• Login
  • Register
Sabtu, 25 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Apa yang Terjadi Jika Kita Memutus Tali Silaturahmi?

Percekcokan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat bersifat manusiawi. Namanya manusia tentu terkadang berbuat salah yang menimbulkan perselisihan. Namun berlarut-larut dalam perselisihan dan percekcokan inilah yang akhirnya akan memutus tali silaturahmi

Satria Syahputra Satria Syahputra
23/06/2022
in Hikmah
0
Memutus Tali Silaturahmi

Memutus Tali Silaturahmi

367
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kita mengetahui keuntungan yang didapatkan oleh orang yang menyambung tali silaturrahmi. Antara lain seperti rejeki lancar, panjang umur dan nama terkenal baik di tengah-tengah masyarakat. Meskipun sosoknya telah tiada. Namun sedikit sekali yang menyadari beratnya konsekuensi yang harus dihadapi oleh orang yang memutus tali silaturahmi.

Hal ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali tersuguhkan dengan kabar berita percekcokan antar keluarga. Baik dari kalangan artis, public figure maupun orang awam di seluruh media tanah air. Sehingga dengan pemberitaan yang ada menimbulkan asumsi bahwa memutus tali silaturahmi merupakan hal yang wajar untuk dilakukan.

Banyak orang yang menganggap sepele hal ini, seakan memutus tali silaturahmi itu seringan membuang permen karet. Habis manis sepah terbuang ke tempat sampah tanpa beban. Namun tentu memutus tali silaturahmi bukan hal yang sesimpel itu. Bahkan ada konsekuensi berat yang harus kita terima ketika memutus tali silaturahmi apabila tidak kunjung kembali memperbaiki hubungan tersebut.

Percekcokan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat bersifat manusiawi. Namanya manusia tentu terkadang berbuat salah yang menimbulkan perselisihan. Namun berlarut-larut dalam perselisihan dan percekcokan inilah yang akhirnya akan memutus tali silaturahmi.

Daftar Isi

  • Hadits tentang Memutus Tali Silaturahim
  • Tantangan Menjaga Tali Silaturahmi di Era Sosial Media

Hadits tentang Memutus Tali Silaturahim

Di dalam al-Quran QS. Al-Hujurat [49]: 10 disebutkan bahwa orang-orang yang beriman itu bersaudara, maka apabila terjadi perselisihan, maka damaikanlan antara dua saudaramu yang berselisih itu.

Baca Juga:

Bagaimana Mengemas Dakwah Islam yang Humanis dan Kontekstual?

Hukum Patungan Hewan Kurban Kambing, Bolehkah?

Tiga Hikmah bagi Pasangan Suami Istri Pasca Pandemi Covid-19

Hikmah Kurban Menurut Ilmu Fiqh

Perselisihan yang terjadi antar manusia bersifat alamiah, oleh karena itu, tidak ada ayat-ayat Al-Quran maupun hadis yang memberikan hukuman tegas secara langsung bagi orang-orang yang berselisih, karena itu merupakan sifat alami manusia. Namun ketika perselisihan tersebut berlanjut dan berakibat pada putusnya tali silaturrahmi atau menyebabkan terjadinya tindakan kriminal, maka Islam secara tegas memberikan hukuman bagi pelaku.

Dalam sebuah hadis shahih Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda: tidak boleh bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya selama tiga hari tiga malam, setiap kali bertemu mereka selalu berbantah-bantahan, dan yang terbaik di antara keduanya yaitu yang memulai perdamaian.

Hadis di atas menjadi bukti bahwa kita cenderung berselisih karena kita manusia, namun Rasulullah memberikan batasan agar perselisihan tersebut tidak lebih dari tiga hari, karena jika perselisihan itu berlanjut bisa berakibat pada rusaknya hubungan dan dapat memutus tali silaturahmi yang telah terjalin antara dua orang saudara tadi.

Ketika perselisihan berdampak pada putusnya ikatan persaudaraan, maka konsekuensi yang kita hadapi setelahnya amatlah berat. Dalam sebuah hadis shahih Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda: tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi.

Hadis di atas sekilas terlihat sangat tegas, namun jika kita hubungkan dengan kondisi masyarakat sekarang yang terlalu menganggap remeh perkara ini, konsekuensi yang tegas tentu bisa menjadi solusi untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini dengan mudahnya memutus hubungan kekeluargaan dan tali silaturrahmi antar sesama.

Tantangan Menjaga Tali Silaturahmi di Era Sosial Media

Di era sosial media, menjaga tali silaturahmi antar sesama semakin terasa berat. Sebelum sosial media ada, kita hanya memperdulikan hubungan antara kita dengan keluarga. Lalu masyarakat sekitar dan teman-teman serta kenalan yang sering kita temui. Namun di era sosial media, kita juga harus menjaga hubungan sebangsa dan setanah air dengan harmonis.

Sosial media menjadi tantangan berat dalam menjaga hubungan baik, karena siapapun bisa mengutarakan apapun, di mana saja, dan kapan saja. Ketika mereka bermaksud buruk, hanya tinggal menyamarkan nama, atau membuat akun anonim, lalu bisa secara bebas menyampaikan apapun yang berakibat pada rusaknya hubungan antar masyarakat sebangsa dan senegara.

Terlebih lagi ada yang terkenal dengan sebutan Buzzer. Yakni sekelompok orang bayaran untuk menyuarakan sesuatu di sosial media sesuai keinginan orang yang mempekerjakannya. Konsep buzzer identik dengan sesuatu yang buruk, yang berusaha menimbulkan perpecahan dan perselisihan.

Atau kadang suatu saat menjunjung tinggi seseorang dengan segala kelebihan, lalu secara bersamaan merendahkan orang lain dengan segala keburukan yang mengarah kepadanya.

Meningkatkan literasi masyarakat tentang pentingnya menjaga tali silaturrahmi. Lalu beratnya menerima konsekuensi ketika dengan sengaja memutus hubungan tersebut. Mungkin hal ini bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan pemutusan hubungan silaturahmi. Sehingga masalah ini tidak lagi kita anggap wajar dan dapat lebih berhati-hati dalam bertindak. Harapannya, agar tidak berakibat pada rusaknya hubungan baik antar keluarga, dan antar sesama manusia. []

Tags: dosaHikmahhukumkemanusiaanmanusiaTali Silaturahmi

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
Satria Syahputra

Satria Syahputra

Terkait Posts

Saling berbuat baik

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

25 Juni 2022
KDRT

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

24 Juni 2022
sa'i

Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan

24 Juni 2022
Dakwah Islam

Bagaimana Mengemas Dakwah Islam yang Humanis dan Kontekstual?

24 Juni 2022
kekerasan fisik pada anak

Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

24 Juni 2022
Pekerjaan Rumah Tangga adalah Tanggung Jawab Bersama

Pekerjaan Rumah Tangga adalah Tanggung Jawab Bersama

24 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Bekerja

    Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyandang Status Janda bagi Perempuan, Lalu Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik
  • Membedah Pemikiran Qasim Amin dalam Karyanya Tahrīr Al-Mar’ah Bagian Pertama
  • Doa Naik Kendaraan Laut Sesuai Anjuran Nabi Saw
  • Menyandang Status Janda bagi Perempuan, Lalu Kenapa?
  • 6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist