• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Beginilah cara Al-Qur’an dan Hadis menanamkan adab dan tanggung jawab anak terhadap orang tua. Mereka dituntut untuk menghormati, berbuat baik, menaati, serta bertutur kata lembut nan santun.

Redaksi Redaksi
07/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kasih Sayang Orang Tua

Kasih Sayang Orang Tua

959
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada dasarnya, kewajiban orang tua adalah menyayangi anaknya, sementara haknya adalah memperoleh penghormatan dari sang anak. Sebaliknya, kewajiban anak ialah menghormati orang tuanya, dengan hak untuk mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya.

Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam Pertautan Teks dan Konteks dalam Muamalah mengingatkan, hak dan kewajiban ini bersifat timbal balik (resiprokal). Artinya, kedua belah pihak tak selayaknya hanya menunggu haknya datang, melainkan proaktif menunaikan kewajiban masing-masing agar relasi cinta dan hormat itu berjalan harmonis. Hak akan datang sebagai buah manis jika kewajiban telah ia tunaikan.

Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam al-Turmudzi sebelumnya memberi semangat penting yaitu mendahulukan pelaksanaan kewajiban daripada hanya menagih hak. Orang tua idealnya menyayangi anaknya dalam setiap laku, tutur, bahkan dalam setiap perintah yang diberikan.

Perintah yang lahir dari kasih sayang akan berbeda wataknya dibanding perintah yang dilandasi amarah, kebencian, atau bahkan kecenderungan untuk mengeksploitasi.

Sebaliknya, seorang anak semestinya menghormati orang tuanya dengan tulus dan ikhlas, bukan lantaran keterpaksaan atau sekadar formalitas kosong.

Beginilah cara Al-Qur’an dan Hadis menanamkan adab dan tanggung jawab anak terhadap orang tua. Mereka harus menghormati, berbuat baik, menaati, serta bertutur kata lembut nan santun. Allah SWT menegaskan hal ini dalam Surah Al-Isra’ ayat 23:

Baca Juga:

Kasih Sayang Seorang Ibu

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada mereka perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’ [17]: 23)

Pesan ini seharusnya menjadi suluh dalam relasi keluarga kita hari ini. Orang tua menunaikan kewajiban dengan menyemai kasih sayang, sementara anak menunaikan kewajibannya dengan memupuk hormat. Barulah kemudian, hak-hak keduanya akan datang dengan sendirinya sebagai buah dari hubungan yang sehat dan penuh cinta. []

Tags: anakhubungankasih sayangorang tuaRelasi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Kewajiban dan hak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan

    Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasih Sayang Seorang Ibu
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID