• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Besarnya Jasa Perempuan Bagi Perdaban Islam

Dari tangan para istri Nabi Muhammad (ummahat al-mu'minin), umat Islam belajar banyak hal. Para istri Nabi tersebut menjadi penyambung ajaran Islam pasca wafatnya

Redaksi Redaksi
14/03/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Jasa perempuan

Jasa perempuan

460
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Penghormatan dan pemuliaan yang selayaknya patut diberikan, tidak hanya kepada perempuan sebagai semata-mata ibu, manusia berhutang budi, bahkan kepada banyak tokoh perempuan dalam statusnya sebagai perempuan, karena jasa-jasanya yang besar bagi peradaban Islam.

Dari tangan para istri Nabi Muhammad (ummahat al-mu’minin), umat Islam belajar banyak hal. Para istri Nabi tersebut menjadi penyambung ajaran Islam pasca wafatnya.

Dalam konteks Indonesia, bangsa ini berhutang jasa dan budi pada beberapa tokoh pejuang perempuan. Cut Nyak Dien dan Malahayati adalah contoh perempuan yang memimpin perjuangan melawan penjajah untuk kemerdekaan Indonesia.

Merendahkan perempuan sama artinya dengan merendahkan, sekaligus melukai dan menafikan, perjuangan para perempuan tersebut.

Keunggulan, superioritas, dan kehebatan seseorang bukan terletak pada jenis kelamin, melainkan pada integritas pribadi, dan ini dapat berlaku pada laki-laki maupun perempuan.

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Menarik untuk disampaikan pandangan yang luar biasa dari penyair mistik Islam terbesar sepanjang sejarah, Maulana Jalal al-Din al-Rumi. Dalam karya naratifnya Fihi Ma Fihi, Rumi mengatakan dengan sangat indah:

“Engkau tak pernah berhenti menista moral perempuan dan begitu sibuk ingin membersihkan jiwanya. Alangkah baiknya jika engkau membersihkan hidupmu sendiri melalui ia ketimbang melaluimu.”

“Bersihkanlah hidupmu melaluinya dan datanglah kepadanya. Pasrahkan saja padanya apa mau-mu, meski menurutmu tak mungkin”. (Ru-mi: Fihi Ma Fihi, Pasal 20).*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Ijtihad Kyai Husein, Upaya Membangun Keadilan Gender.

Tags: bagibesarislamJasaperadabanperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID