingkatkan, baik amalan wajib maupun amalan-amalan sunah, diantaranya puasa.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan, bahwa Hafshah meriwayatkan suatu hadits dari Rasulullah saw, beliau bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di hari terakhir bulan Dzulhijjah dan hari pertama bulan Muharram, maka Allah menjadikan puasa tersebut sebagai tebusan dosanya selama lima puluh tahun. Dan berpuasa satu hari di bulan Muharram, setara dengan berpuasa tiga puluh hari.”
Sebagian ulama mengatakan, bahwa bulan Muharram yang paling utama adalah sepuluh hari pertama dari bulan itu. Rasulullah saw juga memerintahkan umatnya untuk berpuasa setiap tanggal 10 Muharram (Asyura) sebagai tanda syukur atas pertolongan dari Allah SWT. Dari Aiyah Radiallahu Ahu berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, sangat bersemangat untuk berpuasa di suatu hari, kecuali hari ini (hari Asyura) dan di bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kendati demikian, ibadah sunah pada bulan Muharram tidak hanya berupa puasa saja. Ada beberapa amalan-amalan sunah di bulan ini. Dikutip dari kitab “Kanzunnajaah Wassuruurr” amalan hari pertama di bulan Muharram :
• Menulis kata bismillah 113x tanpa harakat dan dijadikan azimat. Keutamaan: barangsiapa yang menulis tulisan tersebut dan kertasnya disimpan di dompet yang membawanya tidak akan terkena keburukan selama kerts itu ada.
• Menulis kata Ar-Rahman 50x tanpa harakat dan dijadikan azimat. Keutamaan: Barangsiapa yang menulisnya, dia akan terhindar dari keburukan pemimpn yang kejam/zalim.
• Membaca Ayat Kursi 360x dengan diawali Bismillahhirohmanirrohim. Setelah membaca Ayat Kursi, baca “Allahumma Ya Muhawwilal ahwal hawwil hali ila ahsanil ahwal bi hawlika wa quwwatika Ya ‘Aziz Ya Muta’al wa shollallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.” Artinya: Wahai Yang mengubah keadaan-kadaan, ubahlah keadaanku kepada keadaan yang paling baik, dengan daya dan kekuatan-Mu wahai Yang Maha Mulia lagi Maha Luhur. Dan semoga Allah senantiasa bersalawat dan bersalam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga dan sahabat beliau.
• Minum susu putih di awal tahun. Dengan membaca doa “Allahumma Baarik Lanaa Fiihi Wa Zidnaa Minhu” Adapun waktu minumnya, malam 1 Muharram sampai sebelum subuh. Faedahnya: Tafa’ulan (Melakukan sesuatu dengan harapan mirip dengan sesuatu itu, meminta agar sepanjang tahun dijadikan tahun yang putih, tahun yag bersih, tahun melakukan kebaikan-kebaikan). Hal ini selalu diamalkan oleh Abuya Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki.
Amalan lain, bersedekah dan menyenangkan keluarga juga disunahkan di bulan ini. Dalam sebuah hadits dari Abi Sa’id al-Khudri, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menyenangkan keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan memberikan kesenangan kepadanya (meluaskan rizkinya) di tahun-tahun berikutnya.” (H. Al-Baihaqi dan Ath-Thabrani).
Dalam hadits lain dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berpuasa di hari Asyura, maka seakan-akan berpuasa selama setahun, dan barangsiapa bershadaqah di hari ini, maka seakan-akan bershadaqad selama satu tahun itu.”
Selain itu, pada bulan Muharram juga sangat dianjurkan untuk tidak berbuat dzalim baik dalam perkara kecil ataupun perkara besar. Allah swt berfirman, “Maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-taubah: 36) Dan juga, bertaubat kepada Allah. Taubat merupakan kembali pada Allah swt dari perkaraa yang Allah swt benci secara lahir dan batin menuju ke perkara yang Allah swt senangi.
Menyesal dengan semua dosa yang sudah diperbuat di masa lalu dan kemudian meninggalkan serta bertekad untuk tidak mengulanginya kembali dan taubat ini merupakan tugas yang berlangsung seumur hidup. Dalam sebuah hadits, terdapat hari dimana Allah memberikan pengampunan kepada sebuah kaum di bulan Muharram.
Aswad bin Yazid berkata, “Aku bertanya kepada Abin bin Amr tentag puasa Asyura. Dia berkata: pada bulan Muharram ada hari ketika Adam diberi ampunan. Bila engkau mampu, berpuasalah pada hari itu.” Hal senada dikuatkan oleh Abu Ishaq, yang mengatakan bahwa jika suatu kaum berbuat dosa, lalu mereka bertobat pada hari itu, maka taubat mereka diterima.
Itulah beberapa amalan sunah di bulan Muharram, bersyukur pada Allah swt masih memberi kita kesempatan untuk merasakan indahnya tahun baru Islam 1442 Hijriyah. Yuk kita hadang pahala di tahun baru ini dengan memperbanyak melakukan amalan-amalan sunah. []