Mubadalah.id – Tahukah kamu apa yang disebut dengan muslim sejati? Seseorang bisa disebut muslim sejati bukan dilihat dari gaya berpakaian atau cara dia berbicara. Tetapi dengan melihat akhlak yang melekat pada dirinya.
Di media sosial, saya melihat banyak sekali orang yang menyangka bahwa seorang muslim sejati itu adalah mereka yang berpakaian syar’i. Seperti salah satu pasangan artis yang kerap kali disebut sebagai keluarga islami yaitu keluarga Shireen Sungkar dan Tengku Wisnu yang akhir-akhir ini banyak diberitakan karena penampilannya yang banyak berubah. Tengku Wisnu yang mulai berjenggot dan berjubah begitu pula Shireen Sungkar yang berhijab ala syar’i.
Orang-orang mulai mengikuti mereka mulai dari cara berpakaian, menyebut nama pasangan dengan sebutan Umi, Abi dan hal hal yang berhubungan dengan kehidupan mereka dengan dalih supaya bisa menjadi keluarga islami seperti apa yang disebutkan media tentang keluarga Shireen dan Tengku Wisnu.
Ada lagi sebutan untuk muslim yang baik adalah mereka yang sering membagikan kiriman atau update status tentang hal-hal yang berbau agama. Terlepas dari seberapa dalam kualitas agama yang bersangkutan.
Saya sendiri kerap bertanya dalam hati, apakah memang benar hal itu merupakan syarat untuk menjadi seorang muslim sejati?
Kalau menurut Asghar Ali Engineer, setidaknya ada empat hal penting untuk menjadi seorang muslim sejati:
- Adil
Seseorang menjadi muslim sejati tatkala dia telah mampu berlaku adil baik terhadap diri sendiri dan orang lain. Adil ini menjadi awal dari perjalanan menjadi muslim sejati. Pakaian yang mencitrakan islami sekalipun jika tidak bisa berbuat adil maka itu sama saja dia sebenarnya tidak mendapatkan substansi ajaran yang islami.
- Berbuat baik
Susah gak sih berbuat baik itu? Tentu tidak. Berbuat baik bisa dengan cara apa pun. Termasuk saat hendak meyampaikan keyakinan dan pandangan kita kepada orang lain. Tidak berguna apabila kita menyebarkan berita-berita berbau agama dengan cara-cara yang tidak baik seperti menghina, merendahkan atau mengkafirkan orang lain.
Ingat, berbuat baik tidak harus dengan uang atau dengan tenaga. Berbuat baik bisa diawali dengan memperlakukan orang lain dengan baik seperti layaknya kita ingin diperlakukan baik oleh orang lain. Jadi stop deh menghakimi orang dengan kata-kata yang kotor di media sosial.
Berbuat baik sediri banyak manfaatnya selain membantu orang lain juga mendapat kebaikan untuk diri sendiri sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya ”Barang siapa melapangkan kesulitan orang yang beriman dalam hal urusan dunia, maka kesulitannya di akhirat akan dilapangkan Allah.” Subhanallah.
- Cinta Kasih terhadap sesama
Atau saling tolong menolong sebagaimana Allah menegaskan dalam Al-Qur’an Surah at-Taubah ayat 71 yang artinya “orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, adalah saling menolong satu kepada yang lain; dalam menyuruh kebaikan, melarang kejahatan, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan mentaati Allah dan rasul-nya. Mereka akan dirahmati Allah. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Bijaksana”.
- Bijaksana dalam menentukan sesuatu
Bijaksana lebih mengutamakan untuk tidak memutuskan sesuatu secara gegabah dan serampangan. Orang bijak akan melihat dari banyak sudut dan cara pandang serta tidak mudah menyalahkan yang berbeda.
Waaaw,,, ternyata yang bisa membentuk pribadi muslim sejati adalah hal yang sangat sederhana dan berangkat dari dalam diri kita bukan dari sesuatu di luar kita seperti harus mengganti pakaian lama dengan pakaian syar’i, atau yang harus membuang baju kaos lalu diganti dengan jubah dan tidak harus memaksakan diri untuk mencitrakan diri.
Dalam banyak kasus, ada beberapa orang yang memanfaatkan gaya muslim syar’i ini untuk kepentingan ekonomi atau bahkan politik. Contohnya sudah banyak kita lihat di berita-berita internet dan layar televisi.
Ada juga seorang khotib di kampung saya yang tiap hari jadi imam masjid, khutbah tiap sholat Jum’at tetapi dia justru tidak berbuat baik terhadap istrinya karena selingkuh dengan tetangganya sendiri. Jadi, jangan tertipu penampilan luar seseorang.
Lebih baik, sejak sekarang, yuk berbuat adil, perbanyak kebaikan, cinta kasih dan bijaksana untuk menciptakan pribadi muslim sejati. Pasti lebih banyak manfaatnya ketimbang bilang berhijrah yang diidentikkan dengan hal-hal permukaan tetapi tidak mengubah kualitas diri menjadi lebih baik.[]