• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Belajar dari Kim Eugene dan Suami; Pengasuhan Ala Mubadalah

Baik Eugene maupun Ki Tae-yong sadar bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab bersama. Maka keduanya melakukan secara bersama

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
15/10/2023
in Keluarga
0
Pengasuhan Mubadalah

Pengasuhan Mubadalah

875
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kim Yoo-Jin atau kerap disebut Eugene dan Ki Tae Yong adalah pasangan selebriti Korea yang menikah tahun 2011. Setelah menikah, mereka masih sibuk dengan karier aktingnya, dan baru memiliki anak tahun 2015.

Tahun 2015 Eugene mulai vakum di dunia entertain untuk fokus dalam pengasuhan. Sedangkan Ki Tae Yong tampak mengurangi job aktingnya. Tahun 2020 Eugene kembali syuting drama Penthouse yang melambungkan namanya setelah vakum selama 5 tahun.

Dalam kurun waktu 5 tahun itu Eugene sibuk mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Eugene memiliki hobi merajut dan membuatkan anak-anaknya berbagai baju yang lucu. Ia juga memasak sendiri semua makanan untuk keluarganya. Meski mereka adalah selebriti namun mereka menerapkan mubadalah dalam pengasuhan anak, berikut ulasannya.

Anak diasuh oleh Kim Eugene dan Ki Tae-yong sendiri

Mereka memiliki prinsip bahwa mereka sendiri yang harus mengasuh anak-anak mereka. Maka, dalam hal ini Eugene memilih untuk meninggalkan kariernya sejenak untuk fokus mengasuh dan mendidik anak. Sedangkan Ki Tae-yong bertanggung jawab dalam nafkah keluarga utama.

Dalam variety show All The Butlers, para Butlers bertanya pada Eugene, jika kedua orang tua harus bekerja, maka apa yang terjadi? Eugene menjawab bahwa hal itu tidak pernah terjadi. Sebagai orang tua, mereka sepenuhnya sadar bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab orang tua. Sehingga, mereka tidak ingin mendelegasikan pekerjaan itu pada orang lain.

Baca Juga:

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

Eugene hanya mengambil pekerjaan yang benar-benar ia inginkan. Jika ia meraasa tidak begitu menginginkannya, maka ia tidak akan mengambil pekerjaan itu. Ia memilih di rumah mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

Pekerjaan rumah dikerjaan berdua

Meski Ki Tae-yong bekerja, namun ia juga sering menyiapkan makanan untuk keluarga serta membersihkan rumah. Ki Tae-yong dan Eugene melakukan Pekerjaan rumah dikerjakan bersama secara bergantian. Mereka memiliki tanggung jawab masing-masing dalam pekerjaan rumah tangga.

Kim Eugene dan Suami saling berterima kasih pada pasangan yang di rumah

Keduanya sama-sama pernah menjadi ibu atau bapak rumah tangga. Baik Kim Eugene maupun Ki Tae-yong sama-sama mengasuh anak mereka sepenuhnya tanpa bantuan orang lain. Sehingga mereka berdua sama-sama tahu beratnya mengasuh dan menjadi orang yang tinggal di rumah.

Mereka lantas saling berterima kasih, dan setiap pagi ketika salah satu dari mereka harus bekerja, mereka akan mendoakan orang yang di rumah agar mendapat kebahagiaan dan keberuntungan. Mereka tahu betul bahwa pekerjaan rumah dan pengasuhan jauh lebih berat daripada pekerjaan di luar rumah. Maka mereka mendoakan dengan tulus orang yang akan bekerja di rumah.

Saling support dalam pengasuhan

Baik Eugene maupun Ki Tae-yong sadar bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab bersama. Maka keduanya melakukan secara bersama. Tidak ada yang harus mengalah atau berkorban. Mereka memutuskan untuk mengasuh anak mereka bersama secara bergantian.

Tidak ada istilah ibu atau perempuan yang harus mengalah dan menunda karier demi anak jika bergantian mendidik dan mengasuh anak. Tanpa meninggalkan tanggung jawab sebagai orang tua.

Tentu ini bukan standar yang harus kita lakukan ya teman-teman. Karena kondisi setiap keluarga berbeda. Saya sendiri tidak bisa menerapkan ini dan memilih untuk berhenti sejenak demi anak. Tapi, yang perlu kita sadari adalah bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab bersama. Tugas pengasuhan sangat berat sehingga kita harus berterima kasih dan mendukung pasangan. Juga sebisa mungkin melakukannya bergantian ketika sempat.

Selain itu kita juga harus meyakini bahwa memenuhi kebutuhan anak adalah tanggung jawab orang tua, bukan untuk didelegasikan dalam artian tidak memperhatikan kebutuhan anak sama sekali. Selain pengasuhan, suami istri juga harus saling mendukung dalam pekerjaan rumah. []

Tags: keluargaKesalinganKim EugeneparentingPengasuhan Mubadalah
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Najwa Shihab dan Ibrahim

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

26 Mei 2025
Program KB

KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID