• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Bagaimana Silaturahmi Dapat Memperpanjang Umur?

Pada dasarnya, manusia memanglah makhluk sosial yang jelas membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Hasil penelitian di bawah ini menyebutkan bahwa kesepian cenderung membuat seseorang tidak berumur panjang.

Belva Rosidea Belva Rosidea
15/09/2022
in Hikmah
0
Memperpanjang Umur

Memperpanjang Umur

371
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada umumnya berumur panjang adalah cita-cita setiap manusia. Bukan hal yang rahasia jika kehidupan di dunia ini hanyalah sementara yang seringkali terasa begitu cepat berlalu, tahu-tahu dewasa, tahu-tahu menua. Konon salah satu cara untuk memperpanjang umur adalah dengan rajin silaturahmi.

Meskipun demikian, umur yang panjang akan terasa sia-sia jika hidup tak kita liputi keberkahan dan kebermanfaatan. Oleh sebab itu setiap manusia berlomba-lomba berikhtiar agar mendapat umur panjang dan barokah, salah satunya adalah melalui silaturahmi. Sebagian besar masyarakat khususnya umat muslim meyakini bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur, namun benarkah demikian?

Silaturahmi atau biasa kita sebut pula silaturahim secara sederhana adalah hubungan kekeluargaan, maka menyambung tali silaturahmi dapat diartikan sebagai menyambung tali kekeluargaan. Kata ‘silaturahim’ dan ‘silaturahmi’ dianggap memiliki makna yang sama.

Hanya saja silaturahim lebih banyak kita gunakan oleh orang berketurunan Arab dan terucapkan dalam acara keagamaan formal. Sedangkan silaturahmi lebih banyak orang umum yang menggunakan, dan dalam acara informal. Silaturahmi pun kini telah menjadi bahasa Indonesia resmi dari silaturahim sebagaimana terakui oleh Majelis Tarjih.

Silaturahmi Menjadi Asing

Belakangan ini, khususnya di kalangan generasi muda, kegiatan bersilaturahmi semakin menjadi sesuatu yang dianggap asing. Dunia maya dalam genggaman menjadikan generasi muda menjadi dekat dengan yang jauh tapi jauh dengan yang dekat. Seolah kehidupan utama yang mereka jalani adalah kehidupan dunia maya.

Baca Juga:

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Berumah Tangga adalah Seni Kehidupan

Menakar Ekoteologi Kemenag Sebagai Kritik Antroposentrisme

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

Belum lagi, berbagai game online yang menjadikan generasi muda seperti anti sosial yang bahan tak mengenal lingkungan sekitarnya. Silaturahmi seakan hanya perayaan sesaat di hari raya idul fitri, selebihnya tak pernah kita agendakan. Padahal tanpa kita sadari banyak manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan silaturahmi, salah satunya adalah dapat memperpanjang umur. Hal ini ternyata dapat dijelaskan secara medis loh.

Secara agama, umat muslim meyakini bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur adalah berdasarkan hadist dari Abu Hurairoh r.a. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin diluaskan rejekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambungkan silaturahmi.” (HR. Bukhari).

Penelitian Medis

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, hadist tersebut dapat kita jelaskan secara medis. Myriam Hosten, seorang dokter jantung melakukan penelitian mengenai ‘variabilitas detak jantung’, dan hasilnya sangat mengejutkan. Menurutnya, orang yang sehat dan berjantung kuat justru adalah mereka yang memiliki rentang variabilitas detak jantung yang tinggi, yakni detak jantung yang sangat variatif.

Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang aktif dan banyak terhubung dengan sesama manusia, sehingga dalam sehari mereka dapat mengalami berbagai guncangan emosi, seperti: tertawa, bersemangat, bergairah, tapi juga marah. Ke semua hal yang sangat emosional dapat terpicu dari hubungan dengan sesama dan hal ini mempengaruhi berbagai hormon, utamanya adrenalin yang turut serta mengatur ritme kerja jantung.

Jantung yang bekerja keras adalah jantung yang berolahraga, sehingga menjadi terlatih, kuat, dan sangat sehat. Sebaliknya, jantung orang yang kehidupannya datar-datar saja, tenteram-tenteram saja dan lebih-lebih sangat kurang interaksi sosialnya memiliki variabilitas detak yang sangat kecil.

Akibatnya, jantung mereka menjadi jantung yang lemah terhadap suatu serangan. Memperbanyak hubungan dengan sesama akan memperkaya getar-getar emosi manusia dan hal tersebut dapat menyehatkan jantung, begitulah menurut Myriam Hosten.

Hasil Studi

Demikian pula hasil studi yang dilakukan University of California, San Francisco, ada kesimpulan bahwa orang tua dapat memiliki harapan hidup yang lebih besar apabila tidak kesepian. Jika kita kaitkan dengan silaturahmi, maka orang tua yang sering kita kunjungi tidak lagi merasa kesepian.

Hal ini berlaku pula bagi yang mengunjungi (bersilaturahmi) juga akan mendapatkan kebahagiaan karena bisa membahagiakan orang yang kita kunjungi. Pada intinya, silaturahmi memperpanjang umur karena memberikan kesehatan pada yang berkunjung maupun yang kita kunjungi.

Pada dasarnya, manusia memanglah makhluk sosial yang jelas membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Hasil penelitian di atas yang menyebutkan bahwa kesepian cenderung membuat seseorang tidak berumur panjang.

Kenyataannya memang sesuai dengan beberapa fenomena yang kerap kali terjadi belakangan ini di kalangan generasi muda. Di mana mereka gampang depresi menghadapi tekanan hidup dan berujung bunuh diri karena merasa tak ada satupun orang di sekitarnya yang peduli. Ataupun sekedar mendengarkan masalahnya.

Memahami lagi makna dan hikmah silaturahmi dalam berbagai sisi perlu kita pupuk. Terlebih di kalangan generasi muda. Tujuannya agar mereka tak melupakan kerabat dan orang-orang di sekitarnya di tengah gempuran teknologi yang semakin meningkatkan egoisme diri. []

 

Tags: HikmahkehidupanmanusiaSilaturahmiUmur Panjang
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID