Mubadalah.id- Hidup dalam negara demokratis, kita memiliki satu kesempatan nyata untuk berpartisipasi dalam memilih pemimpin dan melindungi lingkungan. Sebagaimana yang kita ketahui, pemilihan umum akan dilaksanakan secara serentak pada tahun 2024. Tahun depan, suara kita katanya diperhitungkan.
Tidak heran, hari ini kita sudah banyak melihat baliho-baliho calon Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik tingkat pusat dan daerah serta tak lupa pula ketua partai yang terpampang sepanjang jalan.
Selain itu, ada baliho atau poster-poster bersebaran di sepanjang jalan, di media juga sudah mulai muncul tokoh-tokoh yang akan mengikuti kontestasi pada pemilu 2024. Lalu apa saja yang perlu kita bahas tentang pemilu 2024?
Membahas Pemilu 2024
Pemilihan umum yang pelaksanaannya sudah di depan mata, pada tahun 2024, perlu kita bicarakan bersama dengan baik. Sebagai pemilu serentak, tentu ini menjadi tahun politik yang cukup mendebarkan dan ditunggu-tunggu, baik oleh calon ataupun para pemilih.
Pemilihan pada pemilu 2024 nanti akan diselenggarakan pemilihan 5 tingkat pemimpin, meliputi presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten atau kota.
Selain calon, tentu ada banyak partai yang terlibat dalam pemilihan umum ini. Mereka membawa visi dan misi masing-masing yang sudah direncanakan dengan baik. artinya, akan ada banyak ide-ide dan gagasan yang muncul dan ditawarkan oleh banyak pihak nantinya.
Karena bagaimanapun, para calon akan menawarkan gagasan baru yang memang krusial untuk diperbaiki dan ditindaklanjuti. Kita tinggal melihat dan menilai, gagasan mana yang paling relevan dan penting untuk negara dan masyarakat, khususnya masyarakat-masyarakat pinggiran.
Jadi, pemilu 2024 adalah momentum baik bagi kita untuk melihat persoalan dan siapa yang kira-kira mampu membenahi persoalan tersebut. Kita perlu memanfaatkan momentum ini karena bagaimanapun kita sudah banyak mengahbiskan uang untuk penyelenggaraan pemilu.
Selain itu, ada kost tenaga dan potensi kerusakan lingkungan dapat terjadi. Bagaimana tidak, Baliho-baliho, poster, dan hal-hal lainnya untuk kampanye dan persiapan lainnya sedikit banyak sudah ekstraktif dan menambah sampah.
Membahas Isu Lingkungan
Kondisi pemilu yang demikian memang sangat memprihatinkan. Dalam tataran pelaksanaannya saja kita perlu membayar ongkos kerugian alam. Artinya, persoalan lingkungan hari ini masih belum menjadi isu yang penting untuk diperhatikan dalam berbagai hal. Komitmen kita terhadap isu lingkungan dan pelestarian lingkungan masih minim.
Padahal, dunia sudah beberapa kali mengalami pemanasan global yang cukup ekstrem. Di laporan Kompas.id, 18 Mei 2023 kemarin mengatakan bahwa akan terjadi gelombang panas di daerah Asia. Seperti yang terjadi pada beberapa bagian India, Bangladesh, Laos, dan Thailand pada April 2023 yang merasakan suhu panas hingga 45 derajat celcius.
Tidak hanya itu, persoalan sampah yang sering membeludak juga perlu kita lihat, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di TPA Yogyakarta. Mereka menutup TPAnya beberapa waktu karena sudah penuh.
Persoalan lingkungan tidak benar-benar menjadi komitmen utama selama ini, meskipun sebenarnya sudah beberapa kali pemerintah terlibat dalam pembahasan problem lingkungan dalam agenda politik global. Indonesia juga sudah menyetuji hasil KTT COP untuk mendorong penurunan efek rumah kaca, mengurangi emisi pemanasan global, dan mendorong kebijakan politik lainnya untuk menekan perubahan iklim secara ekstrem.
Tidak hanya itu, forum ini juga menyepakati bersama persoalan mitigasi perubahan iklim dan kerusakan lingkugan, seperti penggunaan batu bara sebagai sumber energi listrik bahkan penghentian investasi pada proyek pembangkit listrik batu bara, kemudian deforestasi, dan lainnya. Tapi, masih saja belum ada perubahan.
Meletakkan Isu Lingkungan pada Pemilu 2024
Hal ini penting menjadi stimulus kita untuk kemudian memerhatikan aspek lingkungan pada momen pemilu 2024. Kita perlu meletakkan isu lingkunga menjadi salah satu pertimbangan dalam momen politik ini. Tidak hanya pada tataran pelaksanaannya, tetapi juga pada ide-ide ataupun gagasan para calon.
Apakah ide tersebut sampai pada membahas persoalan pelestarian lingkungan dan komitmennya. Tentu, kita punya kriteria tersendiri dalam melihat komitmen setiap orang. Saya serahkan pada pembaca.
Karena sejauh ini, isu ini masih masih belum dominan menjadi pembahasan kita semua. Padahal, permasalahan lingkungan telah merembet kepada banyak hal. Yakni masalah perekonomian masyarakat khususnya masyarakat petani dan lainnya yang menggantungkan hidup pada sumber daya alam. Merembet pada ketersediaan pangan, sumber daya air, dan kesehatan. Maka, isu lingkungan perlu menjadi isu yang sentral dalam momen pemilu serentak nanti. []