• Login
  • Register
Selasa, 29 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Benarkah Perempuan Itu Kurang Akal dan Agamanya?

Pesan itu, jika dibaca lebih utuh lagi, adalah tentang sedekah yang diharapkan dilakukan para perempuan, baik sedekah kepada masyarakat umum maupun kepada keluarga sendiri

Redaksi Redaksi
11/04/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kurang Akal

Kurang Akal

536
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ungkapan singkat “kurang akal dan agama bagi perempuan”, sekalipun populer, bukan datang dari Nabi Muhammad Saw, tetapi dari para ulama yang tidak tepat memahami teks Hadis.

Sayangnya, ungkapan singkat ini menjadi dasar untuk memutuskan apa pun terkait dengan peran perempuan.

Seperti hukum melarang perempuan menjadi imam shalat bagi laki-laki, larangan perempuan untuk berpolitik. Bahkan larangan menjadi pejabat negara, menjadi hakim, dan larangan menjadi saksi dalam berbagai hal, termasuk pernikahan.

Dalam fikih, detail dari hukum-hukum ini terjadi perbedaan dan perdebatan. Tidak mutlak dan tidak bulat. Ungkapan di atas merujuk kepada hadis berikut:

Dari Abu Said al-Khudriy r.a berkata: Rasulullah Saw keluar pada Hari Raya Iduladha atau Idulfitri masuk ke masjid, lalu bertemu para perempuan. Nabi Saw berkata kepada mereka:

Baca Juga:

A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

Wacana Keagamaan Masih Menempatkan Perempuan sebagai Sumber Fitnah

Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?

“Aku tidak melihat perempuan-perempuan (yang dianggap) kurang akal dan kurang agama, yang sanggup mengalahkan akal seorang laki-laki tangguh dan kokoh pendirian, (kecuali) ia ada salah satu di antara kalian.”

Para perempuan bertanya: “Apa (yang membuat kami dianggap) kurang akal dan kurang agama, wahai Rasulullah?”.

Nabi Saw menjawab: “Bukankah kesaksian kamu separuh dari laki-laki”. “Ya”, jawab mereka.

“Itulah (yang dimaksud) kurang akal. Bukankah ketika haid tidak shalat dan tidak puasa?”. “Ya”, jawab mereka. “Itulah (yang dimaksud) kurang agama”. (Shahih al-Bukhari, Kitab al-Haidh, no. 305).

Benarkah Kurang Akal?

Jadi, teks Hadis, “Aku tidak melihat perempuan-perempuan (yang meraka anggap) kurang akal dan kurang agama. Bahkan sanggup mengalahkan akal seorang laki-laki tangguh dan kokoh pendirian (kecuali) ia ada salah satu di antara kalian,” Nabi Saw ucapkan kepada sekelompok perempuan pada saat Hari Raya, saat orang-orang Islam sedang bersuka cita.

Ini adalah suasana akrab dan senda gurau, Nabi Saw ingin memulai pembicaraan untuk menyampaikan pesan tertentu kepada para perempuan.

Terkait teks Hadis di atas, dalam pandangan guru Penulis, Syekh Ramadan al-Buthy dan Syekh Abd al-Halim Abu Syuqqah, Nabi Saw justru sedang memuji, atau setidaknya sedang bersenda gurau, dengan para perempuan.

Karena teks utuhnya bisa kita artikan kira-kira seperti ini: “Saya kagum dengan para perempuan ini, (dianggap) hanya punya separuh akal dan agama, tetapi sanggup mengalahkan laki-laki yang paling pintar dan teguh pendirian sekalipun.”

Ini tentu saja bukan pernyataan hukum atau penetapan norma, tetapi suatu metode komunikasi antara Nabi Saw dengan para sahabat perempuan.

Bagaimana Nabi Saw memulai pembicaraan dengan memuji atau senda gurau agar bisa masuk dalam substansi pesan yang ingin tersampaikan kepada para pendengar.

Pesan itu, jika kita baca lebih utuh lagi, adalah tentang sedekah yang para perempuan lakukan. Baik sedekah kepada masyarakat umum maupun kepada keluarga sendiri.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah.

Tags: agamaBenarkahkurang akalperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Rumah Tangga

Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

28 Juli 2025
Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami dan Istri

28 Juli 2025
Fitnah yang

Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

28 Juli 2025
Perempuan Fitnah

Wacana Keagamaan Masih Menempatkan Perempuan sebagai Sumber Fitnah

27 Juli 2025
Fitnah Perempuan

Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

27 Juli 2025
Upah

Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan

26 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fenomena Rojali

    Fenomena Rojali, Sebuah Privilege Kaum Bawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Sekolah Rakyat Menggusur SLB: Potret Pendidikan Inklusi yang Semu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan Melawan Lupa terhadap Upaya Penghapusan Sejarah
  • Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok
  • Ulasan Buku Concubines and Courtesans: Kisah Para Selir yang Mengubah Sejarah Islam
  • Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw
  • A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID